Oleh karena itu, sejak kecil kita diajari, bahkan dipaksa untuk dapat membaca. Orangtua kita selalu menekankan agar kita belajar membaca. Apapun harus kita baca. Bahkan, bungkus - bungkus yang kebetulan menggunakan koran, harus kita baca. Ini merupakan bahan bacaan yang sangat bagus.untuk melatih kita membaca.
Kegiatan membaca dapat kita lakukan dalam 2 (dua) pola, yaitu membaca teks atau buku dan membaca alam, kehidupan. Dua pola ini yang sering kita lakukan. Kegiatan membaca teks berarti kita mengeja kata-kata yang tertulis pada halaman-halaman buku. Dan, untuk membaca teks dapat kita lakukan dengan suara lantang atau hanya dalam hati. Sementara itu, membaca alam adalah cara kita mendapatkan informasi dengan memperhatikan segala hal dalam kehidupan. Pada saat kita memperhatikan lingkungan kita, kita mendapatkan banyak informasi.
Membaca teks
Kegiatan membaca teks merupakan kegiatan melafalkan rangkaian kata yang disusun sedemikian rupa. Penyusunan kata dilakukan dengan memperhatikan SPOK. Kata-kata disusun bersambungan sehingga menjadi sebuah kalimat utuh. Jika kita membacanya secara utuh, maka kita mendapatkan artinya.
Kita sering membaca teks, baik berupa buku, majalah, surat kabar, papan-papan reklame, rambu-rambu petunjuk jalan dan sebagainya. Karena membaca teks, maka pengetahuan kita bertambah. Isi yang terkandung dalam teks akan tersimpan dalam memori saat kita membacanya. Semakin banyak teks yang kita baca, maka semakin banyak yang kita simpan.
Orang-orang yang suka membaca adalah kelompok orang dengan simpanan informasi dalam memori otaknya. Keistimewaan otak kita adalah kemampuan untuk menampilkan lagi simpanan yang ada di dalam otak. Selanjutnya, kemampuan ini ditiru untuk penciptaan komputer. Orang-orang yang gemar membaca, memungkinkan untuk menampilkan simpanan memorinya untuk menjawab masalah kehidupan. Oleh karena itu, mereka dapat menyampaikan pendapat atau menjawab tantangan, pertanyaan, dan sebagainya sesuai porsinya. Jika kita mengajak berbincang, maka apapun materi perbincangan, mereka dapat mengikutinya.
Oleh karena itu, seharusnya kegiatan membaca dijadikan sebagai kegiatan wajib dalam hidup kita. Kita harus membuat komitmen dengan diri kita untuk membaca secara rutin, intens. Kita bersepakat membaca satu buku dalam seminggu atau apapun kesepakatan tersebut. Jika kegiatan ini telah menjadi kegiatan rutin, maka kita akan terbiasa untuk membaca.
Membaca kehidupan
Kehidupan ini adalah rangkaian kisah yang tervisualkan. Dan, kita menjadi salah satu pemerannya. Pada suatu saat kita menjadi pemeran utama, pada saat yang lain menjadi pemeran pembantu. Untuk kehidupan kita sendiri, secara personal kita adalah pemeran utamanya. Tetapi, untuk kehidupan orang lain, kita adalah.pemeran pembantunya. Meskipun demikian, setiap posisi tersebut menyajikan cerita kehidupan. Kita dapat membacanya dengan jelas.
Kita harus mengakui bahwa kehidupan ini berdasar pada skenario maha besar. Skenario tersebut tertulis sejak kita dalam kandungan ibu hingga menghembuskan nafas terakhir. Bahkan, tidak jarang keberadaan kita tetap ada walaupun secara fisik kita sudah tidak ada. Hal ini dikarenakan keberadaan anak cucu kita atau mungkin permasalahan yang terkait dengan kita. Dan, istimewanya bahwa skenario ini kontinuitasnya tak berhenti, saling terkait untuk menjalin cerita kehidupan.
Kita kembali pada kegiatan membaca. Selain membaca teks, kita juga dapat membaca kehidupan. Sejatinya, membaca kehidupan merupakan kegiatan alamiah. Kita tidak perlu diajari, tetapi secara alamiah dapat melakukannya. Hal ini karena kita sudah dilengkapi indera yang lengkap dan sangat istimewa, yaitu mata. Baik mata fisik maupun mata batin. Dengan indera tersebut, maka kita dapat mengetahui banyak hal, dengan mata, telinga, hidung, kulit, dan lidah.
Setiap kali kita melihat kehidupan, sesungguhnya kita sedang membaca kehidupan itu. Misal, pada saat kita di jalan melihat seorang perempuan tua berdiri di pinggir jalan. Kita melihat perempuan tersebut. Kemudian otak kita merespon penglihatan kita dan berpikir, semacam dialog dalam pikiran kita: sedang ngapain perempuan itu?
Memang, pada umumnya hasil dari proses pembacaan atas kehidupan adalah dialog pribadi, self dialog. Dialog pribadi inilah yang merupakan informasi yang disimpan dalam memori otak kita. Semakin banyak kita membaca kehidupan, maka semakin banyak dialog pribadi yang terjadi dan menyebabkan memori juga semakin banyak. Dengan demikian, maka tambahan pengetahuan kita semakin banyak pula.
Inilah yang sesungguhnya kita katakan sebagai kegiatan membaca. Maka, sesungguhnya tidak ada orang yang tidak membaca. Semua orang adalah pegiat membaca. Bahkan, orang dengan keterbatasan inderapun masih membaca kehidupan.
Permasalahannya, jika tambahan pengetahuan kita dapatkan dengan membaca kehidupan, maka biayanya sangat mahal. Sebab kita harus berada di banyak tempat untuk membaca setiap ragam kehidupan. Misal, ingin membaca kehidupan masyarakat Aceh, kita harus ke Aceh. Masyarakat Bali, kita harus ke Bali. Lantas bagaimana untuk menambah pengetahuan yang murah dan praktis? Jawabnya adalah bergiatlah membaca teks.
Selamat mewujudkan pertambahan pengetahuan dengan membaca.
Gembongan, 22 Agustus 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar