Rabu, 28 Desember 2022

Jangan Menunda untuk Menulis


Waktu terus berlalu. Tak pernah berhenti. Pergerakan sang waktu seperti air yang mengalir menuju laut. Dan, sesampai di laut, air terus bergerak sebagai riak, ombak, dan gelombang. Tidak ada kekuatan yang dapat menghentikan perjalanan waktu. Justru waktu akan menggilas mereka yang mencoba untuk menghentikannya.

Kita ini bagian dari kehidupan dan waktu.  Kita tidak mungkin berhenti dan melepaskan diri dari pergerakan hidup dan waktu. Kita tidak mungkin membiarkan waktu berjalan dan kita menjadi penonton. Kehidupan ini seperti kendaraan dan kita ada di dalamnya. Ikut bergerak di dalamnya. Walaupun kita diam saja, tidak melakukan apapun, kita tetap terbawa oleh pergerakannya. Tetapi satu hal yang harus kita pahami bahwa kita dapat ditinggalkan oleh kehidupan, bahkan kita dapat dilemparkan dari kehidupan ini.

Lantas mengapa kita menunda-nunda kegiatan hidup kita?

Sebagaimana sebuah lomba lari marathon, kita harus terus berlari. Tidak harus berlari cepat. Seharusnya, jika kita tetap berlari sudah mencapai posisi terdepan, maka jika kita berhenti, kita akan berada di posisi buritan. Untuk mencapai posisi terdepan lagi, maka perlu kerja yang sangat keras. Kita harus memaksa diri agar berlari dengan cepat agar dapat menyalip pelari yang lain dan mencapai posisi terdepan lagi. 

Apa yang dapat kita simpulkan?

Ya, menunda itu artinya menyiksa diri sendiri. Jika kita menunda pekerjaan kita, maka kita harus bekerja keras agar pekerjaan dapat selesai sesuai target waktu. Berbeda dengan, jika melakukan kegiatan sesuai waktunya, maka proses kerjanya teratur berurutan sesuai porsinya. 

Oleh karena itu, janganlah kita suka menunda-nunda pekerjaan yang menjadi tanggungjawab dan kewajiban kita. 

Bahwa setiap kegiatan sudah ditentukan jadwal penyelesaiannya. Ada batasan waktu hingga pekerjaan tersebut selesai dikerjakan. Jika kita menunda-nunda waktu pengerjaan, maka hal tersebut berarti membuang waktu sia-sia. Dan, pada saat waktunya mendekati akhir, kita akan kalang kabut menyelesaikan tugas dan kewajiban kita.

 Apa yang terjadi pada pekerjaan yang dilakukan dengan tergesa?

Terkait dengan kegiatan menulis, maka menunda waktu untuk menulis artinya membuang ide secara sia-sia. Pada saat kita mempunyai ide untuk dituliskan, tetapi kita menunda untuk mengeksekusi ide tersebut menjadi tulisan, maka ide tersebut akan hilang. Kemampuan otak kita untuk mengingat, rata-rata lemah sehingga untuk menyimpan selintas dan lintasan ide yang datang sekilas tidak kuat. Masalahnya adalah, kehadiran ide selalu mendadak. Pada saat kita tidak siap menulis, ide itu muncul. Tetapi, pada saat kita menghadapi layar laptop, ide tidak muncul-muncul. Duduk berjam-jam, ternyata tidak ada yang tertulis. Tetapi, ketika kita berkendara atau menyimak pelajaran, ide itu bermunculan.

Apa yang harus kita lakukan?

Maka, segera tulislah ide yang mendadak muncul, walau hanya kata kuncinya saja. Dengan cara seperti ini, maka kita dapat menjamin bahwa ide tersebut tidak akan hilang. Banyak cara untuk tidak menunda menulis ini. Kita dapat menulisnya di hape atau potong-potongan kertas sebesar KTP yang selalu kita bawa kemana-mana. Katakanlah semacam script untuk menulis kata kunci ide tersebut.

Mojokerto, 24 Desember 2022

Penulis Buku: 
#Mendidik Karakter Tanpa Kekerasan

Tidak ada komentar: