Selasa, 23 Agustus 2022

MENYIASATI BERITA MEDIA

Perkembangan teknologi informasi sangatlah pesat. Dalam.kurun waktu yang relatif singkat, maka berbagai media informasi tumbuh menjamur. Setiap media memberikan layanan prima terkait pemberitaan dan berita yang tersebar di seluruh pelosok dunia.

Memang sudah menjadi kewajiban bagi media massa untuk menyampaikan berita kepada masyarakat. Untuk media lokal, mungkin obyek pemberitaannya di wilayah lokalnya. Setidaknya, media lokal dapat mengabarkan kejadian-kejadian di sekitar daerahnya, lokalnya sehingga masyarakat lokal mengetahuinya.

Dan, yang harus kita ketahui dan sadari bahwa media massa mempunyai tujuan untuk mempengaruhi sidang pembaca, masyarakat dengan berita yang disiarkan. Hal ini terkait dengan rating media di masyarakat. Semakin banyak orang yang tertarik, maka ratingnya semakin meningkat. Semakin meningkat rating, maka semakin banyak perusahaan yang tertarik untuk ikut memasang iklan. Dari sinilah salah satu sumber dana untuk operasional. 

Jika kita memperhatikan berita-berita yang dimuat oleh media massa, maka mereka berebut untuk menampilkan berita yang sedang viral di masyarakat. Hal tersebut ditambah bumbu-bumbu kata yang menarik, bahkan kontroversi pada judulnya. Begitu membaca judul, maka masyarakat tertarik untuk membaca secara tuntas. Walau kadang ternyata isi berita tersebut bombamtis, bahkan isapan jempol alias hoaks. Lantas, bagaimana kita menyiasati berita sehingga asupan informasi kita benar-benar sehat?

Baca tuntas beritanya
Pada saat kita membaca berita, bacalah secara tuntas. Jangan membaca selintasan, separuh, atau tidak tuntas. Hal ini mengakibatkan informasi yang kita dapat setengah-setengah. Informasi yang setengah-setengah sangat riskan terjadinya kesalahpahaman. Seringkali hal ini ditumpangi pendapat pribadi. Subyektivitas respon, tanggapan, dan penyampaian lebih kuat.

Berita itu rangkaian kata, kalimat, dan paragraf yang mengandung informasi tentang sesuatu, baik tertulis maupun lisan. Sesuatu itu adalah kejadian yang ada di sekitar kita, bahkan jauh di negeri seberang. 

Bacalah berita, informasi dari kata pertama hingga kata terakhir. Jika hal ini kita lakukan, maka isi berita, informasi dapat kita serap dan simpan dalam memori otak. Pada saat kita membaca secara tuntas, maka inti sari dari berita, informasi menjadi milik kita. Dengan demikian, maka kita menjadi tahu berita, informasi tersebut. Oleh karena itu, bacalah berita, informasi secara keseluruhan. Jangan memilih dan memilah bagian berita untuk dibaca. Bacalah semuanya!!

Pahami inti dari berita, informasi
Seringkali kita mendapati kenyataan terjadi salah persepsi, salah pengertian terhadap berita yang kita baca. Hal ini terjadi karena kita membaca berita, informasi secara selayang pandang. 

Pada beberapa orang, memang ada yang mempunyai kebiasaan membaca sepanjang pandang. Orang-orang seperti ini melakukan pembacaan cepat sehingga dibutuhkan waktu sedikit untuk membaca.

Sebuah berita, informasi bagian yang penting adalah intinya. Sebenarnya hal ini berlaku untuk semua hal dalam kehidupan kita. Inti adalah bagian terpenting yang dapat memberikan hal.baru bagi kita. Pada saat membaca berita, informasi, kita harus mengikat intinya sebagai perumusan kegiatan membaca. Kita serap setiap kata, kalimat, dan paragraf serta mengikatnya sebagai hasil kegiatan membaca.

Setiap kali kita membaca, maka menyerap inti berita, informasi merupakan inti kegiatan membaca. Seseorang dapat dikatakan sudah membaca berita, informasi jika sudah mengetahui inti permasalahan atau berita, informasinya. Oleh karena itu, kita harus memahami inti berita, informasi pada saat membaca dan setelah membaca.

Inti dari berita merupakan perumusan kita terhadap berita. Perumusan yang kita maksudkan dalam hal ini adalah terkait dengan isi berita.

Resapi dalam-dalam sebuah berita
Orang yang bijak adalah orang yang setelah membaca lantas mengendapkan isi berita sebelum menyampaikan respon terhadap berita tersebut. Ini merupakan ajakan yang sangat bagus untuk mengurangi terjadinya kesalahpahaman terhadap sebuah berita. 

Kita harus meresapi setiap berita, informasi sedemikian rupa sehingga respon yang kita berikan betul-betul obyektif. Obyektifitas ini sangat penting sehingga dapat memberikan kejelasan atas berita yang kita baca. Jika respon kita positif, maka ungkapan kita dapat mendukung secara positif terhadap berita, informasi tersebut. Jika respon kita negatif, maka ungkapan kita tidak menjatuhkan secara vulgar berita tersebut. Ini merupakan nilai kesopanan dalam berkomunikasi.

Begitulah hal yang harus kita lakukan untuk menyiasati berita, informasi yang kita dapat, kita baca dari media massa. Jangan sampai kita terjebak dalam lingkaran hoaks sebuah berita sehingga kita ikut membesarkan berita hoaks. Jangan sampai terjadi.


Gembongan, 26 Agustus 2022

Tidak ada komentar: