Rabu, 31 Desember 2008

HUjan Di malam tahun baru

rasanya sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, tahun baru identik dengan hujan lebat sepanjang malam. Aku yang memang sudha tidak terbiasa keluar rumah pada malam hari, tertidur dalam dekapan selimut menahan dinginnya udara.
Sore harinya aku masih sempat keluar rumah, setelah isya' sebab kelompok lingkungan RT menggadakan kegiatan tasyakuran melepaskan tahun 2008 dan menyambut tahun 2009.
Rasanya tahun ini meurpakan tahun kebangkitan bagiku! Aku pasti dapat mengembangkan diri semaksimal mungkin dengan berbagai kemampuan yang kumiliki. Aku ingin kembangkan kemampuan menulisku sekuat yang kudapat sehingga banyak hal yang dapat kutuliskan sebagai rekaman kegiatan hidup dankehidupan disekitarku. terutama dunia pendidikan yang selama ini menjadi lapanganku!
Saat sekarang aku sedang menunggu buku keduaku yang diterbitkan oleh Penerbit JP Books dari Jawa Pos. Rasanya aku tidak sabar untuk segera membaca dan membaca isi bkuku!
Duh senangnya hati...he..narsis ya! Gak apa-apalah sesekali kita memang harus membanggakan diri kita sendiri!

Sabtu, 13 Desember 2008

Selamat Untuk Bapak Wali Kota Lama yang Baru!!!

Kemarin siang, Jum’at tanggal 5 Desember 2008 Di Kantor Wilayah Kota telah dilakukan pelantikan atas atas Walikota dan Wakil Walikota terpilih hasil Pilkada yang baru lalu.
Sosok pasangan ini sejak awal memang sudah diprediksi akan menjadi pasangan orang nomor satu dan dua di wilayah kota Mojokerto. Kiprah mereka di masyarakat sudah sedemikian melekat dan merekatnya sehingga setiap orang yang ditanyakan siapa yang cocok untuk menduduki jabatan tersebut, maka jawabannya adalah Abdul Ghani dan Mashud Yunus.
Abdul Ghani adalah sosok yang begitu akrab di hati masyarakatnya sebab setiap saat dia selalu siap berada di sekitar warganya. Setiap kali masyarakatnya ada kegiatan, maka dia selalau berada di tempat penyelenggaraan kegiatan tersebut. Bahkan, jika ada warganya yang meninggal, maka dia selalu ikut melayat dan berbincang akrab. Dan, selalu menyisihkan beberapa rupiah untuk keluarga yang ditinggalkan. Abdul Ghani memang wali kota lama yang ikut perebutan posisi lagi dan mendapatkan posisi tersebut dengan gemilang.
Sebagai seorang walikota, berbagai program dicanangkan untuk perbaikan kualitas kehidupan dan kualitas kondisi lingkungan dan warganya. Bagi masyarakat, yang paling dirasakan, khususnya terkait dengan proses pendidik-an adalah dialokasikannya program bantuan dana pendidikan untuk anak kota yang bersekolah di kota, satu anak mendapatkan bantuan dana sebesar Rp. 40.000,00 (Empat puluh ribu rupiah)
Program ini sangat membantu bagi orangtua dan juga sekolah dimana anak-anak bersekolah. Orangtua terbantu sebab mengurangi pengeluaran dana untuk pendidikan anak-anaknya. Dana sebesar Rp. 40.000,00 sungguh merupakan program yang sangat bagus dan memberikan kesempatan seluasnya bagi masyarakat untuk berkiprah. Dan, bagi sekolah program ini sangat membantu kondisi keuangan sebab jika anak kota banyak yang bersekolah, maka sudah jelas setiap tanggal yang ditentunya SPP mereka lunas dan hal tersebut sangat menolong untuk kestabilan dana untuk proses pendidikan.
Dan, sang Wakil adalah seorang Ustadz yang banyak umatnya, pengelola bimbingan ibadah haji, bahkan adalah ketua dewan pendidikan di wilayah kabupaten Mojokerto. Kiprahnya memang sangat luas dan mempunyai kemampuan untuk mendampingi Abdul Ghani. Duet yang cukup representatif bagi tumbuh kembangnya sebuah kota yang teratur.
Semoga duet ini benar-benar mumpuni sebab dengan terpilihnya kembali Abdul Ghanis sebagai walikota, maka cukup banyak pekerjaan rumah yang harus dilanjutkan dan pekerjaan baru yang menunggu penanganan. Semoga dapat menyelesaikan semuanya! Selamat untuk Bapak walikota dan wakil walikota Kota Mojokerto! Selamat!

Kamis, 04 Desember 2008

Bangun dari Tidur

cukup lama aku tidak membuka dan menulis di rumah ku ini. Rasanya kangen sudha menyeruak dan membuka tengkorak kepala sehingga semua kata berhamburan kelar dan terbang bersama angin yang mengalir bebas di sekitarku.
Sebenarnya cukup banyak hal yang perlu dituliskan pada saat sekarang ini, tetapi waktu sepertinya terus saja mengikatku dalam dekapanya. Aku kehabisan waktu untuk sekedar mencatat apa yang harus ditulis dari sekian detik waktu yang enelusuri setiap bagian dunia.
Rasanya aku sudah waktunya bangkit lagi, mengalahkan kungkungan waktu dan tugas serta rutinitas yang seringkali menjadikan aku terjebak pada kondisi yang penuh dengan kejenuhan.
Aku yakin bahwa diantara ribetnya tugas dan kewajiban masih ada celah yang memunghkinkan bagi kita untuk berkreasi. Pasti!
Setidaknya, walau aku sering terlambat untuk mengunjungi rumahku ini, tetapi kegiatan tulis menulis masih terus aku lakukan di rumahku sendiri. cukup banyak tlisan yang kuhasilkan dan sudha cukup banyak yang kupublikasikan lewat media terkait. Semoga ini langkah menju yan terbaik.
Sekarang ini aku sedang menunggu jawaban penerbit untuk 5 konsep buku yang kukirimkan pada mereka. Pasti diterbitkan! Itu doa tak terputus!