TUKANG BECAK MOTOR
Mohammad Saroni
Pasar tradisional sudah sepi
orang-orang sudah pulang ke rumah
tempat parkiran pun telah kosong
tinggal tukang parkir menghitung pendapatan
Lapak-lapak sudah dirapikan
pedagang sayuran, pedagang daging ayam
mengemasi sisa dagangan yang tidak terjual
tinggal lalat-lalat berpesta pada sisa-sisa yang tertinggal
Di pojok dekat tempat sampah ada satu becak motor
di jok nya ada pengemudinya yang duduk mencangkung
sorot matanya gelisah menatap pintu butulan pasar
seperti sedang menunggu seseorang keluar
Dia lelaki setengah baya
sejak muda adalah penarik becak
tak ada pengalaman kerja yang lain
dipungutinya rejeki dari penumpang becaknya
Tidak ada keluh kesah mengalir dari bibirnya
atau mungkin bibirnya yang terlalu keluh
tak mampu berujar tentang hidupnya
atau mungkin hatinya sudah pasrah
pada nasib yang sudah digariskan
Lelaki tukang becak itu terima ing pandum
jika memang sudah rejeki tak akan kemana
hingga keluar seorang perempuan setengah baya
tubuhnya tambur hingga berjalan pun terseok
lelaki tukang becak berlari menjemput barang bawaan
mempersilahkan perempuan itu duduk dan menaruh barang di sampingnya
dan, becak itu pun berlalu tinggalkan pasar
entah kemana
Lelaki tukang becak motor
adalah salah satu pemungut rejeki di pasar tradisional
menggantung nasib menunggu rejeki
yang tidak tahu kapan datang dan seberapa
tetapi hidup sudah mengajarinya bersyukur
nerima ing pandum sebagai garisnya
SMK Brawijaya Mojokerto, 18 Desember 2023
BELAJAR DEWASA
Mohammad Saroni
Waktu terus saja bergulir
matahari mengejar rembulan tanpa henti
mesti langit sudah memisahkan mereka
tetapi bumi tetap saja mendampinginya
Perjalanan waktu membawa serta semuanya
tunas-tunas tumbuh menjadi pepohonan
bayi-bayi tumbuh menjadi orang-orang besar
dari awal muda perlahan menjadikannya tua
Walau ada satu hal yang terlupakan
kenyataan bahwa semua akan menjadi tua
tetapi sedikit yang menyadari.untuk menjadi dewasa
sehingga banyak orang tua tetap seperti bayi
Menjadi tua itu semua keniscayaan
perguliran waktu menjadikan semua itu
tetapi tidak semua yang tua menjadi dewasa
menjadi tua itu adalah takdir tetapi menjadi dewasa adalah pilihan
Marilah kita belajar menjadi dewasa
agar dapat menjalani kehidupan dengan serius
jangan menjadikan kehidupan sebagai sebuah permainan semata
seperti anak kecil yang belum mengerti tugas dan kewajiban
Belajarlah dewasa
agar hidup menjadi mempunyai arti
jangan seperti anak kecil
menjalani hidup seenak hati
Gembongan, 19 Desember 2023
DI WARUNG KOPI
Mohammad Saroni
Warung kopi kini menjadi ruang rapat
orang-orang berkumpul dan berbincang
walau tanpa moderator ataupun panelis
mereka berdebat sambil menyeruput kopi
Duduk di bangku bambu panjang
kaki ditekuk di atas ada juga yang bersila
materi perdebatan tak jauh dari yang sedang viral
walau hanya sekedar debat kusir semata
Mereka bukan kelompok satu ataupun yang lain
mereka berkumpul untuk menikmati kopi
dan perdebatan hanyalah tali pengikat keakraban
tidak ada yang marah saat berdebat
semua mengalir seperti wedang kopi di tenggorokan
Di warung kopi semua orang berkumpul
berbincang tentang kehidupan
tentang negeri yang karut marut
tentang orang-orang yang berebut kekuasaan
dengan dalih untuk kemakmuran rakyat
Di warung kopi semua masalah dibedah
diperbincangkan dengan santai dan hati terbuka
sering-sering sambil tersenyum dan tertawa
seperti sedang menonton panggung sandiwara
Di warung kopi,
hati yang penat segera minggat
semua masalah segera musnah
beban hidup ringan seperti tak berkabut
Gembongan, 20 Desember 2023
INSIDEN PAGI
Mohammad Saroni
Seperti biasa, pagi ini aku berangkat
langit cerah matahari tersenyum ceria
udara terasa segar mengebaki paru-paru
semangat bergelora di dalam jiwa
Jalan lorong sudah kulewati
saat keluar menuju jalan kampung
aku terhenyak, banyak orang lalu lalang
langkah kaki mereka tergesa
Ada insiden di jalan pagi ini
seorang tetangga tergelatak bersimbah darah
di atas permukaan aspal yang masih dingin
darah mengalir dari kepala menggenang
Beberapa petugas sudah di tempat
tetapi belum ada tindakan yang pasti
tubuh itu masih tergeletak di dingin aspal
jalanan sibuk oleh lalu lalang kendaraan
Kenapa?
tidak ada kendaraan penyebab
apakah insiden tunggal atau ditinggal lari
belum ada jawaban yang pasti
Jalan raya memakan korban lagi
seorang perempuan muda
tetangga jauhku
sampai kapan
tidak ada yang menjawab
langit diam, bumi bungkam
Gembongan, 21 Desember 2023
CERITA DI PASAR TRADISIONAL
Mohammad Saroni
Orang-orang lalu lalang
berjalan tergesa sambil tolah toleh
berhenti pada satu lapak, pindah ke lapak lainnya
beda harga tidak membuat malas untuk melangkah
Di balik lapak, penjual tersenyum-senyum
walau orang-orang tidak mampir ke lapaknya
senyum.bagi mereka adalah ajian pemikat
sebab senyum adalah gula pemikat para semut
Di pasar ini semua kebutuhan hidup tersedia
dari barang-barang kering hingga yang basah
tinggal seberapa banyak uang bersemayam dalam dompet
sebentar uang berpindah tangan, begitu pula barang-barang
Seorang ibu menggerutu sambil melangkah
tentang harga-harga yang terus saja berubah naik
sementara isi dompet semakin lama semakin tipis
jika terus seperti ini, bisa jadi semua akan menjadi mimpi
Seorang pedagang lain lagi ceritanya
pendapatan tidak selalu tetap
banyaknya pedagang tingkatkan persaingan
uang mengalir ke tempat yang banyak temannya
Cerita di pasar tradisional
adalah gambaran kehidupan masyarakat
komunikasi dan interaksi adalah keniscayaan
Pasar Gempolkerep, 17 Desember 2023
PHOTOMU
Mohammad Saroni
Kubuka lagi album lama kita
jejak langkah keluarga tercinta
wajah-wajah penuh suka cita
satu harapan yang pernah musnah
Pada halaman pertama ku melihatmu
wajah penuh kasih sayang tulus
bersanding kekasih pujaan kalbu
matahari dan rembulan hati menerus
Di wajahmu ada cahaya langit
tak pernah tersaput walau mendung
senyummu selalu menggambar surga
dan, sinar matamu adalah kasih sayang sejati
Walau.kini hanya tinggal photomu
ketulusan hatimu abadi di jiwa
andai saja aku bisa putar waktu
kuingin hadirmu di setiap hariku
Tetapi, Tuhan teramat menyayangimu
dalam peluknya kini kau berada
bersama doa-doa kami
setiap waktu
Gembongan, 22 Desember 2023
SIANG DI SUDUT PASAR
Mohammad Saroni
Matahari bersinar terang benderang
walau ada selaput awan tipis mengambang
tak mampu halangi sinar menerjang
dan, membakar padang ilalang
Di sudut pasar dekat tempat pasar
seorang lelaki bergelut dengan sampah
baju dan topi lusuh menghalang sinar matahari
walau tetap saja kulit wajahnya menghitam
Ini adalah sudut kehidupan
sudut yang sering dilupakan orang
bahkan sering dijauhi para pelancong pasar
walau lelaki itu hidup dari sudut pasar itu
Orang-orang yang datang hanya melempar buntalan kresek
kadang tepat masuk ke baknya yang juga lusuh
tetapi tak jarang menggelinding hingga ke jalanan
alat-alat beterbangan hasilkan suara berdengung
Tempat itu memang kotor
orang-orang membuang segalanya di situ
tetapi di situlah rejeki didapatkannya
sampah itulah yang menghidupinya
walaupun semua orang jijik melihatnya
Di sudut pasar
ada rejeki
di sudut pasar
ada yang bikin bergidik hati
di sudut pasar
rasa syukur terus menggempur hati
Gembongan, 23 Desember 2023
GAGAK YANG TERBANG MALAM HARI
Mohammad Saroni
Langit malam gelap tanpa bintang
rembulan entah sembunyi di malam
kelelawar terbang berkeliling langit desaku
binatang malam tidak nampak berkeliaran
sepi memeluk siluet pepohonan
Di angkring depan rumah aku duduk sendiri
lorong jalan tak ada orang yang lalu lalang
desaku seperti diterkam kesunyian
bahkan para peronda belum juga keluar rumah
:mungkin sedang sembunyi di dalam sarung
Tiba-tiba terdengar pekik burung gagak di langit
suaranya memecah kesunyian hingga berkeping
ada yang berdiri di tengkuk leherku
dan, sekujur tubuhku terasa merinding
aroma mistik tiba-tiba tercium kuat
Burung gagak yang memekik sambil terbang
isyarat akan adanya seseorang yang akan dijemput
dan, sepinya suasana adalah pintu gerbangnya
walau tak kutemukan tetanggaku yang siap pulang
tetapi sang penjemput tidak pernah keliru
siap atau tidak tetap harus ikut berangkat
Pekikan nyaring burung gagak di malam hari
isyarat bagi kita akan adanya yang hendak pergi
ini pertanda alam yang mengingatkan kita
bersiaplah setiap saat atas penjemputan
Gagak yang terbang di malam hari
dimana kau akan hinggap
berilah isyarat yang lebih rinci
agar kami dapat tidur lelap
Gembongan, 23 Desember 2023
REKAM JEJAK
Mohammad Saroni
Waktu berlalu begitu cepat
angin pun ikut bergerak berlari
debu-debu beterbangan terbawa angin
dan, beberapa jejak terhapus karenanya
Perjalanan hidup ini begitu panjang
kaki dan tangan sudah banyak membuat jejak
tetapi apa mau dikata, jejak itu tinggal samar-samar
di fatamorgana jalanan saat matahari mengambang
Waktu terus saja bergulir
jarum jam bergerak seiring ayun kaki
jejak-jejak dicatat menjadi sejarah
dan, sejarah itu menjelma sebagai rekam jejak
Kemana langkah kita terayun
dimana catatan harus ditorehkan
untuk siapa sejarah harus diwariskan
sedangkan lembar buku sudah begitu penuh sesak
Rekam jejak
catatan kisah
sejarah yang harus diingatkan
sejarah yang harus dikabarkan
Gembongan, 23 Desember 2023
ADA YANG TERLUKA
Mohammad Saroni
Ada yang terluka
ketika matahari membuka mata
langit terang tanpa penghalang
menghujam ulu hati meradang
Setiap kali matahari menampakkan diri
luka itu membuka walau tanpa darah
tetapi rasa sakitnya lebih dari tertusuk belati
dan jeritannya hanya sampai pada telinga jiwa
Berbekal sabit dan cangkul
bersimbah peluh dan keringat
di antara ilalang setinggi dengkul
kau gali rejeki tanpa rehat
Dan, setiap kali matahari bersinar terang
luka di punggung hitammu tembus ke hati
betapa keras hidup telah membuatmu berang
tetap saja kau adalah pecundang setiap hari
Hanya tekad yang membara dalam dada
paksa kau untuk menjadi pemenang
walau luka terus saja tercipta
tetapi hidup harus tetap diterjang
Ada yang terluka
tetap saja meradang
Gembongan, 20 Desember 2023
SEORANG IBU DAN LAPAK BAWAHNYA
Mohammad Saroni
Di pasar
ada banyak ibu-ibu berjualan
tangan mereka cekatan menata barang
otaknya cepat menghitung rupiah
Di wajah mereka
sorot mata ketegaran memancar
keyakinan bahwa hidup harus dihadapi
meskipun harus menguras keringat jiwa
Seorang ibu membuka lapak di lantai
tak ada untuk memajang dagangan
terlalu mahal harga sewa satu lapak
sedang penghasilan pas-pasan
Barang dagangannya biasa saja
bukanlah barang dengan harga selangit
keuntungan tidaklah banyak melainkan lebih banyak buntungnya
Ibu dengan lapak bawahnya
tetap tersenyum walau hatinya resah
balik modal cukuplah baginya
jika tidak, barang dagangan hari ini dijual lagi besok
sedang barang dagangan yang basi disantapnya untuk pengganjal perut
Ibu dengan lapak bawahnya
Tidak pernah berhenti berusaha
walau setiap hari hanya sedikit rejeki
cukuplah untuk penyambung usia diri
Pasar tradisional Gempolkerep, 24 Desember 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar