Apakah harus menunggu di depan laptop yang terbuka dan menyala? Ataukah sambil tiduran di atas geladak bambu di bawah rerimbun pepohonan?
Setiap orang akan memberikan jawaban yang berbeda terkait hal ini. Dan, memang kita tidak dapat menentukan secara pasti terkait darimana dan dimana kita mendapatkan ide. Ide itu seperti udara, kalau kita diam pasti akan datang tetapi jika kita berlari mengejarnya, maka dia lebih berlarinya melewati kita.
Lantas bagaimana?
Untuk mendapatkan ide menulis, setidp orang, penulis mempunyai trik masing-masing. Ada yang sama, tetapi banyak yang berbeda. Untuk mereka yang sudah terbiasa menulis, ide itu seakan melekat di kepala dan mata dan semua indera.diri. Apapun yang dilihat, didengar, dirasa, diraba adalah sumber ide yang bernas sehingga dapat segera dituliskan. Tetapi, bagi penulis pemula, mendapatkan ide untuk menulis masih dianggap hal yang sulit. Apapun yang dilihat, didengar, dirasa, diraba seakan sebagai kejadian arau hal biasa dalam kehidupan, tetapi ketika penulis lain memublikasikan tulisan terkait apa yang mereka lihat, dengar, rasa, dan raba, maka mereka baru menyadari bahwa mereka pernah dekat dengan ide tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar