Rabu, 08 Januari 2025

untuk literanesia

#inventarislumbungpuisi

MANUSIA PERAK
Mohammad Saroni

Matahari memancarkan sinarnya
ujung-ujungnya menyengat yang disentuhnya
memang tidak terbakar, tetapi panasnya jangan ditanya
air akan berduyun menuju angkasa

Di saat itulah, manusia persk beraksi
ketika hati mengkal karena terbakar matahari
yaitu ketika lampu merah menyala tanpa api
dan, orang-orang berhenti dengan setengah hati

Orang-orang perak segera beraksi
melangkah di antara mobil dan motor
menyodorkan kaleng sambil tersenyum
menggerakkan kaleng sambil bernyanyi

Fenomena manusia kaleng di mana-mana
di perempatan jalan saat lampu menyala merah
sementara di pojok perempatan terpancang papan himbauan
"Dilarang memberi pengemis ataupun pengamen, diancam oleh pasal-pasal hukum yang mengikat"

Manusia perak pejuang kehidupan
walau harus berulas baluran cat warna perak
hanya tinggal kelopak dan bola mata
berkelap-kelip menahan fatamorgana jalan aspal

Manusia-manusia perak adalah perlawanan
manusia-manusia perak adalah pembuktian
bahwa apapun dapat dilakukan di negeri tercinta
untuk bertahan dari gempuran gelombang kehidupan

Kerasnya jalan-jalan kehidupan
gencarnya gelombang yang mencecar
bukan untuk kita hindari
melainkan, kita harus menghadapinya
dengan apapun dan bagaimanapun

Gembongan, 23 Februari 2025


#inventarislumbungpuisi

INGIN MENCULIK TUHAN
Mohammad Saroni

Tuhan, aku ingin menculikmu
membawamu ke tempat kesunyian
agar kita dapat bercengkerama berdua saja
tak perlu ada orang-orang lain
yang juga ingin menculikmu

Tuhan, aku memang tidak romantis
aku tidak pandai merayu-rayumu
dengan suara bergetar hingga menangis
tetapi sesungguhnya Kau sangat mengertiku
tanpa perlu kujelaskan panjang kali lebar

Aku tahu bahwa Kau begitu perhatikanku
tetapi aku terlalu sibuk dengan diriku sendiri
seakan aku dapat memiliki alam semesta.ini
padahal jelas tidak ada kemampuan untuk iku
walaupun egoisme diri kalahkan logikaku

Maka, aku ingin menculikmu Tuhan
aku ingin lebih dekat denganMu
lebih personal sebagai orang yang membutuhkanMu
dan, agar aku sadar tanpaMu apalah artiku
sebagai butiran debu yang gampang tertiup angin

Maafkan aku Tuhan, karena ingin menculikMu
padahal Kau selalu berada di manapun aku berada
tetapi mata raga dan mata batinku tertutup
tidak menyadari semua pertanda yang Kau beri
juga semua garis yang Kau gores.untukku

Di pelataran rumahMu
aku bersimpuh penuh pasrah
berharap kau ambil kesombonganku
berikan kesadaranku yang hakiki
bahwa Kau selalu ada untukku
walau aku sering tak pedulikanmu

Maafkan aku Tuhan
tak lagi berniat menculikMu
sebab Kau sudah ada di diriku
sejak Kau tiupkan atma di ragaku
Kau tidak pernah tinggalkanku


Gembongan, 9 Januari 2025

Tidak ada komentar: