Jumat, 08 Mei 2009

Membesarkan Hati anak Didik

Saat menjelang Ujian adalah saat yang paling penting dan genting bagi anak didik. Mereka harus mampu melalui setiap hal semaksimal mungkin agar masa belajar tidak sia-sia karena kegagalan di akhir tahun. Saat ini juga genting sebab jika ada kesalahan, kegagalan, maka semua recana bakal ambruk dan tidak beruna lagi. Memang sih ada solusi yang 'dianggap' baik, yaitu ikut Paket, tetapi apa dengan begitu memuaskan? Kita bersekolah dengan harapan mendapatkan hasil etrbaik, tetapi jika ternyata pada akhirnya harus kalah dan rela mendapatkan surat tanda kelulusan dari program Paket? Tentunya Sangat mengecewakan jika hal tersebut terjadi.
Oleh karena itulah,maka sudah seharusnya guru dapat mengembangkan dan membesarkan hati anak didiknya sehingga siap menghadapi Ujian akhir sekolahnya. Guru harus berusaha agar anak didiknya tidak nervouse saat menghadapi dan menjalani kegiatan ujian. Guru harus dapat membombong hati anak didiknya agar yakin dapat menjalani ujain sebaik-baiknya.
Anak didik memang sangat membutuhkan motivasi, dorongan moril dari orang-orang yang mereka percaya melindungi dan menyayangi mereka. Mereka sellau merasa nyaman saat orang-orang terdekat memberikanperhatian ekstra atas segala kegiatannya.
Maka, berilah anak didik motivasi maksimal agar mereka merasa yakin dapat mengerjakan semua ujian sekolah. Tidak perlu kita memebri banuan jawaban, sebab hal tersebut justru memperosokkan anak didik kita!Biarkan mereka dengan segaa kemampuan dan kepercayaan dirinya untuk menyelesaikan tgas dan kewajibannya!
Dan, guru dan orang tuas elanjutnya berdoa agar semua berjalan lancar! Amin ya Rabbal allamin!

Minggu, 03 Mei 2009

Siswa SD Giliran Tegang

Ujian Sekolah Bertaraf Nasional (USBN) yang diterapkan untuk anak-anak kita yang masih di tingkat sekolah dasar merupakan satu konsep peningkatan kualitas pendidikan yang tentunya membawa dampak menyeluruh pada setiap anak didik, bahkan para pengelola institusi pendidikan di negeri ini.
Ini menunjukkan betapa sejak SD, anak-anak sduah dikondisikan untuk dapat memahami dan menyadari posisinya sebagai subyek belajar sehingga sejak dini mereka mempersiapkan diri sebaik-baiknya.
Oleh karena itulah, maka tidak aneh jika berbagai pihak mencoba untuk meredam ketegangan yang dirasakan oleh anak-anak SD. Para guru dan kepala sekolah mencoba untuk menganulir ketegangan anak didiknya dengan berbagai cara, termasuk acara doa bersama, istighozah bersama. Anak-anak dikondisikan agar mentalnya siap menghadapi kondisi ini, walau pada kenyataannya hasil try out yang diselenggarakan masih belum dapat memberikan hasil maksimal, masih kurang. hassil try out yang diselenggarakan oleh tingkat I, hasilnya masih jauh dari pengharapan. oleh karena itulah, maka tidak aneh jika kemudian pada guru kelimpungan, ketakutan anak didiknya 'tidak mampu ' mengerjakan soal-soal ujian dan akhirnya gagal.
walau sebenarnya hal tersebut bukan alasan sebab SD termasuk dari jaringan konsep atau program wajib belajar, sehingga untuk amannyaa, mungkin tidak ada yang gagal..... semoga aja....!

Sabtu, 02 Mei 2009

Peringatan HARDIKNAS

Hari Pendidikan nasional di negeri ini selalu dijadikan sebagai momen penting untuk mengingatkan bahwa kita harus selalu meningkatkan kualitas proses dan hasil proses pendidikan.
Pada peringatan tahun ini, Upacara dilaksanakan dengan sederhana di halaman kantor wali kota dengan dihadiri oleh barisan guru, siswa, aparat militer, dan undangan.
Upacara dipimpin oleh Bapak Wakil walikota dan berlangsung dengan khikmat.
Setidaknya, dengan upacara peringatan ini mneunjukkan bahwa kita mesti terus memberikan perhatian kepada dunia pendidikan di negeri ini. Dunia pendidikan harus diberikan suntikan kegiatan yang benar-benar kontributif untuk pengembangan dan peningkatan kualitas proses dan hasil prosesnya. Bagaimanapun dunia pendidikan tetap menjadi pengharapan semua orang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.Dunia pendidikan menjadi acuan untuk melihat dan mempersiapkan masa depan bangsa dan negara ini.
Untuk hal tersebut, maka perlu dukungan dari berbagai pihak sehingga proses berlangsung dan berjalan sesuai tujuan seharusnya. peranan orangtua,masyarakat dan pemerintah harus sinkron dan integrate sehingga kebijakan yang ada merupakan cermin kebutuhan bersama.
Jika pendidikan tidak ditangani bersama-sama, maka sampai kapanpun pendidikan tidak mampu menjawab segala permasalahan yang tumbuh dan timbul.dan, selamanya dunia pendidikan akan terpuruk.