Senin, 30 Desember 2024

SERPIHAN

#CIPTA_PUISI_AKHIR_TAHUN

LANGKAH YANG TERGANTUNG
Mohammad Saroni

Tiada yang pernah tuntas dalam hidup ini
bahkan ketika arwah sudah dicabut dari raga
karena sesungguh tidak ada yang fana
semua pasti akan terus berputar dan berpendar

Dan, langkah kita akan terus tergantung
tak ada langkah yang benar-benar tuntas
sebab di setiap akhir langkah pasti ada langkah baru
entah itu langkah lanjut atau langkah-langkah baru

Maka, sesungguhnya tidak ada yang baru dalam hidup ini
pun tidak pernah ada yang hilang dari tangan kita
tetapi berpindah dan bergeser adalah keniscayaan
maka sesungguhnya tidak perlu ada duka
apalagi butiran air mata yang bergulir di pipi

Dan, hidup kita memang tidak pernah berhenti
walaupun jantung tidak lagi berdenyut
dan darah tidak lagi mengalir dalam pembuluh-pembuluh
mengapa harus menangis saat ada yang pergi?

Kini, jejak kaki akan segera kita tinggalkan
akan menjadi kenangan yang tidak terperi
dan, jejak langkah kaki baru segera akan tertera
sebagai harapan yang menjanjikan perubahan
langkah mengapa kita bersiteguh bertahan di masa lalu
dan meragu melangkah di masa yang baru

Kaki kita akan tetap tergantung
setiap kali langkah harus diayunkan


Gembongan, 30 Desember 2024

Colek:
@Teguh Susanto

Senin, 23 Desember 2024

MENCULIK TUHAN


#menculik_Tuhan
KUPELUK KAU DALAM RINDU
Mohammad Saroni


#menculik_Tuhan

MALAM BELUM LARUT
Mohammad Saroni

Malam belum larut
binatang malam masih sibuk berbuka
asyik menyantap nikmatnya makanan
tetapi langit sudah mulai gelap

Aku masih belum dapat pejamkan mata
udara malam ini membelit tubuhku
dingin tetapi belum cukup membuatku kedinginan
dalam khusyukku kehangatan melindungi tubuh wadahku

Salat isyak susah berlanjut tarawih dan witir
anak-anak sibuk meminta tanda tangan
pada imam yang sejak tadi menjadi panutan
beberapa anak lainnya sudah mulai tadarus

Malam belum begitu larut
anak-anak masih menunggu giliran
menyimak bacaan yang dilantunkan
dan suara-suara merdu mengiringi syahdu

Pada saat-saat inilah, aku ingin menculik Tuhan
kupaksa untuk membimbingku langsung
memahami khalam yang menjadi petunjuk hidup
mukjijat abadi yang tidak tergantikan lagi

Tuhan, malam belum begitu larut
tetapi kurasakan jiwaku sudah melarut
berkelindan dengan udara malam
meningkahi suara jengkerik di belakang rumah

Aku rebahkan keangkuhanku
aku tundukkan kesombonganku
di hadapanMu, siapalah aku

Gembongan, 13 Maret 2025

#menculik_Tuhan

MEREKA 
Mohammad Saroni

Mereka datang pada-Mu
ketika langit putih abu-abu
dan suara ribut di baliknya
disertai kilatan-kilatan bertabur

Gelisah hatinya memecah hari
di antara riuh rendah orang-orang
berebut rejeki yang Kau berikan
sementara sesungguhnya setiap orang ada jatahnya

Mereka datang dengan sejuta keluh
raut mukanya jelas tergambar kelelahan
dan, bibirnya tak sekali berhias senyum
sementara langkah kakinya nampak berat

Mereka sudah bertempur seharian
semua tenaga sudah habis terkuras
pikiran pun sudah kering diperas
saat senja yang tertinggal hanya lelah

Saat itulah mereka menghadapMu
berbekal sisa-sisa tenaga
serta semangat yang tandas
tetapi jiwa mereka tetap tegar

Gembongan, 11 Maret 2025


#menculik_Tuhan

I'TIKAF
Mohammad Saroni

Sunyi tanpa bunyi
sepi tanpa tepi
di sini aku duduk sendiri

Diam dalam pejam

Tubuhku hilang rasa
semua indera tak lagi berkuasa
tenggelam dalam diam

Kutarik Tuhan mendekatku
atau aku sorongkan diri mendekatnya
tidak jelas mana yang lekas

Yang kutahu, di sini aku diam
di sini aku mencoba merayu Tuhan
berharap kelu kesahku berjawab

Berdiam ku sini sendiri
berhadapan dengan Tuhan sejati
menculiknya dari semua ambisi
untuk mengadukan semua masalah diri

Malam telah hampir pagi
kokok jago memecah sunyi
dan aku segera sadar diri

Pada akhirnya semua berpasrah pada Illahi

Gembongan, 1 Maret 2025



#menculik_Tuhan
KAU ADA DI MANA-MANA
Mohammad Saroni

Aku selalu saja mencarimu
di tempat-tempat penuh gelak tawa
di tempat-tempat terang oleh lampu warna- warni
selalu saja kutemui bayang dan gema semu

Tetapi, aku hanya merasa seseorang mengawasiku
di mana pun dan kapan pun aku berada
tetapi setiap kali kucari tidak pernah kujumpa
bahkan bayang di balik cahaya rembulan pun tidak ada

Kata banyak ulama, kau ada di mana-mana
di setiap sudut-sudut, bahkan yang tersembunyi
Kau ada mengawasi setiap pola lakuku
yang baik ataupun yang buruk

Kau mengawasi semua lakuku
hanya mengawasi tanpa berbuat apa
tetapi para malaikatmu mencatat semua
tak ada sebutir pun yang terlewat

Kau, katanya selalu tersenyum
tidak ada raut wajah durja
tidak ada lekuk bibir berlipat
bibir itu selalu terlihat manis

Kau ada di mana-mana
hanya melihat semua yang kulakukan
tanpa berbuat apa-apa untuk konsekuensi
tetapi para malaikat tidak henti mencatat

Dan, kau tetap menebar cinta kasih dan sayang
sebab kau memang maha segalanya

Gembongan, 23 Februari 2025



#menculik_Tuhan

SEORANG LELAKI DI UJUNG MALAM
Mohammad Sarini

Seorang lelaki gelisah di ujung malam
tatapan matanya nanar memandang langit
mencoba bertanya pada bintang dan rembulan
tentang hidup dan kehidupan yang penuh misteri
seperti malam-malam gelap dipeluk kesunyian

Di beranda sebuah pos siskamling
lelaki itu duduk tepekur meresapi hidup
perjalanan panjang yang tidaklah mudah
sejuta luka sejuta duka adalah sahabat sejati
menemani kemana pun kaki terayun melangkah

Mata lelaki itu redup dalam bayangan rembulan
bibirnya terkatup rapat mengunci mulutnya
hanya nafasnya terlihat tersengal-sengal
ada sesuatu yang berdesakan di balik dadanya
seoerti sepasukan tentara yang terjebak di sarang musuh

Lelaki itu kehilangan akal sehatnya
malam telah menelan semua harga dirinya
yang tersisa hanyalah seonggok raga tanpa rasa
walaupun malam sudah mendekati ujung
tetapi matahari tidak juga di sudut hari

Lelaki mudah di ujung malam
tak tahu harus melangkah kemana
sedang semua yang dilihat adalah sama
tak ada petunjuk harus melangkah kemana

Bahkan Tuhan meninggalkannya
di ujung malam tanpa tepian
dan, dia diterkam kebingungan
siapakan dia yang sesungguhnya

Gembongan, 22 Februari 2025

#menculik_Tuhan

AKU
Mohammad Saroni

Aku adalah reinkarnasi
hidup lama yang membaru
tetapi semua kenangan samar
tak jelas siapa aku sesungguhnya

Hidup dan kehidupan ini berputar
datang dan pergi silih berganti
tidak peduli pagi maupun malam
waktu hanyalah jembatan penghubung

Dan, aku datang dari ujung jembatan
berpapasan dengan mereka yang pulang
mereka melangkah lesu dengan pandangan kuyuh
tanpa senyum yang manis di bibir biru

Hingga aku sampai di mulut jembatan
tak kudapatkan selembar senyum dari mereka
semua wajah nampak begitu kering
bahkan seakan bercerita tentang semua yang hening

Aku terus saja melangkah
arahku pasti tidak akan salah
sebab masa reinkarnasiku sudah tiba
sebuah pintu sudah menungguku untuk keluar

Dan, aku menangis kuat-kuat
sebab merasakan hawa yang begitu jahat
dari taring-taring yang mengkilap saat mereka menyeringai
menyambut kedatanganku dari selah-selah paha ibu

Gembongan, 30 Desember 2024


#menculik_Tuhan

PADA JEJAK SAMAR
Mohammad Saroni

Hidup adalah kenyataan rasa
sebab rasa adalah pondasi nyata
rasa telah menjadi pendorong langkah
untuk mendapatkan segalanya

Aku sering bertanya pada jejak
sebenarnya  cerita apa yang digoreskan.
sebegitu banyak jejak yang tertera
tetapi tak ada kaki pasti yang menapak

Seperti perjalananku setiap saat
kadang aku lewat tanah berlumpur
tetapi tak jarang jalan cor bertulang besi
hanya separuh jejak yang tertera

Jejak-jejak samar terus saja menapak
langkah-langkah senyap ditelan udara
sementara sesungguhnya jejak adalah cerita
ikatan kisah yang terangkum dalam pigura hari

Jejak siapakah yang membayang
saat air hujan menghapus tumpukan debu
menyeka telapak kaki yang menghitam
sebagai tanda bahwa pernah ada perjalanan

Mungkin bumi tidak mencatat semua jejak
tetapi langit merekamnya dalam buku besar
buku tentang hidup dan kehidupan semesta
sejak orok hingga tidak dapat lagi bergerak

Pada jejak samar ada sejuta gambar
sketsa hidup yang tidak pernah berhenti

Gembongan, 3 Januari 2025

Selasa, 10 Desember 2024

DAGELAN

DEBAT KUSIR
Mohammad Saroni

Mereka berdebat
di layar kaca
saling serang
percuma

Untuk apa lagi
harus berdebat
umbar omongan
melompong

Orang boleh pintar
omong apapun
keputusan
pemilih

Menjelang pemilu
tontonan gratis
debat kusir
di teve

Gembongan, 7 Januari 2024

DI BAWAH LANGIT, DI ATAS BUMI

MENATAP LANGIT
Mohammad Saroni

Menatap langit
membaca nasib diri
di antara hamparan atmosfir
di balik gumpalan awan

Sebutir demi sebutir embun
jatuh bersama terbukanya hari
kita terjaga dari mimpi
kembali pada nyata yang sepi

Kita ini adalah penghuni bumi
yang dikasihi penghuni langit
diberi makan oleh bumi
diberi minum oleh langit

Menatap langit
membaca kondisi diri
becermin pada hamparan mega
yang memantulkan siapa kita sesungguhnya

Bumi dan langit adalah sepasang kekasih
yang terus berusaha untuk selalu ada
yang terus berusaha saling memberi
tanpa berharap mendapatkan balasan

Menatap langit
menatap diri sendiri
di bawah terik sinar matahari
bertahan demi sebuah kesetiaan


Gembongan, 25 April 2025


SEORANG ANAK YANG KEHILANGAN
Mohammad Saroni

Seorang anak telah kehilangan
saat matahari mulai beranjak ke peraduan
burung-burung berbondong pulang sarang
dan, orang-orang berwajah masai melangkah pulang

Tidak ada tangis dari bibirnya
tetapi sudut matanya telah basah
kedua pipinya telah menjadi muara
tanpa suara tanpa kata terdengar

Seorang anak yang masih ingusan
belum memahami hidup sesungguhnya
senja itu telah kehilangan matahari
kehilangan penerang yang selama ini mendampinginya

Tidak ada tangis yang terdengar
tetapi di dalam hati hingar bingar
bertarung antara ketidakrelaan dan kerelaan
antara egoisme diri dan keluasaan takdir

Tetapi, dia menelan semua tangisnya
bukankah dia kembali kepada sang kekasih
kekasih yang selama ini menjaganya siang malam
dan, air mata hanya akan menghambat perjalanannya


Gembongan, 26 April 2025


TENTANG HIDUP
Mohammad Saroni

Seperti sebuah perjalanan panjang
banyak stasiun atau terminal menunggu
sebelum kita benar-benar sampai di titik tujuan
ada penumpang naik, ada juga yang turun

Tidak ada kata berhenti pasti
sebab berhenti tidaknya, tergantung pada