Pada setiap pelatihan dan pembimbingan penulisan selalu ditekankan agar menentukan ide atau gagasan dasar dari tulisan. Kita harus mempunyai ide atau gagasan ketika akan melakukan kegiatan menulis. Ide dijadikan sebagai koridor untuk menyampaikan bahan tulisan. Dengan ide dasar, maka akan tercipta bayangan tentang bagaimana tulisan yang akan kita buat. Kita dapat menciptakan kerangka tulisan dalam imajiner kita sehingga pada saat kita bergiat menulis, maka kerangka inilah yang menjadi panutan pola pikir kita. Kita tidak boleh menyimpang dari kerangka ide ini. Jika kita menyimpang, maka akan terjadi pembiasan makna dan arah tulisan.
Ide menulis
Ide adalah pondasi dasar pembentukan kerangka tulisan. Seperti sebuah bangunan rumah, maka kerangka dasar akan menentukan bentuk rumah yang akan dibuat. Selsin bentuk rumah, ketangka juga menentukan kekuatan bangunan yang kita buat, tulisan yang kita buat.
Ide ini merupakan hasil olah pikir kita yang merespon setiap kondisi kehidupan di sekitar. Setiap saat kita berhadapan dengan kondisi kehidupan yang berbeda. Ini merupakan keberagaman dalam hidup. Tetapi, dari sekian banyak keberagaman yang kita hadapi, tidak semuanya tersangkut dalam pikiran kita. Tidak semuanya terjaring ke dalam syaraf ingat kita, apalagi merasuk ke dalam rasa kita.
Kondisi kehidupan yang terjaring ke dalam pikiran kita yang selanjutnya ditindaklanjuti menjadi ide atau gsgasan menulis. Kita hanya menuliskan apa yang tersangkut dalam pikiran kita, sedangkan yang lain akan hilang begitu saja. Ide atau gagasan menulis datang ketika kita melihat, mendengar, merasakan, mengecap, dan membau berbagai hal dalam kehidupan.
Ide terlahir oleh persetubuhan jiwa dengan kondisi yang ada di lingkungan hidup kita. Pada saat kita berinterasi dengan lingkungan, maka diri kita memberikan respon dalam.wujud ide atau gagasan tersebut. Kita melihat, mendengar, mencium, meraba, dan mengecap, maka diri kita meresponnya dalam bentuk tanggapan pemikiran. Tanggapan pemikiran ini selanjutnya berkembang menjadi ide atau gagasan.
Artinya, agar kita dapat memperoleh ide atau gagasan, maka kita harus berinteraksi aktif dengan lingkungan. Kita harus bersetubuh dengan lingkungan, lebur.dengan segala kondisi.yang ada dimlingkungan aecara langsung. Hal ini akan memunculkan respon diri.terhadap kondidi lingkungan. Respon inilah yang kemudian kita sebut sebagai ise atau gagasan.
Niat menulis
Niat adalah bagian penting dalam kegiatan menulis. Sesungguhnya, niat sangat penting dalam setiap kegiatan hidup kita. Oleh karena itu, kita harus mendasari setiap kegiatan hidup kita dengan niatan yang kuat. Niat inilah yang akan menjadi pemicu semangat kita melakukan kegiatan hidup.
Niat merupakan energi besar yang berasal dari diri setiap orang. Niat ini muncul sebagai respon diri terhadap setiap kondisi dan kejadian dalam hidup. Respon ini merupakan satu bentuk atau upaya agar setiap kondisi dan kejadian dapat direkam serta menjadi jejak kehidupan. Hal ini sangat penting bagi kehidupan sebagai upaya mencatat sejarah.
Dengan niat, maka upaya untuk mewujudkan sesuatu akan lebih terkonsentrasikan. Begitu juga halnya dengan niat menulis. Pada saat kita sudah berniat menulis, maka secara teratur kata-kata mengalir untuk dituliskan. Semua kata akan terkonsentrasikan dalam pikiran sehingga dengan mudah diwujudkan dalam bentuk tulisan. Energi yang mendorong niat menulis melahirkan semangat yang sangat besar. Semangat besar inilah yang sesungguhnya sangat kita butuhkan pada saat menulis. Semangat inilah yang menjadikan kita beraktifitas menulis secara maksimal.Tidak akan berhenti sebelum sampai dan berarti.
Oleh karena itu, pada saat kita aksn menulis, maka pupuklah niat menulis secara optimal. Jadikan niat itu sebagai energi yang mendorong kita secara konkret melakukan proses menulis. Niat ini kita jadikan sebagai energi untuk mewujudkan ide atau gagasan. Dan, kita harus mengakui bahwa banyak ide atau gagasan yang muncul, justru pada saat kita menulis.
Begitulah, seorang penulis dalam proses kreatif kepenulisannya mengedepankan niat dan ide. Kedua aspek tersebut dikolaborasikan sehingga satu kesatuan yang saling menguatksn kegiatan menulis. Kita harus mempunyai niat menulis yang cukup, bahkan sangat besar sehingga ide atau gagasan yang kita miliki dapat diwujudkan dalam bentuk tulisan. Kedua aspek ini harus seimbang sehingga tidak akan saling mematikan.
Seorang penulis akan kehilangan gagasan jika niat menulisnya kecil. Begitu juga sebsliknya, seorang penulis akan kehilangan niat menulisnya jika gagasan atau idenya tidak kuat.
Oleh karena itu kedua aspek tersebut harus dipahami penulis dengan sebaik-baiknya. Bagaimana, sudah siapkah Anda menulis?
Gembongan, 18 Januari 2023
Mohammad Saroni
Penulis buku Personal Branding Guru dan yang lainnya