https://www.semilir.co
Setiap orff5tang pasti ingin menulis. Ini merupakan kebutuhan yang tidakr.m dapat diabaikan begitu. Setiapf orang sangat memahami pentingnya dan manfaat menulis. Oleh karena itu, menulis dijadikan sebagai kemampuan dasar yang harus diberikan kepada anak didik.
Pembekalan awal untuk anak-anak adalah kemampuan membaca, menulis, dan menghitung. Menulis menjadi salah satu aspek.yang diperhitungkan untuk kemampuan anak didik. Artinya, anak didik harus dapat menulis pada saat belajar dan setelahnya. Tetapi, dalam konteks ini, kemampuan menulis yang dimaksud adalah kemampuan dasar. Kemampuan dasar menulis adalah kemampuan minimal yang dimiliki anak didik, yaitu merangkai huruf menjadi kata dan kalimat. Kata dan kalimat yang ditulis pun sederhana saja. Meskipun demikian, ini merupakan pondasi untuk kegiatan menulis.
Selanjutnya, kegiatan menulis dilakukan dengan mengembangkan kemampuan menulis menjadi sebuah keterampilan menulis. Keterampilan menulis inilah yang selanjutnya menjadi inti bahasan dalam tulisan ini. Kemampuan dasar yang dibentuk oleh guru bekerja sama dengan orangtua hanyalah kemampuan level awal sehingga sangat perlu untuk ditingkatkan menjadi kemampuan tingkat lanjut. Dari kemampuan tingkat lanjut inilah, anak didik dapat dikondisikan untuk mencapai tingkatan terampil.
Pada saat mengembangkan kemampuan menulis menjadi keterampilan menulis, maka pada saat itulah permasalahan mulai bermunculan. Banyak hal yang menyebabkan seseorang merasa tidak dapat menulis. Selalu ada alasan sehingga tidak ada satupun karya tulisnya.
Sebenarnya, apa saja yang menjadi permasalahan sehingga sulit menulis? Berdasarkan pengalaman penulis saat berproses menulis, ada beberapa kondisi yang menyebabkan permasalahan saat menulis. Hal-hal tersebut adalah:
a. Malas
Malas adalah alasan pertama yang disampaikan oleh banyak orang ketika diajak bergiat menulis. Malas itu sangat manusiawi. Setiap orang mempunyai kemalasan dalam diri mereka. Tetapi, tingkat kemalasannya berbeda. Ada yang tingkat kemalasannya tinggi, ada yang sedang, dan rendah (biasanya cenderung semangat).
Semangat merupakan kondisi yang berbasis pada simpanan energi yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan hidup. Jika simpanan energinya sangat berlimpah, maka mempengaruhi semangatnya menjadi tinggi. Seseorang dengan energi yang besar dalam dirinya mempunyai kecenderungan untuk selalu siap melakukan berbagai kegiatan dalam hidupnya.
Terkait dengan kegiatan menulis, mengapa banyak orang yang malas bergiat menulis dapat terjadi karena tidak tertarik pada kegiaran menulis, tidak memahami prnting dan manfaat kegiatan menulis. Mereka merasa tidak ada keuntungan yang diperoleh dari kegiatan menulis. Bahkan, banyak yang beranggapan bahwa kegiatan menulis itu sebagai kegiatan membuang waktu semata. Lebih parah lagi, kegiatan menulis dianggap hanya dilakukan oleh para pengkhayal.
Sejatinya, kemalasan dalam melakukan kegiatan menulis hanya untuk menutupi kekurangan diri. Ini merupakan hambatan yang sangat besar pada kegiatan menulis. Seseorang yang sudah memasang diri di balik kata 'malas', maka tidak akan pernah menulis. Kata malas ini identik dengan kata tidak mau. Dan, jika seseorang sudah mengatakan tidak mau, maka selama itu tetap tidak mau sampai kemudian mengatakan siap untuk menulis.
b. Menunda
Ada yang mengatakan bahwa waktu adalsh uang. Mereka dapat menghasilkan uang. Kehilangan waktu sama dengan kehilangan uang. Kehilangan waktu dapat terjadi karena menunda kegiatan. Oleh karena itu, menunda kegiatan, pekerjaan sangat tidak direkomendasikan. Bahkan, menunda kegiatan, pekerjaan harus dihindari oleh setiap orang. Bagi seorang penulis, menunda kegiatan menulis merupakan hambatan yang menyebabkan kemandulan produktivitas menulis. Semakin sering menunda kehiatan menulis, maka karya tulis tidak segera selesai.
Seorang penulis harus konsisten dan kontinyu dalam kegiatan menulis. Tidak ada waktu tanpa kegiatan menulis. Setiap saat menulis menuangkan ide, gagasan dalam tulisan merupakan pekerjaan rutin. Bahkan, kegiatan ini merupakan kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Tidak peduli seberapa banyak tulisan yang dihasilkan pada setiap proses menulis. Walau hanya satu bait puisi, satu alenia artikel, bahkan hanya sebuah judul saja.
Setiap saat, seorang melakukan kegiatan menulis, tanpa menunda. Ketika ada ide, gagasan muncul dslsm pikiran, maka segera mengikatnya dalam tulisan. Pada saat ide, gagasan muncul, maka harus segera dieksekusi menjadi tulisan. Jika pada saat ide, gagasan muncul dan kita menunda untuk mengeksekusi, maka kemungkinan kehilangan ide sangat besar. Pada saat.kita menunda langkah.mengikat ide dalam tulisan, ide dapat tertutup oleh ide, gagasan atau kejadian yang baru. Dengan demikian, maka hal tersebut dapat menghambat proses kegiatan menulis.
Oleh karena itu, kita sebagai penulis tidak boleh menunda kegiatan menulis yang menjadi rutinitas kita. Jika kita menunda kegiatan menulis, sesungguhnya kita sedang menghambat kegiatan menulis kita. Artinya, kita mengurangi produk tulisan kita.
c. Bingung
Bingung adalah sebuah kondisi yang dialami seseorang sehingga tidak dapat menentukan pilihan hal yang harus dikerjakan. Kondisi ini dapat dialami oleh setiap orang sehingga dapat menghambat kegiatannya. Dalam konteks tulisan kita adalah penulis, maka jika seorang penulis mengalami kebingungan, hal tersebut dapat menghambat kerja kreatif menulisnya.
Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang berada atau terjebak dalam kondisi bingung atau kebingungan. Hal-hal tersebut dapat berasal dari luar diri maupun dari dalam diri. Seseorang dapat mengalami kebingungan karena adalah masalah oleh orang lain ataupun oleh dirinya sendiri. Mereka harus berhadapan dengan kondisi yang dilematis sehingga tidak segera dapat mengambil keputusan untuk menentukan langkah yang harus diambil dalam rangka menghadapi dan menyelesaikan permasalahan.
Bingung atau kebingungan terjadi sebagai akibat ketidakstabilan pikiran kita. Pada saat pikiran kita tidak stabil, maka obyek pemikiran menjadi multi. Ada banyak hal yang masuk ke dalam pikiran yang setiap saat dapat muncul dan tampil sebagai topik pemikiran. Dengan demikian, maka sapat terjadi tumpang tinggi obyek pemikiran dan muncul sebagai materi yang mengslir dari laci penyimpanan otak kita. Akibatnya, kita mengalami kebingungan saat mengutaraksn pemikiran, khususnya dalam bentuk tulisan. Terjadi tumpang tindih pemikiran sehingga materi tulisan menjadi campur aduk dan menyebabkan penulis berhenti menulis. Ini merupakan hambatan yang sangat mengganggu penulis untuk menyampaikan hasil pemikirannya dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, agar produktifitas menulis dapat bertahan, bahkan meningkat, maka kita harus mencegak pikiran kita sari kondisi kebingungan.
d. Buntu
Kebuntuan pada saat menulis dapat terjadi akibat kehabisan materi yang akan ditulis ataupun kebingungan saat menulis.
e. Bablas