Salah satu aspek penting dalam proses pendidikan dan pembelajaran adalah tingkat kualitas guru. Hal ini karena dalam proses pendidikan dan pembelajaran, posisi guru sebagai fasilitator pendidikan dituntut untuk mempunyai kompetensi yang memadai. Oleh karena itulah, maka setiap guru harus secara sadar melakukan proses pencitraan diri dengan meningkatkan kualitas dirinya.
Untuk peningkatan kualitas tersebut, maka setiap guru berkewajiban untuk mengikuti proses peningkatan, baik melalui pendidikan lanjut ataupun peningkatan melalui jalur jalur lainnya. Hal ini harus dilakukan secara bersama sama sehingga setiap guru memahami tugas dan kewajiban profesinya.Guru memang harus selalu melakukan perombakan atas kompetensinya setiap saat agar tidak ketinggalan informasi.
Dan, Personal branding guru merupakan satu bentuk kondisi yang memang harus ada di setiap sosok guru. Semoga hal tersebut dapat terwujudkan di negeri ini.
Kamis, 13 Oktober 2011
Senin, 04 April 2011
Orang Miskin Bukan Orang Bodoh
Masyarakat ekonomi kecil atau masyarakat miskin adalah mayoritas di negeri ini. Dengan kondisi mayoritas ini, maka seharusnya jika mereka digarap secara maksimal dan efektif, hasilnya pasti kelompok masyarakat yang efektif dan memberikan manfaat maksimal pada kehidupan masyarakat.
Tetapi, permasalahannya adalah kesempatan mereka mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran. Hal ini bukan karena jumlah institusi pendidikan yang terbatas, tetapi semua terjadi karena keterbatasan kemampuan atau kesempatan karena kondisi finansial yang tidak mampu menutup kewajiban pembiayaan pendidikan.
Akibatnya,tumbuh dan berkembang anggapan bahwa orang miskin adalah orang bodoh. Hal ini karena kurangnya kesempatan mengikuti proses pendidikan sehingga dianggap bodoh. Padahal, sesungguhnya orang-orang miskin adalah kelompok orang kreatif yang mempunyai daya survive tinggi dalam kehidupannya.
Mereka bukan orang bodoh jika kesempatan mengikuti proses pendidikan terbuka luas bagi mereka. Bahkan, tanpa kesempatan mengikuti proses pendidikan saja, mereka adalah kelompok orang yang pintar, pandai, kreatif dan inovatif dalam kehidupannya. Mereka bukan orang bodoh sebab dengan kreativitas dan daya inovasi yang dimilikinya, mereka dapat menjalani hidup dengan sebaik-baiknya. Bahkan, tidak sedikit orang miskin yang berhasil dalam hidupnya.
Ini merupakan bukti bahwa orang miskin bukan orang bodoh.
Tetapi, permasalahannya adalah kesempatan mereka mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran. Hal ini bukan karena jumlah institusi pendidikan yang terbatas, tetapi semua terjadi karena keterbatasan kemampuan atau kesempatan karena kondisi finansial yang tidak mampu menutup kewajiban pembiayaan pendidikan.
Akibatnya,tumbuh dan berkembang anggapan bahwa orang miskin adalah orang bodoh. Hal ini karena kurangnya kesempatan mengikuti proses pendidikan sehingga dianggap bodoh. Padahal, sesungguhnya orang-orang miskin adalah kelompok orang kreatif yang mempunyai daya survive tinggi dalam kehidupannya.
Mereka bukan orang bodoh jika kesempatan mengikuti proses pendidikan terbuka luas bagi mereka. Bahkan, tanpa kesempatan mengikuti proses pendidikan saja, mereka adalah kelompok orang yang pintar, pandai, kreatif dan inovatif dalam kehidupannya. Mereka bukan orang bodoh sebab dengan kreativitas dan daya inovasi yang dimilikinya, mereka dapat menjalani hidup dengan sebaik-baiknya. Bahkan, tidak sedikit orang miskin yang berhasil dalam hidupnya.
Ini merupakan bukti bahwa orang miskin bukan orang bodoh.
Langganan:
Postingan (Atom)