Menulis itu mengikat cerita kehidupan dalam tulisan. Dan, tulisan itu abadi dibandingkan cerita mulut. Bahkan, cerita yang tersimpan dalam ingatan otak sangatlah getas. Ikatan otak tidaklah abadi sebab ingatan sangat terbatas begitu juga dengan kita. Tetapi, jika cerita ditulis, maka dapat dipelajari hingga anak cucu. Sekian lapis generasi dapat membaca dan memahami cwrita yang ditulis.
Permasalahan yang seringkali mengganjal adalah kesinambungan proses. Proses menulis dan membaca merupakan permasalahan abadi. Seringkali, proses menulis terhambat sehingga produk tulisan berjalan di tempat.tanpa perkembangan. Jumlah buku baru yang seharusnya dapat dikonsumsi statis sehingga para pembaca jenuh dengan buku lama. Dengan kondisi seperti ini, maka kegiatan menulis dan membaca menjadi kegiatan yang statis juga.
Menulislah tanpa berhenti. Sangat banyak topik yang dapat kita jadikan tulisan. Kita dapat memperhatikan setiap topik dan mengikatnya dalam bentuk tulisan. Semakin banyak tulisan yang kita hasilkan, maka semakin banyak topik yang kita bahas. Semakin banyak topik yang kita bahas, maka semakin banyak karya kita. Semakin banyam karya tuliskita, maka semakin banyak orang yang mengenal kita.
Menulis memang tidak boleh berhenti. Selain memperbanyak karya tulis, hal ini dipercaya dapat meningkatkan keterampilan menulis. Dan, keterampilan menulis merupakan modal dasar menjadi penulis. Hal inimengisyaratkan bahwa sesungguhnya untuk menjadi penulis, salah satu hal yang harus dilakukan adalah menulis tanpa berhenti.
Mulai sekarang, niatkan dalam hati untuk terus menulis dan menulis. Jangan berhenti menulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar