Sebagai makhluk sosial, sudah menjadi takdir kita untuk bergantung pada orang lain. Kita tidak dapat menghadapi hidup dan kehidupan sendirian, berdasarkan kemampuan diri sendiri. Kita ini makhluk dengan berbagai keterbatasan di dalam kesempurnaan kita. Kita dapat melakukan banyak hal, tetapi tidak mampu menangani semuanya seorang diri.
Dan, pasar menjadi ajang bagi kita untuk berkomunikasi menutup keterbatasan kita dengan memanfaatkan kemampuan orang lain. Pemanfaatan kemampuan orang lain untuk kepentingan kita, mungkin mengesankan kita plagiator. Tetapi, sesungguhnya demikianlah hidup ini. Kita saling berpengaruh dan mempengaruhi sehingga kehidupan tidak stagnan. Bukankah kita dapat belajar dimana saja?
Pasar sebagai sekolah masyarakat
Pasar sebagai tempat interaksi dan komunikasi personal, dimana masing-masing personal menyampaikan pendapatnya untuk dicapai kesepakatan bersama dan persetujuan. Ketika pembeli mendatang lapak penjual dan menyampaikan inginnya, maka penjual akan memberi informasi kepada pembeli. Jika ada ketidaksamaan, maka pembeli melakukan penawaran. Di sinilah terjadi interaksi dan komunikasi aktif. Mungkin butuh satu atau dua kali komunikasi dan didapatkan kesepakatan sehingga pembeli menyerahkan uang dan penjual menyerahkan barang.
Apakah yang dapat kita simpulkan dari proses jual.beli tersebut? Ya, pada saat kita berinteraksi dan berkomunikasi, pada saat itu kemampuan literasi kita terapkan. Kemampuan kita berbahasa, menjadi alat kita untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Dengan bahasa yang kita terapkan dalam kegiatan tersebut, maka orang lain dapat mengerti, memahami komunikasi kita. Pada sisi lainnya, kita dapat melakukan proses perhitungan, terkait uang. Kita dapat menyatakan bahwa harga yang ditawarkan penjual harus kita tawar dengan harga yang lebih rendah dari penawaran penjual. Lantas, pada saat kita memberikan uang dan ada lebihan, maka dapat menghitung uang kembalian berdasarkan selisih harga jual dengan uang yang kita berikan.
Pasar adalah tempat belajar yang holistik. Kita dapat memperoleh banyak informasi di pasar, selain tentu saja tentang harga barang-barang. Mereka yang mengikuti pembelajaran di lingkungan pasar akan mendapatkan pengetahuan, nilai sikap, dan keterampilan aplikatif. Mereka tidak hanya menyimpan pengetahuan dan keterampilan tersebut, melainkan mengaplikasikannya dalam kehidupan.
Pasar adalah sekolah masyarakat. Oleh karena itu, sejatinya kita harus mempertahankan keberadaan pasar di lingkungan kita. Pasar, khususnya pasar tradisional adalah tempat kita belajar bermasyarakat. Pendidikan berinteraksi dan berkomunikasi menjadi muatan yang sangat penting, begitu juga pembentukan karakter. Di pasar kita dapat membentuk sikap welcome pada orang-orang yang berbeda. Kita juga dapat menerima berbagai perbedaan dengan lapang hati. Bagaimana perasaan pedagang jika ada pembeli yang menawar barang jauh di bawah harga standar? Mereka tetap tersenyum dan tidak marah.
Begitulah pasar sebagai tempat pendidikan masyarakat.yang sangat aplikatif dalam kehidupan. Semoga keberadaannya tetap terjaga dan abadi.
Gembongan, 2 September 2022