#menculik_Tuhan
KUPELUK KAU DALAM RINDU
Mohammad Saroni
#menculik_Tuhan
MALAM BELUM LARUT
Mohammad Saroni
Malam belum larut
binatang malam masih sibuk berbuka
asyik menyantap nikmatnya makanan
tetapi langit sudah mulai gelap
Aku masih belum dapat pejamkan mata
udara malam ini membelit tubuhku
dingin tetapi belum cukup membuatku kedinginan
dalam khusyukku kehangatan melindungi tubuh wadahku
Salat isyak susah berlanjut tarawih dan witir
anak-anak sibuk meminta tanda tangan
pada imam yang sejak tadi menjadi panutan
beberapa anak lainnya sudah mulai tadarus
Malam belum begitu larut
anak-anak masih menunggu giliran
menyimak bacaan yang dilantunkan
dan suara-suara merdu mengiringi syahdu
Pada saat-saat inilah, aku ingin menculik Tuhan
kupaksa untuk membimbingku langsung
memahami khalam yang menjadi petunjuk hidup
mukjijat abadi yang tidak tergantikan lagi
Tuhan, malam belum begitu larut
tetapi kurasakan jiwaku sudah melarut
berkelindan dengan udara malam
meningkahi suara jengkerik di belakang rumah
Aku rebahkan keangkuhanku
aku tundukkan kesombonganku
di hadapanMu, siapalah aku
Gembongan, 13 Maret 2025
#menculik_Tuhan
MEREKA
Mohammad Saroni
Mereka datang pada-Mu
ketika langit putih abu-abu
dan suara ribut di baliknya
disertai kilatan-kilatan bertabur
Gelisah hatinya memecah hari
di antara riuh rendah orang-orang
berebut rejeki yang Kau berikan
sementara sesungguhnya setiap orang ada jatahnya
Mereka datang dengan sejuta keluh
raut mukanya jelas tergambar kelelahan
dan, bibirnya tak sekali berhias senyum
sementara langkah kakinya nampak berat
Mereka sudah bertempur seharian
semua tenaga sudah habis terkuras
pikiran pun sudah kering diperas
saat senja yang tertinggal hanya lelah
Saat itulah mereka menghadapMu
berbekal sisa-sisa tenaga
serta semangat yang tandas
tetapi jiwa mereka tetap tegar
Gembongan, 11 Maret 2025
#menculik_Tuhan
I'TIKAF
Mohammad Saroni
Sunyi tanpa bunyi
sepi tanpa tepi
di sini aku duduk sendiri
Diam dalam pejam
Tubuhku hilang rasa
semua indera tak lagi berkuasa
tenggelam dalam diam
Kutarik Tuhan mendekatku
atau aku sorongkan diri mendekatnya
tidak jelas mana yang lekas
Yang kutahu, di sini aku diam
di sini aku mencoba merayu Tuhan
berharap kelu kesahku berjawab
Berdiam ku sini sendiri
berhadapan dengan Tuhan sejati
menculiknya dari semua ambisi
untuk mengadukan semua masalah diri
Malam telah hampir pagi
kokok jago memecah sunyi
dan aku segera sadar diri
Pada akhirnya semua berpasrah pada Illahi
Gembongan, 1 Maret 2025
#menculik_Tuhan
KAU ADA DI MANA-MANA
Mohammad Saroni
Aku selalu saja mencarimu
di tempat-tempat penuh gelak tawa
di tempat-tempat terang oleh lampu warna- warni
selalu saja kutemui bayang dan gema semu
Tetapi, aku hanya merasa seseorang mengawasiku
di mana pun dan kapan pun aku berada
tetapi setiap kali kucari tidak pernah kujumpa
bahkan bayang di balik cahaya rembulan pun tidak ada
Kata banyak ulama, kau ada di mana-mana
di setiap sudut-sudut, bahkan yang tersembunyi
Kau ada mengawasi setiap pola lakuku
yang baik ataupun yang buruk
Kau mengawasi semua lakuku
hanya mengawasi tanpa berbuat apa
tetapi para malaikatmu mencatat semua
tak ada sebutir pun yang terlewat
Kau, katanya selalu tersenyum
tidak ada raut wajah durja
tidak ada lekuk bibir berlipat
bibir itu selalu terlihat manis
Kau ada di mana-mana
hanya melihat semua yang kulakukan
tanpa berbuat apa-apa untuk konsekuensi
tetapi para malaikat tidak henti mencatat
Dan, kau tetap menebar cinta kasih dan sayang
sebab kau memang maha segalanya
Gembongan, 23 Februari 2025
#menculik_Tuhan
SEORANG LELAKI DI UJUNG MALAM
Mohammad Sarini
Seorang lelaki gelisah di ujung malam
tatapan matanya nanar memandang langit
mencoba bertanya pada bintang dan rembulan
tentang hidup dan kehidupan yang penuh misteri
seperti malam-malam gelap dipeluk kesunyian
Di beranda sebuah pos siskamling
lelaki itu duduk tepekur meresapi hidup
perjalanan panjang yang tidaklah mudah
sejuta luka sejuta duka adalah sahabat sejati
menemani kemana pun kaki terayun melangkah
Mata lelaki itu redup dalam bayangan rembulan
bibirnya terkatup rapat mengunci mulutnya
hanya nafasnya terlihat tersengal-sengal
ada sesuatu yang berdesakan di balik dadanya
seoerti sepasukan tentara yang terjebak di sarang musuh
Lelaki itu kehilangan akal sehatnya
malam telah menelan semua harga dirinya
yang tersisa hanyalah seonggok raga tanpa rasa
walaupun malam sudah mendekati ujung
tetapi matahari tidak juga di sudut hari
Lelaki mudah di ujung malam
tak tahu harus melangkah kemana
sedang semua yang dilihat adalah sama
tak ada petunjuk harus melangkah kemana
Bahkan Tuhan meninggalkannya
di ujung malam tanpa tepian
dan, dia diterkam kebingungan
siapakan dia yang sesungguhnya
Gembongan, 22 Februari 2025
#menculik_Tuhan
AKU
Mohammad Saroni
Aku adalah reinkarnasi
hidup lama yang membaru
tetapi semua kenangan samar
tak jelas siapa aku sesungguhnya
Hidup dan kehidupan ini berputar
datang dan pergi silih berganti
tidak peduli pagi maupun malam
waktu hanyalah jembatan penghubung
Dan, aku datang dari ujung jembatan
berpapasan dengan mereka yang pulang
mereka melangkah lesu dengan pandangan kuyuh
tanpa senyum yang manis di bibir biru
Hingga aku sampai di mulut jembatan
tak kudapatkan selembar senyum dari mereka
semua wajah nampak begitu kering
bahkan seakan bercerita tentang semua yang hening
Aku terus saja melangkah
arahku pasti tidak akan salah
sebab masa reinkarnasiku sudah tiba
sebuah pintu sudah menungguku untuk keluar
Dan, aku menangis kuat-kuat
sebab merasakan hawa yang begitu jahat
dari taring-taring yang mengkilap saat mereka menyeringai
menyambut kedatanganku dari selah-selah paha ibu
Gembongan, 30 Desember 2024
#menculik_Tuhan
PADA JEJAK SAMAR
Mohammad Saroni
Hidup adalah kenyataan rasa
sebab rasa adalah pondasi nyata
rasa telah menjadi pendorong langkah
untuk mendapatkan segalanya
Aku sering bertanya pada jejak
sebenarnya cerita apa yang digoreskan.
sebegitu banyak jejak yang tertera
tetapi tak ada kaki pasti yang menapak
Seperti perjalananku setiap saat
kadang aku lewat tanah berlumpur
tetapi tak jarang jalan cor bertulang besi
hanya separuh jejak yang tertera
Jejak-jejak samar terus saja menapak
langkah-langkah senyap ditelan udara
sementara sesungguhnya jejak adalah cerita
ikatan kisah yang terangkum dalam pigura hari
Jejak siapakah yang membayang
saat air hujan menghapus tumpukan debu
menyeka telapak kaki yang menghitam
sebagai tanda bahwa pernah ada perjalanan
Mungkin bumi tidak mencatat semua jejak
tetapi langit merekamnya dalam buku besar
buku tentang hidup dan kehidupan semesta
sejak orok hingga tidak dapat lagi bergerak
Pada jejak samar ada sejuta gambar
sketsa hidup yang tidak pernah berhenti
Gembongan, 3 Januari 2025