Sabtu, 17 April 2021

MENGAPA KITA MENULIS

Mengapa kita menulis? Sebuah pertanyaan yang menarik untuk diulas. Umumnya, pertanyaan yang dimulai dengan kata tanya 'mengapa' membutuhkan jawaban berupa alasan. Alasan sehingga kita harus melakukan kegiatan menulis.

Untuk meningkatkan kualitas.diri, kegiatan menulis dijadikan sebagai cara untuk mengasah diri. Kita.memang harus rutin mengasah kemampuan menulis agar pikiran kita tidak tumpul. Pikiran dapat kita gambarkan sebagai pisau. Jika pikiran kita biarkan tanpa pemakaian yang tepat pasti tumpul. 

Pikiran kita memang dapat tumpul jika tidak pernah dipakai. Tetapi, semakin sering dipakai akan semakin tajam. Rutinitas dalam proses menulis menjadikan pikiran sebagaimana pisau diasah. Semakin sering diasah, semakin tajam.

Demikian halnya dengan menulis, jika kita rutin menulis, maka.pikiran kita semakin tajam. Kata-kata kita semakin bernas dan pilihan diksi kata semakin cepat dan tepat. Rangkaian kata akan menjadi kalimat yang menarik, memikat pembaca. Kata dan kalimat mengalir secara cepat.

Permasalahannya adalah pertanyaan urgen tentang alasan mengapa kita menulis. Tidak jarang kita dipaksa untuk melakukan kegiatan menulis. Pemaksaan ini situasional. Mungkin kita dituntut oleh profesi kita untuk melakukan kegiatan menulis sebagai konsekuensi profesi. Kita menulis karena harus bersikap profesional. 

Pada sisi lainnya, kegiatan menulis.kita lakukan karena keinginan untuk berbagi kemampuan. Kita berharap kemampuan yang kita miliki juga dimiliki orang lain. Untuk hal tersebut, maka dapat kita lakukan dalam bentuk tulisan. Kita merasa bahwa pengetahuan yang kita miliki bermanfaat bagi orang lain. 

Selain itu, kita menulis karena kita harus hidup. Untuk hidup, maka kita harus makan. Sementara itu, untuk makan harus ada dana. Dan, menulis merupakan cara untuk mendapatkan dana untuk makan.

Selanjutnya  kita tinggal menentukan alasan menulis. Bagaimana? Apakah Anda sudah mempunyai alasan menulis?

Gembongan, 17 April 2021



Tidak ada komentar: