Rabu, 30 Desember 2020

REFLEKSI AKHIR TAHUN

Waktu terus bergulir. Perjalanan yang tidak mungkin dan tidak dapat dihentikan. Perguliran waktu dimulai dari detik beralih menit, menuju jam, lantas hari, minggu, bulan, tahun dan sebutan seterusnya. Perguliran waktu, walau hanya sedetik akan menciptakan masa yang berbeda. Sedetik yang lewat adalah masa lalu, sedetik yang akan lewat adalah masa depan, dan diantara sedetik itu adalah sekarang. Sungguh begitu cepat waktu berlalu. Hidup yang kita nikmati sebagai masa sekarang tidak.lebih dari antara sedetik yang lalu dan sedetik yang akan datang. Tidak lebih. 

Sedetik sebelumnya, kita hidup dalam naungan masa lalu, tetapi sedetik kemudian kita sudah berada di masa depan. Dapat kita hitung berapa waktu sekarang yang kita nikmati. Oleh karena itulah, kita harus memanfaatkan waktu sebaik dan seefektif mungkin. Jangan sampai kita ditinggal waktu ataupun dilindas waktu yang baru. Keriga waktu ini memang sebuah keniscayaan yang tidak dapat kita pungkiri. Kita menjalaninya dalam waktu yang sangat berimpitan, waktu lalu, sekarang dan waktu akan datang.

Dalam interval waktu yang sedemikian singkatnya itu, kita dituntut untuk dapat menyelesaikan permasalahan hidup. Sanggupkah? Jawabnya adalah harus sanggup. Kita tidak boleh, dan nemang tidak dapat menghindar untuk melalui ketiga waktu ini dalam impitan labirin yang sedemikian tipis. Dan, kita memang tidak harus berhasil.menyelesaikan permasalahan dalam ketipisan waktuntersebut, tetapi akan menjadi pekerjaan hutang yang harus diselesaikan sepanjang perguliran waktu. Sepanjang kita melintasi jalur perhuliran waktu, kita harus menghadapi dan menyelesaikan masalah untuk siap menghadapi.madalah baru di liparan labirin waktu yang baru. Hidup ini adalah hantaman masalah yang tiada berhenti.setiap detik waktu yang kita lewati, masalah siap menghantam kita. Dan, kita harus selalu siap. Kalah atau menang tidak.boleh menyerah. Hidup itu perjuangan sepanjang waktu. Tidak ada sedetikpun waktu yang tidak ada perjuangan, sebab tidak ada sedetikpun waktu tanpa permasalahan.

Dan, di setiap kurun waktu tertentu, kita harus melakukan verifikasi dan  evaluasi atas segala yang sudah kita lakukan sepanjang waktu yang sudah bergulir. Kurun waktu untuk.melakukan verigikasi dan evaluasi  dapat dilakukan sepanjang waktu atU kita akumulasi setiap.akhir tahin sebagai refleksi secara menyeluruh. Ini metupakan bentuk kesadaran diri atas segala langkah penyelesaian masalah dan hasil dari setiap langkah yang sudah kita lakukan. Keberhasilan dapat ditandai dengan semakin membaiknya situasi dan kegagalan terutama dalam penyelesaian masalah

Refleksi perlu kita lakukan sebagai.upaya antisipasi kondisi.di jeda waktu mendatang. Dengan refleksi, maka kita dapat mengetahui.kelebihan dan kekurangan kita selama kurun.waktu setHun yang sudah dilewsti. Pengetahuan ini sangat penting agar tahun ke depan tidak terjafi hal.yang sama, terutama yang negatif. Dan, jika kita berhasil maka harus ditingkatkan agar semakin berhadil.

Apakah yang sudah kita dapatkan dan resolusi.apa untuk masa depan kita?

Gembongan, 31 Desember 2020

Minggu, 27 Desember 2020

MENULIS KISAH ORANG

Duh....ketika keinginan menulis mun ul dan memaksa untuk segera dieksekusi, maka tidak ada yang dapat menghalangi. Keinginan ini telah menjadi sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Jika kita mengabaikan keinginan ini, berarti mengabaikan kebutuhan diri. Padahal, kebutuhan itu sesuatu yang harus diusahakan untuk dapat dipenuhi. Oleh karena itu, pada saat keinginan menulis muncul, segera saja dieksekusi. Jangan menunggu waktu dan tempat, yang dianggap sesuai dengan kondisi sebab selamanya sulit menyelaraskan waktu dan tempat.

Keinginan menulis merupakan energi positif yang lahir dan tumbuh di hati seseorang. Kelahiran dan pertumbuhannya menjadi tonggak peradaban hidup. Menulis itu merupakan upaya untuk membuat ikatan segala simpul kehidupan. Simpul kehidupan dalam setiap aspek pada akhirnya membentuk peradaban kita. Harus kita akui bahwa tingkatan peradaban hidup sebuah bangsa, salah satunya dapat dilihat dari ragam dan kualitas karya tulis bangsanya. Semakin banyak dan berkualitas karya tulis, maka peradaban bangsa semakin tinggi.

Lantas, apa hubungannya dengan menulis.kisah orang lain. Sebelum kita menguraikannya, adakah.yanv dapat menjawab pertanyaa  klasik, pandai siapa pemain bola dan penonton yang berjubel di tribun pinggir lapangan?

Pada saat kita berkeinginan untuk menulis kisah orang lain, sesungguhnya kita sedang berusaha untuk mengikat kisah orang tersebut dalam bentuk tulisan dari sisi diri kita. Kita mencoba melihat segala hal dari seseorang melalui persepsi diri kita. Kita rekam setiap kegiatan hidup seseorang dalam bentuk tulisan. 

Sesungguhnya, hal ini merupakan sesuatu yang sah sah saja. Menulis kisah seseorang menjadi karya tulis merupakan salah satu teknik menulis yang sangat efektif. Kita mendapatkan bahan yang begitu mudah untuk proses karya tulis kita. Kita tidak perlu sulit-sulit mencari ide, apalagi sampai menyepi. 

Oleh karena itu, salah hal.yang harus dikembangkan pada diri kita adalah kualitas kemampuan merespon setiap kejadian di lingkungan. Kemampuan kita merespon setiap kejadikan dapat menambah kosa kisah dalam diri kita. Setiap saat selalu ada kisah baru yang terjadi di sekitar kita. Jika kejadian kisah tersebut kita ikat dalam tulisan, maka karya tulis kita semakin banyak dan bernas. Karya tulis kita semakin bernas sebab topik kisah tidak sekedar berkhayal, melainkan dikuatkan dengan kisah nyata.

Jika, kita.ingin menulis kisah orang lain, sesungguhnya tidak menjadi permasalahan. Tulis saja. Tetapi, dalam hal ini untuk menjaga privasi, sebab kita tidak sedang menulislaporan pandangan mata, maka.kita tidak menyebutkan identitas secara jelas. Sebaiknya, kita tidak menyebut langsung subyek yang kita tulis, tetapi dapat diganti dengan sebutan yang lain

Oke...selamat berkarya. Sesungguhnya, semakin banyak yang kita tulis, semakin banyak kisah yang ingin ditulis.

Gembongan, 27 Desember 2020
# kobatumosar 

Rabu, 16 Desember 2020

MEMBUMIKAN TULISAN

Salah satu karya kreasi manusis yang diakui sebagai jejak kehidupan adalah tulisan. Semakin banyak tulisan yang dihasilkan, maka jejak kehidupannya semakin mudah ditemukan dan dibaca orang. Kondisi ini memungkinkan semakin dikenalnya seseorang oleh masyarakat. Tidak hanya personal yang dikenal melainkan karya dan obyek karyanya. Jika seseorang menulis tentang jejak bangsa, maka pada suatu saat penulis dan bangsa yang ditulis akan dikenal masyarakat luas. 

Karya tulis menjadi salah satu obyek penitian untuk mengetahui jejak suatu bangsa. Hal ini merupakan kenyataan yang tidak terbantahkan. Dengan karya tulis yang dihasilkan, maka keberadaan suatu bangsa dapat dijejak. Penjejakkan ini akan memberi informasi nyata tentang suatu bangsa, bukan sekedar cerita atau dongeng sebelum tidur. Seperti keberadaan kerajaan Majapahit, pasti akan kesulitan dan mungkin hilang jika tidak ada karya tulis yang berisi tentang Majapahit.

Begitu pentingnya sebuah karya tulis, sehingga setiap bangsa berusaha untuk menibgkatkan kemampuan menulis bangsanya. Kemampuan menulis sebagai  agian dari kemampuan literasi, yaitu calistung. Gerakan menulis dijadikan sebagai gerakan nasional yang mengikat semua anak bangsanya.

Kita harus membumikan kegiatan menulis agar jejak bangsa kita tidak sirna. Setiap orang harus menulis, setidaknya sesuai dengan bidang garapannya. Hal ini semakin menambah kuantitas dan ragam tulisan.kuantitas dan ragam tulisan memungkinkan lahirnya berbagai informasi untuk masyarakat.

Pada setiap jaman, pola dan cara penulisan mengalami perubahan sesuai dengan tingkat dan pola hidup masyarakatnya. Pada jaman dahulu, penulis menuliskan berbagai hal pada dinding goa atu pada permukaan daun lontar.. Daun lontar ditulizi lantas dipasang sedemikian rupa sehingga saling bertautan. Lontar - lontar tergabung satu dengan yang lainnya dalam satu ikatan, misal babad.

Jika kita ingin nenjaga keberadaan kita, maka kita harus menjadikan kegiatan menulis sebagai kebutuhan. Jangan sekedar inginmenulis, melainkan butuh menulis. Jika setiap orang mengembangkan kemampuan menulis, terutama tentang obyek yang dikuasainya, maka sumber informasi semakin lengkap . Dan, kegiatan menulis akan membumi di negeri kita terCinta.

Meri kita biasakan menulis untukkeberadaan kita.

Selasa, 15 Desember 2020

MISTERI MALAM UNTUK MENULIS

Malam itu sarang rahasia. Penguasa malam mempunyai sebuah jubah penghilang. Jika seseorang memasukinya, maka orang lain tidak dapat melihat dan menemukannya. Sejuta rahasia tersimpan dan disembunyikan pada sudut-sudutnya.  Sudut-sudutnya mampu menghalangi pandang. Tidak ada yang dapat menembus pandang untuk menemukan rahasia tersebut.

Tetapi, penulis adalah sosok istimewa yang berkemampuan menyibak misteri malam. Penulis dengan kemampuan yang dimilikinya mampu membuka tabir yang melingkupi malam. Bahkan, penulis mampu menelanjangi malam dengan begitu leluasa dan malam terkulai pasrah. Dengan leluasa, penulis membongkar setiap kotak misteri dan menyajikan isi misteri untuk pembaca. Begitu besar kekuatan sang penulis membongkar rahasia malam, sehingga malam kehilangan misterinya.

Setiap malam penulis terus.membongkar misteri malam. Setiap malam penulis mengabadikan misteri itu dalam karya tulis. Salah satu hal penting yang ditelanjangi penulis dari malam adalah kesunyiannya. Kesunyian ini ternyata mampu membuka pintu dunia jiwa dan dunia alam. Dunia jiwa adalah.dunia dalam diri penulis, dunia mikro Sementara itu, dunia alam adalah dunia luar atau dunia makro.

Misteri malam telah menjadi sumber energi bagi penulis untuk berkarya. Tidak heran jika banyak penulis yang berproses pada malam hari. Maka, cobalah menikmati malam dan buktikan energi yang mampu mendorong kita untuk menulis.

Jangan lupa segelas minuman hangat untuk mengusir gigil. Wedang kopi, wedang teh, wedang jahe, atau susu dapat membantu proses tersebut.

Selamat berproses.

Jumat, 11 Desember 2020

MENULIS TANPA HENTI

Sekali menulis haruslah dituntaskan. Jangan membiarkan tulisan tergantung sebab akan menghentikan putaran roda kehidupan. Menulis itu seperti menggoreskan cerita hidup. Setiap kali menulis, berarti satu cerita digoreskan. Sementara, kehidupan tidak pernah berhenti. Roda terus berputar seperti matahari yang terus muncul, bahkan saat langit penuh awan.

Menulis itu mengikat cerita kehidupan dalam tulisan. Dan, tulisan itu abadi dibandingkan cerita mulut. Bahkan, cerita yang tersimpan dalam ingatan otak sangatlah getas. Ikatan otak tidaklah abadi sebab ingatan sangat terbatas begitu juga dengan kita. Tetapi, jika cerita ditulis, maka dapat dipelajari hingga anak cucu. Sekian lapis generasi dapat membaca dan memahami cwrita yang ditulis.

Permasalahan yang seringkali mengganjal adalah kesinambungan proses. Proses menulis dan membaca merupakan permasalahan abadi. Seringkali, proses menulis terhambat sehingga produk tulisan berjalan di tempat.tanpa perkembangan. Jumlah buku baru yang seharusnya dapat dikonsumsi statis sehingga para pembaca jenuh dengan buku lama. Dengan kondisi seperti ini, maka kegiatan menulis dan membaca menjadi kegiatan yang statis juga. 

Menulislah tanpa berhenti. Sangat banyak topik yang dapat kita jadikan tulisan. Kita dapat memperhatikan setiap topik dan mengikatnya dalam bentuk tulisan. Semakin banyak tulisan yang kita hasilkan, maka semakin banyak topik yang kita bahas. Semakin banyak topik yang kita bahas, maka semakin banyak karya kita. Semakin banyam karya tuliskita, maka semakin banyak orang yang mengenal kita.

Menulis memang tidak boleh berhenti. Selain memperbanyak karya tulis, hal ini dipercaya dapat meningkatkan keterampilan menulis.  Dan, keterampilan menulis merupakan modal dasar menjadi penulis. Hal inimengisyaratkan bahwa sesungguhnya untuk menjadi penulis, salah satu hal yang harus dilakukan adalah menulis tanpa berhenti.

Mulai sekarang, niatkan dalam hati untuk terus menulis dan menulis. Jangan berhenti menulis.