Karya tulis menjadi salah satu obyek penitian untuk mengetahui jejak suatu bangsa. Hal ini merupakan kenyataan yang tidak terbantahkan. Dengan karya tulis yang dihasilkan, maka keberadaan suatu bangsa dapat dijejak. Penjejakkan ini akan memberi informasi nyata tentang suatu bangsa, bukan sekedar cerita atau dongeng sebelum tidur. Seperti keberadaan kerajaan Majapahit, pasti akan kesulitan dan mungkin hilang jika tidak ada karya tulis yang berisi tentang Majapahit.
Begitu pentingnya sebuah karya tulis, sehingga setiap bangsa berusaha untuk menibgkatkan kemampuan menulis bangsanya. Kemampuan menulis sebagai agian dari kemampuan literasi, yaitu calistung. Gerakan menulis dijadikan sebagai gerakan nasional yang mengikat semua anak bangsanya.
Kita harus membumikan kegiatan menulis agar jejak bangsa kita tidak sirna. Setiap orang harus menulis, setidaknya sesuai dengan bidang garapannya. Hal ini semakin menambah kuantitas dan ragam tulisan.kuantitas dan ragam tulisan memungkinkan lahirnya berbagai informasi untuk masyarakat.
Pada setiap jaman, pola dan cara penulisan mengalami perubahan sesuai dengan tingkat dan pola hidup masyarakatnya. Pada jaman dahulu, penulis menuliskan berbagai hal pada dinding goa atu pada permukaan daun lontar.. Daun lontar ditulizi lantas dipasang sedemikian rupa sehingga saling bertautan. Lontar - lontar tergabung satu dengan yang lainnya dalam satu ikatan, misal babad.
Jika kita ingin nenjaga keberadaan kita, maka kita harus menjadikan kegiatan menulis sebagai kebutuhan. Jangan sekedar inginmenulis, melainkan butuh menulis. Jika setiap orang mengembangkan kemampuan menulis, terutama tentang obyek yang dikuasainya, maka sumber informasi semakin lengkap . Dan, kegiatan menulis akan membumi di negeri kita terCinta.
Meri kita biasakan menulis untukkeberadaan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar