AWAL PERJALANAN
Mohammad Saroni
Awalnya tidak sengaja
bertemu dalam dunia maya
bertukar nama bertukan nomor
lantas tersenyum bersamaan
Bukan diminta atau diharap
sebab alam sudah mengaturnya
tidak ada yang tahu misteri
sebab di hadapan kita adalah kabut
Kita melangkah mengikuti jalur
tidak ada yang salah kita lewat mana
angin air api dan tanah sudah diatur
walau tak ada yang tahu bagaimana
Berbincang dalam dunia maya
waktu habis tidak terasa
tetapi kata-kata belum juga bersisa
jemari pun tidak henti berkata
Inilah awal perjalanan
perjalanan panjang dalam lorong gelap
yang selalu bikin hati was-was
dan, mata aktif jelalatan
Gembongan, 15 Maret 2024
AKU KENAL KAU SEPINTASAN
Mohammad Saroni
Aku kenal kau sepintasan
tidak ada sejarah yang berbicara
tetapi cerita terus saja berupaya
merekam langkah dan kata
Senyummu simpul di laman media
kucoba baca tentangmu selengkapnya
walau dengan modal meraba-raba
mencoba mengenalmu sepenuhnya
Aku kenal kau sepintasan
tidak ada jembatan kata penghubung
hanya jejaring yang membuka jalan
tentang harap yang ternyata bersambung
Bagaikan remaja yang baru mengenal rasa
langit berpelangi walaupun tidak ada hujan
walau hanya sesaat kemudian langit biasa
udara membelai lembut dedaunan
Tidak ada yang istimewa
semua bergerak sesuai takdirnya
bahkan baik dan buruk bukan masalah
kalau memang iya pasti semua iya
Gembongan, 15 Maret 2024
PERTEMUAN
Mohammad Saroni
Pertemuan,
sejatinya adalah titik awal
yang menjadi semua sebab
dan berakhir pada akibat
Setiap pertemuan adalah penyebab
seperti pertemuan api dan kayu
yang menyebabkan kayu terbakar
dan, akhirnya yang tinggal adalah abu
Pertemuan kita tidak sekedar api bertemu kayu
walau aku memang membawa sepercik api
dan, kau yang mempersiapkan sebongkah kayu
hingga kita berdua terbakar menjadi abu
Tidak ada yang disesalkan dari pertemuan
sebab pertemuan adalah bagian dari kehidupan
Jika memang ditakdirkan bertemu, pasti bertemu
walau kita tidak pernah merencanakannya
Pertemuan ini awal dari sejumlah pertemuan
kedua, ketiga, entah kebetapa lagi
jika langit sudah menggariskan dan bumi membuka jalan
pertemuan adalah keniscayaan
Gembongan, 15 Maret 2024
SIANG ITU MEMBUAT BUMI BERGETAR
Mohammad Saroni
Dan, bumi bergetar
ketika api bertemu kayu
di bawah panas sinar matahari
di tepian jalan yang berdebu
Ini adalah skenario langit
ditulisnya agar api bertemu kayu
di bawah panas sinar matahari
dalam getar bumi yang terkesiap
Mungkin bumi tidak menyangka
api harus dipertemukan di siang hari
saat jalanan padat lalu lintasnya
ketika orang-orang sibuk dengan urusannya
Api adalah pembakar
kayu adalah bahan bakar
jika bertemu maka terjadi kebakaran
dan, itulah yang membuat bumi bergetar
Gembongan, 15 Maret 2024
Mohammad Saroni
Waktu sudah di ujung hari
matahari lelah hendak ke peraduan
burung-burung berduyun-duyun pulang
sebab langit senja sudah merona
Seharian matahari menyinari bumi
orang-orang sudah terpanggang di jalanan
tetapi roda kehidupan terus saja berputar
tak mungkin kaki dihentikan melangkah
Dan, ketika tubuh sampai pada puncak penat
keringat sudah mengering di badan
langit memberi sinyal untuk istirahat
maka bergegas matahari pulang sarang
Begitulah alam telah memberi tanda
dan kita tidak mungkin menolak
sebab semua pasti ada jeda
tak mungkin kita terus bergelak
Saat langit senja menggantung
matahari perlahan pulang sarang
di angkasa berduyun burung-burung
anak-anak kelaparan sudah membayang
dan, kita pun segera bergegas pulang
hentikan perjalanan yang melelahkan
tetap tetap harus kita jalankan
sebab garis kita sudah habis siang ini
Gembongan, 15 Maret 2024
SIANG SAAT MATAHARI BERSINAR TERANG
Mohammad Saroni
Siang saat matahari bersinar terang
langit penuh senyum para burung
terbang beriring menembus deru angin
Di bumi, jalanan ramai lalu - lalang
orang - orang disibukkan oleh kebutuhan
bergerak dan terus bergerak menggulung jarak
Begitu juga aku
mencoba untuk bertarung dengan waktu
agar cukup untuk berlayar
Matahari terasa semakin panas
membakar rasa dan harap yang berpacu
demi mencapai puncak perjuangan
Siang saat matahari bersinar terang
semua rasa melambung ke angkasa
semua harap mencapai puncak tertinggi
Gembongan, 16 Maret 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar