Jumat, 18 Juni 2021

MENJAGA EKSISTENSI DENGAN MEMBICARAKAN ORANG.LAIN

Kita harus menjaga eksistensi dalam kehidupan. Upaya menjaga eksistensi ini bertujuan agar kita tidak termasuk dalam generasi yang hilang, the lost generation. Hal ini sudah banyak terjadi dalam kehidupan ini. 

Berbagai upaya dilakukan agar tidak terjadi kehilangan generasi. Salah satu upaya adalah dengan secara intens membicarakan orang lain. Lha, bagaimana dapat terjadi seperti itu? Kita sangat menyadari bahwa membicarakan orang lain dilarang. Pelarangan itu terkait dengan banyaknya kejadian yang berawal dari kebiasaan membicarakan orang lain.

Lantas, bagaimana kita dapat menjaga eksistensi jika kita tidak membicarakan orang lain? Bagaimana kita tetap dianggap ada jika orang lain tidak membicarakan kita? Jika sudah tidak ada orang yang membicaralan kita, berarti kita sudah dianggap tidak ada. Tidak ada lagi orang yang membicarakan kita. 

Saat orang-orang sudah tidak membicarakan kita, orang lain tidak mengenal kita. Orang lain tidak akan pernah tahu keberadaan kita. Kita seakan ditelan bumi. Kita hilang dari kehidupan. Kita dapat mengambil contoh pemain sepak bola yang pada masa jayanya banyak dibicarakan orang. Semua orang mengenalnya. Tetapi, ketika pain bola menggantung sepatu atau karena sesuatu hal dan tidak dapat bermain bola lagi, maka keberadaannya tidak diketahui masyarakat. Mengapa dapat terjadi seperti itu? Jawabnya, karena tidak ada lagi orang lain yang membicarakannya.

Kita memang harus membicaralan orang lain agar keberadaannya terjaga dalam kehidupan. Orang yang selalu dibicarakan orang lain akan terus dikenal orang lain. Setiap saat namanya muncul dalam kehidupan, baik dalam pembicaraan lisan maupun pembicaraan tertulis. Semakin sering dibicarakan, semakin muncul di atas permukaan hidup. Kita seringkali mendapatkan hal tersebut, terutama dalam bidang entertaiment. Para pesohor yang sudah masuk dalam kelompok tidak dikenal, tenggelam pamornya,  tiba-tiba membuat sensasi untuk memunculkan kembali namanya. 

Sensasi yang dibuat oleh para pesohor yang sudah tenggelam itu dapat berubah pernyataan atau perbuatan-perbuatan di luar kebiasaan. Sensasi tersebut lantas dieksplore dalam kehidupan, dari mulut ke mulut ataupun media massa, dan media sosial. Akibatnya, banyak orang membicarakannya. Kondisi ini menyebabkan naiknya lagi namanya di masyarakat dan dikenal lagi.

Kita memang harus menjaga eksistensi atau keberadaan diri dalam kehidupan ini. Jangan sampai hilang ditelan kehidupan. Oleh karena itu, kita harus membicarakan orang lain. Bagaimana dapat membicarakan orang lain menjadikan kita tetap ada dalam kehidupan?

Pada kenyataannya, pada saat kita membicarakan orang lain, maka orang lain mengenal kita sebagai narasumber pembicaraan. Orang-orang akan berusaha mendapatkan informasi terkait obyek pembicaraan. Dengan cara seperti ini, maka kita dikenal oleh orang lain. Oleh karena itu, tidak ada salahnya kita membicarakan orang lain agar keberadaan kita tetap terjaga.

Tetapi, ada satu catatan yang harus kita jadikan patokan, yaitu kita membicarakan hal-hal positifnya. 

Tidak ada komentar: