Sabtu, 30 Desember 2023

KESADARAN

KEMBALI KE JALAN SATU YANG LURUS
Mohammad Saroni

Jalan kehidupan berkelok-kelok
kadang bersimpang tiga ataupun empat 
kita harus melewati arah kaki melangkah
tak peduli jalur tidak sesuai harap

Sering kita salah lajur
walau pun tidak salah arus
kita terus saja melangkah
sebab hidup tidak mungkin dihentikan
kecuali langit telah kirimkan utusannya

Dan, sekarang pun jalanku salah
berada di antara lajur kiri dan kanan
lajur kanan dengan kecepatan tinggi
lajur kiri dengan kecepatan merandek

Lajur kiri memang untuk arus lambat
lajur kanan untuk arus cepat
pada lajur kita dapat bergerak dengan bebas
tetapi pada lajur kiri kita bergerak penuh waspada
karena lajur kiri  seperti mencari alamat

Melajulah pada lajur kanan
konsentrasi ke depan sepenuh hati
sebab tujuan sudah begitu pasti
tidak mungkin kita akan kebablasan

Lajur kanan lajur satu yang lurus
lajur yang seharusnya kita lewati


Gembongan, 30 Desember 2023


ISYARAT LANGIT
Mohammad Saroni

Air hujan jatuh satu-satu
membasahi setiap lembar daun
beberapa lembar daun sudah menangkupkan diri
mencoba mencari hangat dari udara di dalamnya

Udara bergerak pelan-pelan sekali
mungkin khawatir menyebabkan dedaunan menggigil
sedangkan langit kelabu menuju hitam
air hujan semakin kerap jatuh ke bumi

Barusan langit masih terang
matahari tersenyum penuh ceria
udara pun bergerak lincah
kabarkan banyak hal ke semesta

Dan, tiba-tiba langit terbela kilat
guruh menyusul bergemuruh
awan berarak berkumpul menjadi satu
lantas jatuh satu persatu ke bumi

Bumi pasrah pada keputusan langit
menerima semua titik hujan dan menyerapnya
menyimpannya ke dalam ruang-ruang tubuhnya
menjaganya dengan penuh kasih sayang

Gembongan, 30 Desember 2023

MENUNGGU BESOK
Mohammad Saroni

Menunggu itu sangat menyebalkan
sebab kita berada dalam ketidakpastian

Menunggu itu sangat menyusahkan
sebab kita diterkam ketidaktahuan

Menunggu itu sangat membosankan
sebab kita berada dalam kebimbangan

Menunggu itu sangat menyedihkan
sebab kita berada pada posisi tidak diperhatikan

Menunggu itu sangat menyenangkan
sebab kita berada pada kemungkinan terpenuhinya harapan

Menunggu itu sangat mengasyikkan
sebab kita berada pada puncak semangat tidak bertepi

Seperti saat ini, menunggu waktu pergantian tahun

Gembongan, 30 Desember 2023

DI UJUNG WAKTU
Mohammad Saroni

Waktu terus saja bergulir
jarum pendek mengejar jarum panjang
sementara jarum kecil bergulir lebih cepat lagi
mereka seperti tanpa lelah bergerak

Di sini kita berdiri tegak
menantang waktu tanpa takut
bahkan kita semakin tegak berdiri
menerjang setiap perguliran waktu

Kita sadar bahwa waktu tidaklah abadi
pada saatnya kita berada di ujung waktu
dimana kaki enggan untuk melangkah
tangan enggan untuk menggapai
bahkan jantung enggan untuk berdetak

Tetapi, waktu tidak pernah berhenti bergulir
jarum jam akan terus berkejaran
seperti matahari mengejar rembulan
walau selalu berselisih waktu

Lantas, kapan ujung waktu akan datang?
apakah harus jarum jam dihentikan
atau menunggu lamgit runtuh bersatu bumi?
sedangkan langit dan bumi adalah ayah dan ibu
kehidupan

Gembongan, 30 Desember 2023

DI ANTARA RINAI RINTIK HUJAN
Mohammad Saroni

Hujan turun siang ini
saat adzan asar baru saja usai
orang-orang berangkat ke musholah
air hujan bagai ditumpahkan dari langit

Seorang lelaki muda bimbang di teras rumah
sarung peci dan baju koko sudah dikenakannya
tetapi tak ada payung untuk melindunginya
titik air hujan semakin tajam menghujam bumi

Tatap matanya nampak gelisah 
antara berangkat atau kembali masuk rumah
tetapi hujan masih mengguyur deras
jika berangkat pasti basah kuyup

Tidak ada payung untuk melindungi diri
tetapi langit sungguh maha segalanya
seorang tetangga lewat di depannya 
tawarkan tumpang berpayung untuk berangkat

Dan, kewajiban siang ini telah dituntaskannya
walau sedikit basah unung bawah sarung
tetapi kewajiban belum didirikan
saat mereka memasuki rumah Tuhan

Gembongan, 27 Desember 2023

PENDENGUNG
Mohammad Saroni

Saat madu bunga menebar aroma
lebah-lebah beterbangan tidak berhenti
hinggap dari satu bunga ke bunga satunya
walau harus berebut dan bersiap mati

Lebah-lebah mengepakkan sayapnya
udara ikut bergetar berputar-putar
lahirkan bunyi khas berdengung- dengung
berputar-putar menjaga bunga dari jamahan kumbang lain

Lebah-lebah menjaga bunganya dengan garang
sengatnya terus bersiap siaga ditancapkan
sayapnya terus dikepakan hingga udara berputaran
mendengung- dengung mengancam lawan

Sekarang ini lebah-lebah terus saja mendengung
tidak hanya di sekitar bunga bermadu tetapi juga di media sosial
dengungan mereka merisaukan orang-orang
membakar syaraf pendengaran hingga lahirkan emosi

Para pendengung terus saja mendengung
segala hal dijadikan bahan dengungan
walau kadang hanya sekedar dengungan
sekedar membuat orang-orang gelisah

Gembongan, 31 Desember 2023

TANTRUM
Mohammad Saroni

Langit cerah dengan matahari
bumi segar dengan udaranya
air terasa begitu sejuk di sekujur tubuh
tetapi api selalu bersiap membakar hingga lebur

Dan, sesungguhnya semua mengandung api
matahari dengan sinarnya yang panas
udara dengan unsur oksigen di dalamnya
begitu juga air dengan hidrogen dan oksigen

Tidak heran jika semua ada kemungkinan terbakar
apalagi manusia dengan unsur pembentuk yang lengkap
api di dalam diri mampu membakar dan menghanguskan jiwa
kebakaran diri terwujud dalam amarah dan emosi yang meledak

Di musim ini, ledakan amarah dan emosi  terjadi di mana-mana
ini adalah tantrum yang tidak terkendali
hanya karena beda arah, maka meledak
hanya karena beda pilihan, maka meledak
hanya karena beda nominal,maka meledak
tantrum menggoyang panggung sandiwara

Diam, diamkanlah.dalam beberapa waktu
maka tantrum akan reda dengan aendirinya
lantas bisikan konsep dasar sebelum berangkat
bisikan hal-hal buruk sebagai dampak tantrumnya

Diamkan, diamkan
hingga amarah dan emosi mereda
dan diam

Gembongan, 1 Januari 2024


KEHILANGAN URAT MALU
Mohammad Saroni

Apa yang akan terjadi saat kita kehilangan urat malu?
sedangkan hakiki seorang manusia adalah adanya malu

Malulah sesungguhnya yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya
sebab malu menunjukkan kita masih mempunyai harga diri kemanusiaan

Lantas apa yang terjadi jika kita kehilangan rasa malu?
akankah bumi mampu mengangkat.harga diri.kita
atau langit akan menurunkan kabut lelimunan
menutup semua dari jatuhnya harga diri

Banyak orang telah kehilangan urat malu
sebab harga diri mereka ukur dengan uang dan kedudukan
rasa malu dianggap sebagai penghalang
ambisi diri yang tidak bertepi

Urat malu yang hilang bukan lagi masalah
sebab hidup membutuhkan banyak hal
yang tidak akan tercapai jika terlalu malu
sehingga memang sengaja dihilangkan
untuk meningkatkan gengsi diri

Gembongan, 1 Januari 2024


SAAT DI ALUN-ALUN KOTA
Mohammad Saroni

Alun-alun menjadi tempat berkumpul
orang-orang dengan kegelisahan dan kepenatan
setelah seharian dihajar.ombak dan gelombang kehidupan
dan, tempat melabuhkan hati yang terpapar sakit hati

Seribu wajah membawa watak yang berbeda
disembur cahaya lampu warna warni
menyembunyikan ombak hati yang bergelora
membuang segala urusan yang seharian membelit

Di lantai atas sky walk seorang penyanyi melenggak lenggok
seiring suara kandang dan ketipung 
suaranya membius mereka yang menikmati udara malam
sementara asam pembakaran sate daging ayam membuat perut berkokok

Satu lagu selesai dinyanyikan
aku turun menuju lapangan alun-alun 
semua bangku sudah penuh pantat pengunjung
dan, di pojok di bawah pohon tabebuya ada bangku kosong
di situlah akhirnya aku menikmati malam

Alun-alun menjadi tempat liburan yang indah
kenyamanannya tidak mengurangi isi kantong
tetapi hati terasa plong dari segala masalah
kesegaran udara melapangkan nafas tuaku
membangkitkan lagi semangat

Alun-alun Kota Mojokerto, 1 Januari 2024


PAGI DI DESAKU
Mohammad Saroni

Semalam hujan mengguyur desaku
aroma tanah basah menerobos masuk
ketika pintu dan jendela rumah kubuka
udara berebut mengisi gelembung alveoli paruku

Daun-daun masih basah air hujan
butirannya bersetubuh dengan embun
lahirkan kesegaran dan kenyamanan
aroma khas kampungku yang kucinta

Kuhirup udara pagi sepenuhnya
kubentangkan kedua lenganku lebar-lebar
nikmati anugerah terindah dari langit
untuk mempertahankan hidup yang selembar

Ayam jantan masih berkokok satu-satu
entah kesiangan atau bangunkan mereka yang kesiangan
apakah ini pun ada di desa kalian?

Gembongan, 2 Januari 2024

MENGEJAR BADAI
Mohammad Saroni

Hidup sesungguhnya kumpulan badai
menghajar kita siang dan malam
tidak ada kasih sayang.lagi
semua yang dilewati ditabrak berantakan

Dan, kita tidak pernah berhenti mengejar
bahkan seperti hilang akal kita mencoba merengkuhnya
tidak peduli tubuh sudah penuh luka
ataupun darah bercecer di sepanjang jalan

Kita tidak peduli semua itu
kita berada di dalam lingkaran badai
membanting tubuh kita atau membumbungkannya tinggi-tinggi
lantas menghempaskannya di permukaan bumi yang penuh kasih

Hidup ini adalah sekumpulan badai
berputar-putar mengelilingi tubuh ringkih kita
tanpa setitik pun rasa kasihan memancar dari bola matanya
terus saja menghentak dan menghempaskan 

Dan, kita terus mengejar badai
walau telapak kaki sudah berdarah- darah
tetapi itulah sesungguhnya hidup 
harus berkelahi dengan badai
jika berharap memperoleh kemenangan

Rumah Sakit Sakinah Mojokerto, 2 Januari 2024

KITA TETAP MANUSIA
Mohammad Saroni

Kita tetap saja manusia
meskipun telah duduk di puncak kehidupan 
memandang rendah yang berada di bawahnya
bahkan tatap mata  penuh kejijikan

Kita tetap saja manusia
meskipun seribu gelar menempel di nama kita
hasil perjuangan tiada henti di kampus-kampus idola
tapi apalah artinya jika kita tidak punya karakter

Kita tetap saja manusia
walaupun kita tak lagi berkarakter
sebab wujud kita sudah menunjukkan
siapa yang membantah tentu berseberang jiwa

Kita ini tetap manusia
masih dibalut rasa iri pada segumpal hati
masih menolak kenyataan yang tidak menguntungkan kita
bahkan sering berkata tetapi tidak ada nyata

Kita tetap saja manusia
tidak ada sisipan malaikat di hamparan hati kita
tetapi setan selslu menghias setiap kata dan langkah
sebab hanya setan yang dapat lakukan itu

Kita tetap manusia
meskipun bulu-bulu kita tumbuh memanjang
kuku-kuku kita runcing dan tajam
bahkan taring kita berkilat saat tersenyum

Kita tetap manusia
tempat penampungan kesalahan hidup
coba periksa saku hatimu
kan kau temukan sekita cacing penerkam kemanusiaan
tetapi tak mampu bergerak

Gembongan, 1 Januari 2024


PEREBUTAN TAHTA
Mohammad Saroni

Tahta adalah puncak harga diri seseorang
tidak peduli itu perempuan apalagi laki-laki
tahta menjadi penentu harkat dan martabat
maka perebutan adalah tradisi yang dilanggengkan

Dengan tahta maka dunia berada dalam genggaman
tidak ada yang mampu menyentuh bahkan kulitmu
ada dinding kabut tebal yang membatasi jarak
melihatmu secara langsung bahkan kemustahilan

Dan, perebutan tahta juga terjadi di negeri ini
dimana seseorang berambisi menjadi penguasa
dengan dalih dimajukan oleh kelompok
mereka terus bergerak menuju puncak

Maka, kelompok-kelompok saling berseteru
kata-kata dan perbuatan saling menyerang
tidak peduli harus melawan aturan yang berlaku
sebab bagi mereka yang penting adalah menang

Perebutan tahta di negeri ini setiap lima tahun
dan, untuk itu harus dikeluarkan banyak biaya
dengan alasan sebagai pesta demokrasi
uang pun beterbangan dan bergerak bebas

Lantas, apa yang terjadi setelah menggapai tahta?

Gembongan, 1 Januari 2024





Tidak ada komentar: