Minggu, 03 Januari 2021

CATATAN PERJALANAN

Untuk mewujudkan sebuah tulisan, sebenarnya dapat kita ikat dari berbagai sumber. Hal ini karena sesungguhnya, segala yang kita serap melalui panca indera kita adalah sumber tulisan. Kita dapat menulis banyak hal berdasarkan stimulus atau rangsangan yang diterima indera kita. Oleh karena itu, adalah satu kebohongan jika ada yang mengatakan tidak mempunyai ide untuk ditulis.

Alam sudah memberikan sarana dan kemampuan yang lengkap pada kita. Hanya orang yang malas, tidak dapat menjadikan sarana dan kemampuan tersebut sebagai karya. Sesungguhnya, setiap kali ada rangsangan dari luar diri, dalam diri kita tumbuh respon. Respon inilah yang sesungguhnya merupakan kemampuan dasar kita. Respon inilah yang seharusnya kita kembangkan sehingga menjadi kemampuan lanjut. Kita diberikan kemampuan dasar yang sama, tetapi kemampuan lanjutnya sangat tergantung pada segala upaya kita dalam pertumbuhannya. Oleh karena utu, kita dituntut untuk berusaha mengembangkan diri. Apapun harus kita respon dan menjadikannya sebagai kemampuan lanjut. Tetapi, alam akan merespon balik terhadap segala yang kita lakukan. Alam memahami hasil respon diri kita. Jika memang responnya positif dan prospek ke depan bagus, maka kemampuan lanjut tersebut menjadi milik kita. Jika tidak, maka kita tidak dapat memilikinya.

Salah satu sumber yang dapat kitavrespon adalah sebuah perjalanan. Perjalanan merupakan satu rangsangan yang memberikan rangsangan khusus pada kita. Memori otak kita merekam setiap rangsangan sedemikian rupa sehingga tersimpan sebagai kenangan. Kenangan ini merupakan kekayaan yang tidak terkira nilainya, baik untuk diri sendiri.maupun untuk orang lain. Masalahnya adalah kemampuan memori kita terbatas, sehingga seringkali kita kehilangan kenangan tersebut. Kita lupa pada kenangan atau kejadian yang berlalu karena tertumpuk kenangan atau kejadian yang baru. Akibatnya, kita kehilangan kenangan tersebut seumur-umur. Dan, lebih parahnya, kenangan itu merupakan kekayaan pribadi sehingga tidak ada orang lain yang mengetahuinya.  Akibatnya, kenangan itu akan hilang begitu saja, apalagi saat kita sudah kehilangan waktu hidup. Kenangan akan diserap alam dan tidak ada jejak lagi. Kemungkinan yang tertinggal hanyalah nama kita dalam silsilah keluarga, itupun kalau ada yang membuat bagan silsilah keluarga.

Lantas, apa yang harus kita lakukan agar resapan kenangan tersebut dapat abadi?

Kita harus mengikat semua kenangan dalam bentuk tulisan. Kita tulis semua hasil respon terhadap rangsangan alam. Kita catat sebagai catatan perjalanan hidup. Dengan catatan ini, maka respon berupa kenangan dapat diketahui oleh orang lain dan selama catatan tersebut dibaca, maka kenangan kita hidup abadi. Orang-orang mengetahui setiap kejadian hidup yang kita alami sebagi respon terhadap alam. Dan, alam meresponnya sebagai sebuah keabadian. Tidak salah jika Pram mengatakan bahwa menulis itu sebuah keabadian. Menulis itu upaya.untuk mengabadikan segala hal yang terjadi, termasuk keberadaan sang penulis. Orang akan terus merespon obyek tulisan dan subyek tulisan, penulisnya. 
 
Oleh karena itu, mari kita menulis. Ikat semua rangsangan alam dan respon diri kita sebagai sebuah kenangan yang tertulis. Kita harus sadar dan ingat bahwa kemampuan otak kita terbatas, dalam artian kita mudah.lupa. Dengan menuliskan semua yang kita lakukan dan alami, maka semuanya dapat dibaca ulang. Dengan dibaca ulang, maka semua.orang setiap generasi dapat mengetahui kenangan atau kejadian hidup. Dan, kekuatan tulisan sangat besar untuk kehidupan kita. Dengan tulisan, kita dapat mengetahui masa lalu dan dapat memperkirakan masa depan. Dengan tulisan, maka segala urusan kehidupan akan lebih mudah dilakukan.

Dan, setiap perjalanan memberikan peluang bagi kita untuk mengikatnya dalam tulisan. Tulisan dapat menjadi sumber informasi untuk sebuah transformasi hidup. Alam memberikan rangsangan pada kita dan kita neresponnya sebagai upaya untuk menghadapi setiap rangsangan itu. Hal ini karena alam memberlakukan hukum sebab akibat. Alam memberlakukan hukum.karma. Alam.memberlakukan hukum timbal.balik. Alam memberikan rangsangan, alam menuntut respon kita terhadap rangsangan tersebut. Itulah hidup dan kehidupan.

Maka, catatan perjalanan menjadi penting untuk hidup dan kehidupan kita. Jangan biarkan setiap rangsangan dan respon kita hilang begitu saja. Kita abadikan dalam bentuk tulisan. Sekali.lagi .kita ingat pesan Pram, menulis itu kerja keabadian.

Gembongan, 4 Januari 2021

Tidak ada komentar: