#Saat_di_Garis_Finish
TIDAK ADA KIBARAN BENDERA FINISH
Mohammad Saroni
Sudah sampaikah ayun kakimu di gris finish
dimana orang-orang bersorak gembira
bertepuk tangan tiada henti
di antara suara-suara semangat menggetar
#Saat_di_Garis_Finish
LANGKAH PERTAMA SETELAH GARIS FINISH
Mohammad Saroni
Garis finish sudah kita lewati
bunga-bunga beterbangan menyambut kita
bendera-bendera kemenangan berkibaran
orang-orang bersorak gembira penuh bahagia
Pertempuran kemarin sungguh melelahkan
berjuta goda menghantam memporandakan jiwa
jembatan penghubung pun hancur diterjang badai
tetapi tekad jiwa tidak pernah kendur walau banyak luka
Setelah garis finish terpijak kaki kulaiku
jembatan itu tersambung lagi
dua sisi jurang telah terhubung kembali
dan, ini adalah langkah pertamaku
setelah garis finish terlewati
Gembongan, 14 April 2024
#Saat_di_Garis_Finish
RODA KEHIDUPAN MULAI BERPUTAR
Mohammad Saroni
Bumi berputar seperti roda
kehidupan juga berputar seperti bumi
dan, kita adalah penumpang kehidupan
ikut berputar-putar menikmati dunia
Garis finish sudah kita capai
tonggak kehidupan berulang awal
begitulah kehidupan bergerak pasti
dati garis star hingga garis finish
lalu bergerak lagi
Apakah kita harus terlindas roda kehidupan
ataukah kita ikuti perputaran roda beriring
sementara beban diri sudah kita turunkan
saat menrpi di garis finish
Kini kita melangkah penuh pasti
beban diri hanyalah harapan masa depan
masa lalu telah kita simpan di hari kemarin
sebab roda kehidupan mulai berutar lagi
Kita harus bergerak mengiringinya
Gembongan, 14 April 2024
#Saat_di_Garis_Finish
LANGKAH PERTAMA
Mohammad Saroni
Langkah pertama langkah penentu
acuan kemana harus jalani hidup
seberapa jauh yang harus ditempuh
seberapa waktu yang kita butuhkan
Ayun kaki terayun menjejak
goresan pertama cerita dimulai
walau hanya sebuah noktah
tetap inilah ukuran dasar kehidupan
Aku pun telah ayunkan langkah pertama
ayunkan goresan penah awal
dan, aku yakin goresan awal menjadi penentu
keberhasilan tercapai secara utuh
Langkah pertama langkah emas
dan emas adalah perhiasan
keindahan dari sebuah kehidupan
Gembongan, 14 April 2024
#Saat_di_Garis_Finish
MARI MELANGKAH LAGI
Mohammad Saroni
Garis finish baru saja kita lewati
kita masih menepi di jalur.kita
kita mengatur nafas yang tersengal
dan, mengumpulkan tenaga untuk melangkah lagi
Kita tidak mungkin berdiam saja
kehidupan sudah dimulai lagi
roda-roda sudah mulai berputar
membawa serta semuanya, termasuk kita
Perjalanan kita memang tidak menentu
garis finish yang sesungguhnya belum jelas
sebab setiap sampai garis finish, ternyata kita tetap melangkah laki
dimana sesungguhnya garis finish kehidupan.kita
Mari bersiap untuk melangkah lagi
jangan terlalu lama berhenti di garis finish ini
sebab hidup tetap harus dilanjutkan
bagaimanapun kondisinya kita harus melangkah lagi
Gembongan, 13 April 2024
#Saat_di_Garis_Finish
BELAJAR MENERIMA KENYATAAN
Mohammad Saroni
Kenyataan adalah bom waktu
setiap saat dapat meledak tanpa isyarat
dan, kita dapat hancur berantakan
Dan, menerima kenyataan adalah sekumpulan ranjau
jika kita salah menempatkan diri, maka meledak
sungguh berat menerima sebuah kenyataan
Hidup adalah rangkaian kenyataan
dan, kita harus menerima dengan lapang hati
kita harus belajar agar tidak terjebak lilitan bom bunuh diri
Belajar menerima kenyataan hidup
agar keikhlasan menjadi jati diri
dan, hidup tidak lagi menjadi beban
Gembongan, 13 April 2024
#Saat_di_Garis_Finish
MENGHITUNG AMAL
Mohammad Saroni
Apa yang telah kita berikan
yang menyebabkan langit tersenyum?
bandingkan dengan yang telah kita ambil
dari kehidupan yang terhampar di depan kita
Pernahkah kita mencatat semua pemberian kita
dan merekam semua yang telah kita rampas
sudahkah ada perimbangan di antara keduanya
ataukah masih berat sebelah di antara keduanya
Menghitung amal adalah sangat absurd
tetapi menghitung pemberian sangatlah sulit
antara memberi dan menerima sungguh berbeda
tak pernah menyejajarkan neraca timbangan
sebab selalu saja berat sebelah
Nyatanya kita tidak pernah mampu menghitung amal
amal dan konsekuensinya adalah hak langit untuk penilaiannya
sebab bisa jadi kita menganggap semua sebagai amal
tetapi langit sama sekali tidak menganggapnya begitu
Maka, jangan pernah menghitung amal
lakukan saja dengan keikhlasan hati
dan, langit yang akan menentukan hasilnya
Gembongan, 13 April 2024
#Saat_di_Garis_Finish
MENGHITUNG DOSA
Mohammad Saroni
Berapa banyak dosa kita timbun
selama nafas dihembuskan paru-paru
selama bibir menari indah berkata-kata
atau saat tangan dan kaki mengayun mencipta jejak
Apakah kita menyadari hitungan dosa kita
yang dilakukan oleh mata, oleh lidah, oleh telinga
saat berebut rejeki menuruti nafsu duniawi
tak peduli baik ataupun buruk
Menghitung dosa-dosa diri
menguliti semua sudut-sudut diri yang tersembunyi
hingga nampak jelas siapa diri kita
seperti sumur tua yang penuh lumut dan gelap
Setiap kita adalah sarang dosa
tumbuh dan berkembang liat
bahkan di luar kendali diri
hingga semakin menumpuk dosa
Berapa banyak dosa yang telah kita tumpuk?
Gembongan, 13 April 2024
#Saat_di_Garis_Finish
MEMBACA LUKA
Mohammad Saroni
Hidup tidaklah baik-baik saja
hidup tidak lepas dari suka dan duka
berapa banyak suka yang kita genggam
berapa banyak duka ysng telah mendendam
Kita hanyalah sosok makhluk jelata
tak pernah puas dengan apa yang kita punya
setiap saat mengejar dan mencoba memiliki
walau sesungguhnya semua itu sudah kita punyai
Banyak keinginan yang menggantung di leher kita
bahkan hingga kepala tertunduk menahan beban
dapat satu ingin dapatkan yang satu lagi tanpa henti
walau kaki sudah terseok-seok mengikuti ambisi hati
Sungguh benar bahwa keinginan itu sumber luka
penderitaan panjang yang tidak pernah lepas
dan itulah luka abadi yang kita ciptakan sendiri
luka oleh rasa ingin yang tidak pernah berhenti
Gembongan, 13 April 2024
#Saat_di_Garis_Finish
MEMBACA LUKA
Mohammad Saroni
Hidup tidaklah baik-baik saja
hidup tidak lepas dari suka dan duka
berapa banyak suka yang kita genggam
berapa banyak duka ysng telah mendendam
Kita hanyalah sosok makhluk jelata
tak pernah puas dengan apa yang kita punya
setiap saat mengejar dan mencoba memiliki
walau sesungguhnya semua itu sudah kita punyai
Banyak keinginan yang menggantung di leher kita
bahkan hingga kepala tertunduk menahan beban
dapat satu ingin dapatkan yang satu lagi tanpa henti
walau kaki sudah terseok-seok mengikuti ambisi hati
Sungguh benar bahwa keinginan itu sumber luka
penderitaan panjang yang tidak pernah lepas
dan itulah luka abadi yang kita ciptakan sendiri
luka oleh rasa ingin yang tidak pernah berhenti
Gembongan, 13 April 2024
#Saat_di_Garis_Finish
MASIH MENEPI
Mohammad Saroni
Menepiku di sini
bersama berjuta rasaku
yang menggunung di lembah jiwaku
menggigil saat angin senja semilir
Walau hidup tak boleh penat
sebab roda kehidupan tak pernah berhenti
tetapi raga dan jiwa tak sekuat bayang
sebab perlu menepi untuk istirahat
Menepilah, batang sejenak
maka kau dapat membaca dirimu
terpantul pada dinding langit
seperti proyektor sebuah layar maha luas
Inilah saatnya kita menepi
dan, aku masih menepi di sini
di antara guratan dan goresan cerita hidup
di antara suka dan duka yang tergambar di wajah
Walau Tuhan tidak membebani lebih
tetapi aku yakin diri ini berbatas
tak akan mampu menahan beban lebih
maka menrepilah, agar tubuh segar kembali
Gembongan, 12 April 2024
#Saat_di_Garis_Finish
AKU TETAP DI SINI
Mohammad Saroni
Di sini aku menepi
lepaskan diri dari hiruk pikuk
memperhatikan orang lalu lalang
memunguti berkah yang tercecer
Aku tetap di sini
mencoba mengurai rasa
melepaskannya satu persatu
agar beban hidup jadi berkurang
Setahun aku susuri jalan
memunguti serpihan.mozaik hidupku
semacam kenangan hidup yang terpencar
dibawa ombak dan gelombang kehidupan
Dan, di sini aku menepi
mencoba menyusun serpihan mozaik
mencoba menatanya agar utuh lagi
sebuah sketsa perjalanan hidup
Gembongan, 12 April 2024
#Saat_di_Garis_Finish
HUJAN DI MALAM KEMENANGAN
Mohammad Saroni
Malam kemenangan hari kedua
langit masih saja bercucuran air mata
para malaikat pun bersedih hati
langit berselimut awan kelabu
Bulan dan bintang bersembunyi
mungkin takut ketahuan sedihnya
dan, air mukanya masih gelisah
pasti tak sanggup menahan tumpahnya air mata
Perpisaan ini memang sangat berat
tetapi ayun kaki sudah sampai pada garis finish
maka semuanya memang harus berakhir kini
dan, hujan ini adalah wujud rasa sakit yang tak tertahan
Di malam kedua kemenangan ini semakin terasa berat
walau tahun depan pasti akan datang lagi
tetapi tangis malam ini adalah kesedihan sungguh
karena harus berpisah dengan bulan penuh berkah
Gembongan, 11 April 2024
#Saat_di_Garis_Finish
BERHENTILAH SEJENAK
Mohammad Saroni
Hari ini, berhentilah sejenak
setelah tiga ratus enam puluh empat hari
waktu yang cukup panjang dan melelahkan
bertarung dengan semua jenis musuh
Hari ini, berhentilah sejenak
berilah waktu dirimu untuk beristirahat
setelah bertarung melawan kehidupan
luka dan darah di sekujur tubuh
Hari ini, berhentilah sejenak
biarkan diri dan jiwamu merasakan kebebasan
setelah tiga ratus enam puluh empat hari
terus bergerak dan memikirkan kehidupan
Hari ini, berhentilah sejenak
biarkan dirimu menikmati kemenangan
memanjakan diri dengan kesenangan
walau hanya dengan sepiring lontong opor
atau lelap tidur dalam ketenangan
Gembongan, 11 April 2024
#Saat_di_Garis_Finish
SEMUA BERHENTI SEJENAK
Mohammad Saroni
Garis finish perjalanan sudah terlewati
bendera-bendera kemenangan dikibarkan
kata puja puji mengalun menembus angkasa
sebagian tersangkut di reranting hati
Bendera finish sudah dikibarkan
orang-orang sudah harus berhenti
mengatur nafas mengatur hati
nafas yang terengah-engah
hati yang penuh dengan gelisah
Di garis finish inilah kita menghela nafas
mengevaluasi setiap langkah yang terayun
mencoba untuk mengenal diri lebih dalam
agar langkah menjadi lebih baik
Di sini kita berhenti sejenak
mengatur nafas untuk melangkah lagi
menjalani hidup dengan diri yang baru
hadil pertempuran dan peperangan sepanjang hidup
Berhentilah barang sejenak
lihatlah dirimu lebih seksama
agar luka yang lagi berdarah
agar hati tidak lagi gelisah
Gembongan, 11 April 2024
#Saat_di_Garis_Finish
#SAQ_BEBAS
MELEPASMU
Mohammad Saroni
Saat paling menyedihkan
adalah harus rela melepasmu
walau hati masih remuk oleh rindu dendam
sebulan bertemu dalam setahun
Tetapi, aku harus melepasmu
tak.boleh ada egoisme dalam.diri
walau harus rela kehilangan banyak berkah
tetapi kau berjanji akan datang lagi tahun depan
Melepasmu seperti mengiris sebagian jiwaku
dan menunggu irisan itu kembali tahun depan
tidakkah akan busuk jiwa yang teriris
dan dibiarkan terkena udara dan tanah bebas
Pergilah, aku harus melepaskanmu
biar kujaga jiwaku yang teriris
kujaga dari kontaminasi hidup
kutunggu irisan jiwaku yang pergi bersamamu
Semoga semesta memberikan berkahnya
kita bertemu di tahun mendatang
dan tambal jiwaku dengan seiris.jiwaku yang kau bawa
Gembongan, 11 April 2024
Colek penuh puisi
Teguh Susanta
Serpihan Hati
Lembayung Senja
#Saat_di_Garis_Finish
SELAMAT PAGI
Mohammad Saroni
Selamat pagi semesta
telah kau siapkan langit
matahari yang tersenyum
dan, burung-burung yang bernyanyi
Segeralah bangun
tinggalkan mimpi malammu
sebab mimpi hanya bunga tidur
yang segera layu saat matamu terbuka
Bangunlah, hadapi kenyataan hidup
jangan harap mimpi akan menemani hidupmu
mimpi akan segera pergi saat kau sadar diri
kecuali kenyataan yang selalu menjadi impian
Raihlah impianmu
buanglah mimpimu
jika memang milikmu pasti datang
jika bukan pasti segera pergi
Gembongan, 11 April 2024
#Saat_di_Garis_Finish
HARI KEMENANGAN
Mohammad Saroni
Hari ini kari kemenangan
dimana semua orang bersuka cita
di hari ini semua orang berada pada posisi sama
terbebas dari pertempuran besar
Pertempuran ini pertempuran setiap orang
Tidak ada orang lain dapat gantikan kewajiban
maka kemenangan hari ini milik semua orang
dan, mereka mempunyai yang sama untuk merayakannya
Orang-orang berbondong susuri jalan kampung
aroma wewangian dan baju menghias badan
satu arah sama yang mereka tuju adalah masjid kampung.
tempat permohonan doa dan pengajuan dosa
yang melekat pada dinding hati yang berkerak
Ini hari kemenangan jiwa
mengurai semua pembungkus raga
mengupas semua rahasia diri yang tersembunyi
akankah hari ini dapat membasuh dosa-dosa
atau setidaknya mengurai rahasia hati
Gembongan, 10 April 2024
#Saat_di_Garis_Finish
TELAH KUTEMUKAN
Mohammad Saroni
Telah kutemukan diriku sendiri
yang telah hilang entah kemana
waktu-waktu terbuang begitu saja
kesempatan-kesempatan berlarian pergi
Telah kutemukan diriku sendiri
yang telah berjalan-jalan sendiri
tinggalkan keakuanku yang diam
melangkah tanpa arah tujuan
Kini, diriku telah kembali lagi
bersatu antara jiwa dan raga
lahirlah kembali keutuhan diriku
yang selama ini terpecah-pecah
Hari ini telah kutemukan diriku
pada sudut ruang dan waktu
di antara gema takbir, tahlil, dan tahmid
di antara udara pagi yang berselaput kabut
Tak akan kulepaskan keakuanku lagi
sebab aku akan hilang tanpa keakuanku
Gembongan, 10 April 2024
#Saat_di_Garis_Finish
BERBISIK PADA WAJAH SAJADAH
Mohammad Saroni
Pagi baru saja bangun
sinar matahari belum membuka mata
bahkan kabut masih mengambang di atas tanah
tapi suara takbir terus berkumandang dari masjid kampung
Kami menerjang menembus lapisan kabut
melangkah pasti menuju masjid kampung
dimana orang-orang akan berkumpul
berbisik pada wajah sajadah
bersyukur sepenuh hati pada langit
Kabut pagi menemani kami pagi ini
seakan membungkus hati kami yang sudah segar
sebulan waktu telah memberikan pencerahan
dan, hari ini adalah sebuah langkah penyempurnaan
Walaupun belum tahu kualitas pertempuran
apakah hati sudah melakukan setulusnya
ataukah sekedar mengikuti gaya yang berlaku
sekedar agar tidak kehilangan jati diri
Gembongan, 10 April 2024
#Saat_di_Garis_Finish
SAAT DI GARIS FINISH
Mohammad Saroni
Bendera telah dikibarkan
tarian bendera melegakan hati
suara-suara kebebasan berkumandang
orang-orang bergerak lalu lalang
Jalanan telah mulai ramai
orang-orang mudik bertemu sanak saudara
wajah-wajah ceria memperindah langit
Motor dan mobil berkejaran dengan bahagia juga
Saat telah tiba di garis finish
orang-orang telah kehilangan angkara
pada wajah mereka memancar senyum bahagia
telah lepas dari tugas kewajiban bertempur
Orang-orang kembali ke pangkuan keluarga
Jarak dan waktu telah memisahkan mereka
terhalang mata memandang, telinga mendengar
dan waktu telah mengkerangkeng raga lelah
Di garis finish inilah semua berpendar
kealfaan yang telah menjerat hati
kesibukan yang memisahkan raga
terurai menjulur menuju orang-orang tercinta
Gembongan, 10 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
BERJABAT.TANGAN
Mohammad Saroni
Hari bahagia
hari penuh berkah
saling berharap ketulusan
maaf memaafkan sudah pasti
Berjuta salah tercecer di jalan
dipunguti satu persatu sepenuh hati
ditempelkan pada dinding hari
agar dapat dibaca sepanjang masa
Inilah hari perhitungan
salah dan khilaf dipertimbangkan
dimintakan maaf setulus hati
agar ayun kaki tak memberati
Dan, berjabat tangan adalah jembatan
sentuhan kulit adalah wujud ketulusan
dan senyum manis adalah obat mujarab
menghancur egoisme yang paling utama
Gembongan, 10 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
TELAH DATANG
Mohammad Saroni
Telah datang kemenangan
atas pertempuran besar
menghancurkan nafsu
Walaupun kesedihan menjerat hati
sebab harus tinggalkan bulan penuh berkah
yang selalu dinanti penuh kerinduan
Kesedihan itu telah berganti kebahagiaan
walaupun tidak pernah tahu tingkatannya
apakah kemenangan mutlak ataukan semu
Pertempuran ini pertempuran subyektif
dimana hanya Tuhan yang tahu tingkat kemenangannya
dan semua untuk dan kembali padaNya
Telah datang kemenangan itu
apakah kita dapat mempertahankannya
atau hanya kemenanngan semu
Gembongan, 10 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
MENGEJAR CINTA SANG BIDADARI
Mohammad Saroni
Rasa cinta tumbuh begitu bebas
tak pernah melihat siapa
tetapi tak pernah salah orang
sebab rasa akan menemukannya sendiri
Bidadari selalu tersenyum di langit
tatap matanya adalah candu jiwa
setiap bersitatap akan tersergap
keluh pada madu yang terjilat
Tetapi, apa yang terjadi jika jatuh cinta pada bidadari
yang hanya melayang-layang di angkasa
menggoda dan hanya menggoda
tanpa kepastian rasa
Mengejar cinta sang bidadari
seperti mengejar angin di senja hari
sejenak lantas berselimut kabut
Gemvongan, 9 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
ALHAMDULILLAH
Mohammad Saroni
Dan, malam gempita pun terwujud
pengeras suara masjid mengumandangkannya
bahwa hari kemenangan sudah datang
Orang-orang bersorak sorai
Alunan takbir dan tahmid mengumandang
pujian-pujian keagungan bersahutan
Alhamdulillah.
pertempuran telah usai hari ini
semoga ini adalah kemenangan kita
Kegembiraan tumpah ruah
kita telah memenangkan pertempuran
ramadhan harus kita tinggalkan
Ramadhan yang kita cintai
hari ini harus kita tinggalkan
menjemput kemenangan melawan nafsu angkara
Gembongan, 9 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
MALAM GEMPITA
Mohammad Saroni
Malam ini langit masih gelap
rembulan belum memamerkan senyumnya
lentik bulu matanya pun masih bersembunyi
sementara doa-doa keagungan membumbung ke langit
Di bumi anak-anak berlarian gembira
beberapa gerombol anak bermain kejar-kejaran
beberapa anak bermain membakar.petasan terbang
di bakar di bawah tetapi meledak di angkasa dengan letusan
Langit penuh dengan percik api petasan terbang
memercikan api-api kecil berwarna-warni
beberapa anak menutup telinga
tetapi saja berjingkat saat petasan meletus
Malam ini bumi gempita
sebab, katanya malam ini malam terakhir
pertempuran berat melawan diri sendiri
dan, besok adalah hari kemenangan
Tetapi, sampai jam ini belum ada berita
Apakah jadi besok?
Gem ongan, 9 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
KETULUSAN HATI
Mohammad Saroni
Kehidupan saat ini sudah goncang
putaran rodanya sudah bergoyang-goyang
entah karena anginnya yang sudah melemah
ataukah laher batang as nya sudah tidak sempurna
Kegoncangan itu pun terjadi pada kita
jiwa kita goncang, hati kita tidak lagi berpegang
hingga banyak orang kehilangan jati dirinya
nilai-nilai positif kehidupannya telah melayang
Lantas, apakah itu pun berlaku kepadaNya
yang telah memberikan segalanya untuk mereka
ataukah masi digelayuti keinginan manusiawi
keinginan yang didasari oleh ambisi dan angkara
Orang-orang telah kehilangan hati
orang-orang telah kehilangan ketulusan
semua mereka timbangkan pada egoisme
mereka menuntut untuk segala harapnya
tak peduli bahwa takdir ada di tanganNya
Kita memaksa untuk dikabulkan
sedang untuk melakukan kewajiban, kita tidak setulus hati
apakah ini pantas?
Gembongan, 9 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
APAKAH SUDAH KALIAN DAPATKAN?
Mohammad Saroni
Apakah sudah kalian dapatkan
harapan jiwa yang kalian gantung pada langit
bahwa bulan ini keberkahan menjadi milikmu
Apakah sudah kalian dapatkan
keinginan ego kalian kebaikan langit
sedangkan kau melangkah penuh keraguan
Ini hari sudah mendekati garis finish
tanyakanlah pada kedalaman hatimu
apakah kalian sudah lakukan penuh keikhlasan
ataukah kalian lakukan karena janji yang buat langit?
Apakah, jika langit tidak berjanji memberimu berkah
akankah sebulan penuh kalian bermunajat
bermesra dengan keheningan malam
merayu langit agar dipenuhi segala doa
karena telah melakukan segala kewajiban
Apakah sudah kalian dapatkan
ambisi menguasai kodrat.langit
memberimu yang terbaik?
Gembongan, 9 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
SAAT YANG MENYAKITKAN
Mohammad Saroni
Pernahkah kalian berpikir tentang saat yang menyakitkan
saat dimana kita merasa sakit yang tiada obatnya
bahkan kita merasa bahwa rasa sakit itu tidak dapat disembuhkan
Memang semua rasa sakit sangat menyiksa diri
tetapi rasa sakit satu ini menyebabkan sakit jiwa
jika kita tidak tahan,maka dapat hilang akal kewarasan
siapa yang sanggup menanggung rasa sakit jiwa
Ya, rasa sakit yang sangat menyakitkan
adalah ketika kita harus mengupas jati diri
ketika kita harus menelanjangi diri sendiri
baik dan buruk diri harus dikupas tuntas
dan, orang-orang harus mengetahui cacat diri
yang selama ini kita sembunyikan dalam-dalam
Sungguh sakit yang menyakitkan
harus menelanjangi diri di depan massa
Gembongan, 9 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
SAATNYA MENGULITI DIRI
Mohammad Saroni
Sebenarnya, menguliti diri sudah biasa
ini adalah proses mengevaluasi lebih kurang diri
karena diri ini bukanlah malaikat tanpa salah
setiap kata dan laku kita selalu ada salah
entah pada diri sendiri atau pada orang.lain
Sudah takdir kita harus menguliti diri sendiri
bukan untuk membuka aib yang membusuk
tetapi mencegah agar kebusukan tidak mengendap
sebab semakin lama mengendap menjadi kerak
Kesalahan dan kekhilafan bukanlah harga mati
setiap saat kita dapat menghapusnya dari diri
agar langkah tak terberati kerak-kerak yang mengeras
dan, langkah kaki menjadi ringan kembali
Inilah saat kita menguliti diri
memperbaiki semua yang rusak
memperindah kembali semua yang kusam
dan, kita kembali pada kehakikian diri
Gembongan, 9 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
KETIKA TIBA SAATNYA PERGI
Mohammad Saroni
Hujan pagi ini seperti orkestra
nyanyian perpisahan yang menggelisahkan
sejak malam air jatuh menerpa tubuh bumi
Langit sepertinya sedang gelisah
selaput awannya tak sanggup menahan tangis
satu persatu butiran air menerobos dan menetes
Pertemuan dan perpisahan memang bikin gelisah
ketika pertemuan kita menangis karena terharu
ketika perpisahan kita menangis karena sedih
Ketika tiba saatnya pergi
semesta merasa kehilangan
hanya doa yang dapat dipanjatkan
semoga tetap dipertemukan di tahun mendatang
Gembongan, 9 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
DI ANTARA PARA PEMBURU
Mohammad Saroni
Bagaimana rasamu berada di antara pemburu
yang setiap saat mengokang senjata
atau membentangkan tali busur gendewa
dengan mesiu dan anak panah siap nelesat
saat jemari melepaskan kokangnya
Bagaimana rasamu berada di antara pemburu
yang setiap saat merayu Tuhan untuk dapatkan buruan
agar pulang tidak sekedar berayun tangan
dan, semua bahagia karena mendapatkan yang diinginkan
Bagaimana rasamu berada di antara pemburu
yang setiap saat melantinkan doa-doa ajian
agar buruan mendekat dan dapat nereka miliki
sebagai berkah atas ketulusan usaha dan doa
Bagaimana rasamu berada di antara pemburu
yang mengendap-endap di antara pepohonan
mengintai buruan agar hidupnya bahagia
egoisme diri menjadi pengendali
Gembongan, 8 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
DIA AKAN PERGI
Mohammad Saroni
Waktu berputar begitu cepat
beberapa orang terlempar keluar
beberapa orang mabuk tak berdaya
Perputaran waktu berwujud pada perjalanan
dimana lajunya semakin lama semakin cepat
beberapa orang tertinggal di belakang
Dan, sebagian orang akan pergi
meninggalkan mereka yang selama ini istimewa
karena sebab yang mungkin mereka anggap sepele
Setiap orang mengagungkan harga diri
memegangnya sebagai menara kebajikan
sekali dilukai tak mudah untuk menyembuhkannya
Dia akan pergi
dan tidak akan kembali
sebab harga diri telah dilukai
Gembongan, 8 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
YA SUDAH KALAU SEPERTI ITU
Mohammad Saroni
Awan kelabu mengumpul kebaki langit
tanda-tanda hujan akan turun
jika memang begitu
ya sudah kalau seperti itu
Hujan datang untuk kesuburan bumi
mengusir kekeringan yang membelit semusim
aroma tanah basah menerobos ke paru-paru
ya sudah kalau seperti itu
Dan, ketika hujan berhenti dan awan pergi
pelangi akan memberikan keindahannya
walau berada jauh dari tempat kita
ya sudah kalau seperti itu
Kita hanya memandang
sebab pelangi tak bertahan lama
sebentar akan terurai menjadi sinar matahari
ya audah kalau seperti itu
Biarkan saja pelangi itu pergi
jika memang harus pergi
tak mungkin kita halangi
sebab itu tanda kelabilan hati
Gembongan, 8 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
BAHKAN ANGKASA TAK IJINKAN MATAHARI HILANG
Mohammad Saroni
Bahkan angkasa tak biarkan matahari hilang
maka mendung menggantung jadi penghalang
seakan tidak ingin bumi melihat matahari hilang
agar setelah hujan matahari segera kembali datang
Langit memang sudah mengatur
segala hal yang terjadi adalah skenarioNya
matahari berputar pada porosnya
bumi berputar pada porosnya san mengitari matahari
adalah skenario yang audah ditulis sejak awal
Salah satu kejadian penting di angkasa adalah gerhana
dimana pada saat itu matahari akan hilang
bukan dimakan buto ijo seperti yang selama ini kita dengar
melainkan terjadinya keselurusan garis dari planet-planet
dan terjadilah saling menghalangi
Angkasa tidak ingin bumi mengetahui bahwa matahari akan hilang sesaat
maka angkasa mengumpulkan awan menjadi mendung dan hujan
hujan menghalang pandang bumi, sampai matahari muncul kembali
Begitulah alam mengatur hidup dan kehidupan
Gembongan, 8 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
TENTANG YANG BERPINDAH
Mohammad Saroni
Walaupun tanpa roda
hidup terus bergerak dan berputar
hingga ada saat kita berada di atas
tak jarang berada di bawah
Entah di sengaja atau pun tidak
suatu saat kita dapat berpindah tempat
dari satu tempat ke tempat lainnya.
bahkan kadang kita tersesat tempat
Setiap saat ada yang berpindah
yang kemarin milik kita, sekarang tidak
itu sudah menjadi sebuah garis
tergores lurus atau berbelok di jalurnya
Mengapa kita harus bersedih
ketika sesuatu berpindah tempat
dari kita menuju ke mereka
sebab semua pasti ada apinya
menyulut dan membakar
habis
Gembongan, 8 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
HARI INI REDUP
Mohammad Saroni
Hari ini langit redup
awan menggantung tanpa titik gantung
matahari masih terasa adanya
walaupun sinar matanya tidak memijar
Matahari tetap setia pada janjinya
walaupun hanya panasnya sampai ke bumi
tetap mampu menghangatkan jiwa-jiwa gelisah
menunggu waktu yang semakin lambat berputar
Hari ini langit redup
tetapi hatiku tetap hidup
menunggu janji sang Langit
tentang rasa yang semakin kuat
Jalan menuju garis finish
terasa begitu berat
waktu berputar semakin lambat
tetapi tidak pernah kehilangan semangat
Gembongan, 8 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
JALANAN SUDAH PADAT
Mohammad Saroni
Mungkin ini sudah tradisi
bergerak bersama pada waktu yang sama
sedangkan tempat tetap tak beranjak
Setiap menjelang garis finish
orang-orang sibuk dengan egonya
mengebaki jalanan dengan segala keperluannya
Lebaran memang melahirkan tradisi
kunjung mengunjungi sanak saudara dan teman
pada waktu dan tempat.yang bersamaan
Jalanan sudah padat
tak pada jalan tol, jalan provinsi, kabupaten, ataupun pedesaan
semua sudah penuh sesak
Tak ada lagi jalan tikus
atau sekedar jalan kelinci
semua sudah padat
Jalan mana yang masih longgar?
Gembongan, 8 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
APA YANG DAPAT KITA LAKUKAN
Mohammad Saroni
Banyak keterbatasan pada diri kita
tidak semua dapat kita lakukan sendiri
ketergantungan kita adalah keniscayaan
garis hidup yang tidak dapat kita hindari
Lantas, apa yang dapat kita lakukan
sedangkan setiap laku kita adalah takdirNya
tak ada satupun kita yang memutuskannya
sebab ada skenario besar sandiwara hidup
Kita ini sedang mengaktualisasikan sebuah naskah
dimana kita adalah aktor untuk setiap cerita
cerita besar yang saling berkelindan
saling bertautan membentuk cerita kolosal kehidupan
Apa yang dapat kita lakukan
sedangkan kita hidup karena garis
garis panjang lurus ataupun berliku
dimana kita hanyalah melakukan peran.
tanpa ada improvisasi untuk siasat hidup
Gembongan, 7 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
BERAT UNTUK TINGGALKAN
Mohammad Saroni
Garis finish sudah dekat
sorak sorai penonton memecah langit
bendera-bendera berkibaran di tepian jalan
diri terasa semakin letih dan lebih payah
Ini sebuah pertempuran besar
pertempuran melawan diri sendiri
antara akal logika rasa dan kesadaran
bertempur sepanjang pagi hingga sore
Dan, saat ini garis finish sudah dekat
ternyata justru kita kehilangan banyak energi
pertempuran hari-hari kemarin menguras tenaga
tetapi terus saja menerjang bersama semua rasa
Mungkin hanya tinggal lima puluh langkah
tetapi kesanggupan diri sudah pada batas kritis
walau kesadaran tetap menjadi pemenang
sebab kita berat untuk tinggalkan jika kalah
Gembongan, 7 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
KAKI YANG BERAT SEBELAH
Mohammad Saroni
Pernahkah kau merasa berat kaki sebelah
ketika melangkah menyusuri lorong kehidupan
satu kaki terseret, kaki yang satu mengayun tegap
pernahkah kau alami hal tersebut
Jujur, tidak ada seorangpun yang terbebas
suatu saat pasti mengalami kaki berat sebelah
seperti saat kita menulis, dimana hati.pingin tapi mata tak bersahabat
siapakah yang memenangkannya?
Kaki berat sebelah adalah sebuah fenomena
dimana terjadi kontradiksi kaki dengan hati
dimana hati ingin melakukan kebajikan
tetapi kaki enggan untuk menurutinya
siapakah yang memenangkannya?
Dan, kita harus mengakui
banyak dari kita seperti itu
Gembongan, 7 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
DI ANTARA BUTIR EMBUN PAGI
Mohammad Saroni
Pagi sudah menjelang
sebentar lagi matahari memajang diri
senyumnya akan menghangatkan bumi
Di sini, aku di antara tetanaman
menikmati kemilau cahaya dalam butiran embun
seperti permata tersiram cahaya kehidupan
Rasa terdalamku beriak
berdesir di antara pembuluh darah
mendirikan bulu kuduk di tengkukku
Kurasakan betapa langit bersuka
berikan kenyamanan pada.penghuni.bumi
walau lewat butiran embun di dedaunan
Sempurnanya keagungan
memperkuat keyakinan
bahwa Kau adalah Maha Kuasa
Gembongan, 7 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
MENJELANG
Mohammad Saroni
Sebelum mulai
ada awalan menggoda
Menjelang mulai
segala persiapan menjadi goda
Menjelang akhir
ada yang terburu bersiap
mengumpulkan semua untuk selesai
Menjelang adalah saat menuju
tidak peduli kemana tetapi tetap pasti
menghadapi goda yang semakin berat
Gembongan, 7 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
UNTUK YANG MERASA KEHILANGAN
Mohammad Saroni
Apakah kau pernah kehilangan
ketika milik kalian tak lagi kau miliki
sedangkan selama ini kau begitu mengagungannya
menjadikannya sebagai sesuatu yang istimewa
Dapat kurasakan betapa gelisahmu
sebab ketiadaan milik kita adalah keasingan
kita merasa asing dengan kondisi baru
sebab kita tidak lagi melihat milik kita
Akankah kita biarkan kegelisahan itu
menggerogoti hati dan jiwa kita
sedangkan perjalanan hidup masih panjang
yang masih harus kita tuntaskan walau tanpanya
Untuk yang merasa kehilangan
kembalilah pada perasaan hatimu
akankah kau pertahankan rasa kehilangan
atau.ingin hilangkan rasa kehilangan itu
Semua adalah pilihan yang memang harus kita pilih
tak mungkin kita biarkan menggantung di langit
Gembongan, 6 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
SEJATINYA TAK ADA YANG HILANG
Mohammad Saroni
Benarkah sesuatu itu hilang
sedangkan tak ada ruang untuk bersembunyi
bumi ini datar dan membentang luas
bahkan pepohonan dan dinding tak lagi rapat
Kita hidup di dunia nyata
dimana semua dapat dipandang mata
tak ada yang tersamar dari pandangan
kecuali yang ditelan bumi
Benarkah sesuatu itu hilang
ketika sesuatu yang kita miliki tak ada lagi
sementara di dalam hati masih tersimpan rapi
walau jarak dan waktu telah membawanya pergi
Tidak, sejatinya tidak ada yang hilang
hanya karena milik kita tak lagi kita miliki
sebab sesungguhnya mereka hanya berpindah tempat
sebab sesungguhnya mereka hanya berpindah.pemilik
Tidak ada yang hilang dari kehidupan kita
Gembongan, 6 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
KEHILANGAN YANG HILANG
Mohammad Saroni
Kehilangan adalah hal yang wajar
setiap orang pasti pernah kehilangan
dari kehilangan sendiri atau diambil orang
sungguh terasa langit menekan ke bumi
sedangkan bumi menjepit hingga mengeping
Di awal kehilangan kaki terasa berat tuk mengayun
otak tak lagi bersahabat untuk sekedar mengingat
begitu berat diri menjalani garis kehidupan
sehingga terasa semesta seperti semakin sempit
Tetapi, seiring mengalirnya kehidupan
rasa kehilangan yang dibiarkan akan menghilang
dan, pada saatnya kita tidak lagi merasa kehilangan
kita akan kehilangan rasa kehilangan
dan, hidup akan mengalir apa adanya
Jika kita tidak ingin kehilangan sesuatu yang hilang
jangan biarkan rasa kehilangan itu hilang
tetapi jika ingin kehilangan itu tetap hilang
maka biarkan saja rasa kehilangan itu
bumi akan menguburnya dalam-dalam
Gembongan, 6 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
SELALULAH MENGINGAT
Mohammad Saroni
Selalulah mengingat akan sejarah
walau masa depan lebih penting
apalah artinya jika tidak ada sejarah
yang mencatat semua hal penting
Masa kini memang untuk masa depan
tetapi semua tiada arti tanpa masa lalu
masa lalu telah membangun pondasi-pondasi
masa kini untuk masa depan lebih baik
Janganlah melupakan sejarah
janganlah jadi generasi tanpa pondasi
agar kita dapat segera melakukan introspeksi
atas kesalahan-kesalahan yang teringkari
Selalulah mengingat yang pernah terjadi
jangan mengulang kesalahan yang ada
jadikan ingatan sebagai lentera jalan
agar lorong yang kita lalui selalu terang
Gembongan, 6 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
BELAJAR DARI SEJARAH
Mohammad Saroni
Sejarah adalah rekam jejak kehidupan
dari sejarah kita mengetahui banyak hal masa lalu
kita tidak mungkin melupakan goresan sejarah
sebab dari sejarah kita mengetahui siapa kita
Bagaimana kita tahu masa lalu
sejarah memberikan jawabannya
sejarah lisan maupun sejarah tulis
adalah pondasi yang memperkokoh bangunan
Sejarah adalah guru kehidupan
karena sejarah kita dapat memahami hidup
bagaimana jika hidup tanpa sejarah
bahkan orang yang diam saja tetap punya sejarah
Mari kita belajar dari sejarah
agar kita tidak menjadi batu
Gembongan, 6 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
SEMAKIN BERAT
Mohammad Saroni
Pertempuran ini seperti lari marathon
bergerak perlahan saat mulai lari
bertahan hingga beberapa jarak
hingga nafas terasa ngos-ngosan
Setiap ayun kaki ada goda menyertai
setiap tetes keringat mengajak untuk bergerak
jarak semakin dekat dan semakin berat
tetapi tak mungkin berhenti hanya sampai di sini
Pertempuran harus sampai pada kemenangan
tetapi kemenangan yang bagaimana kita dapatkan
sementara setiap saat pertempuran terus mengancam
tetapi tidak pernah kita berhenti menyerah
Ini hari sudah mendekati finish
pertempuran akan berganti perayaan
kemenangan atas diri sendiri
yang terbalut oleh nafsu duniawi
Gembongan, 6 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
#SAQ_BEBAS
GELISAH
Mohammad Saroni
Gelisah menerkam jiwa
pikiran kosong melompong
tak ada yang beriak di dalam otak
semua seperti pergi menghilang
Kegelisahan ini adalah kebuntuan pikir
tak ada yang menggerakkan hati
tak ada yang menggerakkan kaki
tak ada yang menggerakkan bibir
tak ada yang menggerakkan organ tubuh
semua diam tidak ada perintah
Hanya tatap mata memandang jauh
pada satu titik yang tidak berbatas
sementara hati sibuk menata kata
dan jiwa hanya termenung di sudut raga
Aku diterkam gelisah tanpa jeda
ketika melihat orang-orang bertengkar
ketika melihat langit berwarna kelabu
aku gelisah menghadapi hidup yang tak menentu
Gembongan, 6 April 2024
#Menjelang_Garis_Finish
KESADARAN DIRI
Mohammad Saroni
Perjalanan sudah mendekati ujung
menara tujuan sudah nampak pandang
dan, ayun kaki sudah tertatih-tatih
walau tanpa darah tercecer di jalanan
Tetapi, ada luka yang sesungguhnya luka
ketika rasa berbentur dengan kesadaran diri
bahwa di atas diri tidak selalu langit
di sekeliling diri tidak selalu udara
Ada hikmah yang begitu dalam
saat mencoba menguliti rasa
saat melepaskan semua egoisme diri
ternyata dalam kepolosan diri ada banyak luka
Mengapa kesadaran hadir menjelang akhir
yaitu ketika ayunan kaki mendekati tujuan
ketika jalan yang ditinggalkan tertutup kembali
dan, tidak mungkin kita kembali lagi
Gembongan, 6 April 2024
Mohammad Saroni
Telah berjuta jejak menapak di jalan
kita berharap semua jejak akan abadi
tetapi angin nakal tidak berdiam diri
setiap saat dibongkarnya jejak-jejak kita
dibawanya pergi jauh, entah kemana
Jejak kita adalah cerita kehidupan
dimana kita mencoba mengikat setiap.kisah
menatanya seperti mozaik kehidupan
tetapi kehidupan telah memunguti mozaik itu
menebarkannya ke segala penjuru
Seperti kata para pujangga
tidak ada keabadian dalam hidup
semua kisah akan terserap bumi
atau tersebar oleh angin
menjadi milik banyak orang
Dan, jejak kita di atas pasir kehidupan
akan terhapus ketika ombak mengirim alun air laut
menghapusnya tanpa perasaan
tidak peduli kita yang terseok-seok
saat menggoreskan cerita di permukaan pasir
Lantas, semuanya diam
Gembongan, 6 April 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar