KEMBALI KE JALAN SATU YANG LURUS
Mohammad Saroni
kadang bersimpang tiga ataupun empat
kita harus melewati arah kaki melangkah
tak peduli jalur tidak sesuai harap
Sering kita salah lajur
walau pun tidak salah arus
kita terus saja melangkah
sebab hidup tidak mungkin dihentikan
kecuali langit telah kirimkan utusannya
Dan, sekarang pun jalanku salah
berada di antara lajur kiri dan kanan
lajur kanan dengan kecepatan tinggi
lajur kiri dengan kecepatan merandek
Lajur kiri memang untuk arus lambat
lajur kanan untuk arus cepat
pada lajur kita dapat bergerak dengan bebas
tetapi pada lajur kiri kita bergerak penuh waspada
karena lajur kiri seperti mencari alamat
Melajulah pada lajur kanan
konsentrasi ke depan sepenuh hati
sebab tujuan sudah begitu pasti
tidak mungkin kita akan kebablasan
Lajur kanan lajur satu yang lurus
lajur yang seharusnya kita lewati
Gembongan, 30 Desember 2023
ISYARAT LANGIT
Mohammad Saroni
Air hujan jatuh satu-satu
membasahi setiap lembar daun
beberapa lembar daun sudah menangkupkan diri
mencoba mencari hangat dari udara di dalamnya
Udara bergerak pelan-pelan sekali
mungkin khawatir menyebabkan dedaunan menggigil
sedangkan langit kelabu menuju hitam
air hujan semakin kerap jatuh ke bumi
Barusan langit masih terang
matahari tersenyum penuh ceria
udara pun bergerak lincah
kabarkan banyak hal ke semesta
Dan, tiba-tiba langit terbela kilat
guruh menyusul bergemuruh
awan berarak berkumpul menjadi satu
lantas jatuh satu persatu ke bumi
Bumi pasrah pada keputusan langit
menerima semua titik hujan dan menyerapnya
menyimpannya ke dalam ruang-ruang tubuhnya
menjaganya dengan penuh kasih sayang
Gembongan, 30 Desember 2023
MENUNGGU BESOK
Mohammad Saroni
Menunggu itu sangat menyebalkan
sebab kita berada dalam ketidakpastian
Menunggu itu sangat menyusahkan
sebab kita diterkam ketidaktahuan
Menunggu itu sangat membosankan
sebab kita berada dalam kebimbangan
Menunggu itu sangat menyedihkan
sebab kita berada pada posisi tidak diperhatikan
Menunggu itu sangat menyenangkan
sebab kita berada pada kemungkinan terpenuhinya harapan
Menunggu itu sangat mengasyikkan
sebab kita berada pada puncak semangat tidak bertepi
Seperti saat ini, menunggu waktu pergantian tahun
Gembongan, 30 Desember 2023
DI UJUNG WAKTU
Mohammad Saroni
Waktu terus saja bergulir
jarum pendek mengejar jarum panjang
sementara jarum kecil bergulir lebih cepat lagi
mereka seperti tanpa lelah bergerak
Di sini kita berdiri tegak
menantang waktu tanpa takut
bahkan kita semakin tegak berdiri
menerjang setiap perguliran waktu
Kita sadar bahwa waktu tidaklah abadi
pada saatnya kita berada di ujung waktu
dimana kaki enggan untuk melangkah
tangan enggan untuk menggapai
bahkan jantung enggan untuk berdetak
Tetapi, waktu tidak pernah berhenti bergulir
jarum jam akan terus berkejaran
seperti matahari mengejar rembulan
walau selalu berselisih waktu
Lantas, kapan ujung waktu akan datang?
apakah harus jarum jam dihentikan
atau menunggu lamgit runtuh bersatu bumi?
sedangkan langit dan bumi adalah ayah dan ibu
kehidupan
Gembongan, 30 Desember 2023
DI ANTARA RINAI RINTIK HUJAN
Mohammad Saroni
Hujan turun siang ini
saat adzan asar baru saja usai
orang-orang berangkat ke musholah
air hujan bagai ditumpahkan dari langit
Seorang lelaki muda bimbang di teras rumah
sarung peci dan baju koko sudah dikenakannya
tetapi tak ada payung untuk melindunginya
titik air hujan semakin tajam menghujam bumi
Tatap matanya nampak gelisah
antara berangkat atau kembali masuk rumah
tetapi hujan masih mengguyur deras
jika berangkat pasti basah kuyup
Tidak ada payung untuk melindungi diri
tetapi langit sungguh maha segalanya
seorang tetangga lewat di depannya
tawarkan tumpang berpayung untuk berangkat
Dan, kewajiban siang ini telah dituntaskannya
walau sedikit basah unung bawah sarung
tetapi kewajiban belum didirikan
saat mereka memasuki rumah Tuhan
Gembongan, 27 Desember 2023
PENDENGUNG
Mohammad Saroni
Saat madu bunga menebar aroma
lebah-lebah beterbangan tidak berhenti
hinggap dari satu bunga ke bunga satunya
walau harus berebut dan bersiap mati
Lebah-lebah mengepakkan sayapnya
udara ikut bergetar berputar-putar
lahirkan bunyi khas berdengung- dengung
berputar-putar menjaga bunga dari jamahan kumbang lain
Lebah-lebah menjaga bunganya dengan garang
sengatnya terus bersiap siaga ditancapkan
sayapnya terus dikepakan hingga udara berputaran
mendengung- dengung mengancam lawan
Sekarang ini lebah-lebah terus saja mendengung
tidak hanya di sekitar bunga bermadu tetapi juga di media sosial
dengungan mereka merisaukan orang-orang
membakar syaraf pendengaran hingga lahirkan emosi
Para pendengung terus saja mendengung
segala hal dijadikan bahan dengungan
walau kadang hanya sekedar dengungan
sekedar membuat orang-orang gelisah
Gembongan, 31 Desember 2023
TANTRUM
Mohammad Saroni
Langit cerah dengan matahari
bumi segar dengan udaranya
air terasa begitu sejuk di sekujur tubuh
tetapi api selalu bersiap membakar hingga lebur
Dan, sesungguhnya semua mengandung api
matahari dengan sinarnya yang panas
udara dengan unsur oksigen di dalamnya
begitu juga air dengan hidrogen dan oksigen
Tidak heran jika semua ada kemungkinan terbakar
apalagi manusia dengan unsur pembentuk yang lengkap
api di dalam diri mampu membakar dan menghanguskan jiwa
kebakaran diri terwujud dalam amarah dan emosi yang meledak
Di musim ini, ledakan amarah dan emosi terjadi di mana-mana
ini adalah tantrum yang tidak terkendali
hanya karena beda arah, maka meledak
hanya karena beda pilihan, maka meledak
hanya karena beda nominal,maka meledak
tantrum menggoyang panggung sandiwara
Diam, diamkanlah.dalam beberapa waktu
maka tantrum akan reda dengan aendirinya
lantas bisikan konsep dasar sebelum berangkat
bisikan hal-hal buruk sebagai dampak tantrumnya
Diamkan, diamkan
hingga amarah dan emosi mereda
dan diam
Gembongan, 1 Januari 2024
KEHILANGAN URAT MALU
Mohammad Saroni
Apa yang akan terjadi saat kita kehilangan urat malu?
sedangkan hakiki seorang manusia adalah adanya malu
Malulah sesungguhnya yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya
sebab malu menunjukkan kita masih mempunyai harga diri kemanusiaan
Lantas apa yang terjadi jika kita kehilangan rasa malu?
akankah bumi mampu mengangkat.harga diri.kita
atau langit akan menurunkan kabut lelimunan
menutup semua dari jatuhnya harga diri
Banyak orang telah kehilangan urat malu
sebab harga diri mereka ukur dengan uang dan kedudukan
rasa malu dianggap sebagai penghalang
ambisi diri yang tidak bertepi
Urat malu yang hilang bukan lagi masalah
sebab hidup membutuhkan banyak hal
yang tidak akan tercapai jika terlalu malu
sehingga memang sengaja dihilangkan
untuk meningkatkan gengsi diri
Gembongan, 1 Januari 2024
SAAT DI ALUN-ALUN KOTA
Mohammad Saroni
Alun-alun menjadi tempat berkumpul
orang-orang dengan kegelisahan dan kepenatan
setelah seharian dihajar.ombak dan gelombang kehidupan
dan, tempat melabuhkan hati yang terpapar sakit hati
Seribu wajah membawa watak yang berbeda
disembur cahaya lampu warna warni
menyembunyikan ombak hati yang bergelora
membuang segala urusan yang seharian membelit
Di lantai atas sky walk seorang penyanyi melenggak lenggok
seiring suara kandang dan ketipung
suaranya membius mereka yang menikmati udara malam
sementara asam pembakaran sate daging ayam membuat perut berkokok
Satu lagu selesai dinyanyikan
aku turun menuju lapangan alun-alun
semua bangku sudah penuh pantat pengunjung
dan, di pojok di bawah pohon tabebuya ada bangku kosong
di situlah akhirnya aku menikmati malam
Alun-alun menjadi tempat liburan yang indah
kenyamanannya tidak mengurangi isi kantong
tetapi hati terasa plong dari segala masalah
kesegaran udara melapangkan nafas tuaku
membangkitkan lagi semangat
Alun-alun Kota Mojokerto, 1 Januari 2024
PAGI DI DESAKU
Mohammad Saroni
Semalam hujan mengguyur desaku
aroma tanah basah menerobos masuk
ketika pintu dan jendela rumah kubuka
udara berebut mengisi gelembung alveoli paruku
Daun-daun masih basah air hujan
butirannya bersetubuh dengan embun
lahirkan kesegaran dan kenyamanan
aroma khas kampungku yang kucinta
Kuhirup udara pagi sepenuhnya
kubentangkan kedua lenganku lebar-lebar
nikmati anugerah terindah dari langit
untuk mempertahankan hidup yang selembar
Ayam jantan masih berkokok satu-satu
entah kesiangan atau bangunkan mereka yang kesiangan
apakah ini pun ada di desa kalian?
Gembongan, 2 Januari 2024
MENGEJAR BADAI
Mohammad Saroni
Hidup sesungguhnya kumpulan badai
menghajar kita siang dan malam
tidak ada kasih sayang.lagi
semua yang dilewati ditabrak berantakan
Dan, kita tidak pernah berhenti mengejar
bahkan seperti hilang akal kita mencoba merengkuhnya
tidak peduli tubuh sudah penuh luka
ataupun darah bercecer di sepanjang jalan
Kita tidak peduli semua itu
kita berada di dalam lingkaran badai
membanting tubuh kita atau membumbungkannya tinggi-tinggi
lantas menghempaskannya di permukaan bumi yang penuh kasih
Hidup ini adalah sekumpulan badai
berputar-putar mengelilingi tubuh ringkih kita
tanpa setitik pun rasa kasihan memancar dari bola matanya
terus saja menghentak dan menghempaskan
Dan, kita terus mengejar badai
walau telapak kaki sudah berdarah- darah
tetapi itulah sesungguhnya hidup
harus berkelahi dengan badai
jika berharap memperoleh kemenangan
Rumah Sakit Sakinah Mojokerto, 2 Januari 2024
KITA TETAP MANUSIA
Mohammad Saroni
Kita tetap saja manusia
meskipun telah duduk di puncak kehidupan
memandang rendah yang berada di bawahnya
bahkan tatap mata penuh kejijikan
Kita tetap saja manusia
meskipun seribu gelar menempel di nama kita
hasil perjuangan tiada henti di kampus-kampus idola
tapi apalah artinya jika kita tidak punya karakter
Kita tetap saja manusia
walaupun kita tak lagi berkarakter
sebab wujud kita sudah menunjukkan
siapa yang membantah tentu berseberang jiwa
Kita ini tetap manusia
masih dibalut rasa iri pada segumpal hati
masih menolak kenyataan yang tidak menguntungkan kita
bahkan sering berkata tetapi tidak ada nyata
Kita tetap saja manusia
tidak ada sisipan malaikat di hamparan hati kita
tetapi setan selslu menghias setiap kata dan langkah
sebab hanya setan yang dapat lakukan itu
Kita tetap manusia
meskipun bulu-bulu kita tumbuh memanjang
kuku-kuku kita runcing dan tajam
bahkan taring kita berkilat saat tersenyum
Kita tetap manusia
tempat penampungan kesalahan hidup
coba periksa saku hatimu
kan kau temukan sekita cacing penerkam kemanusiaan
tetapi tak mampu bergerak
Gembongan, 1 Januari 2024
PEREBUTAN TAHTA
Mohammad Saroni
Tahta adalah puncak harga diri seseorang
tidak peduli itu perempuan apalagi laki-laki
tahta menjadi penentu harkat dan martabat
maka perebutan adalah tradisi yang dilanggengkan
Dengan tahta maka dunia berada dalam genggaman
tidak ada yang mampu menyentuh bahkan kulitmu
ada dinding kabut tebal yang membatasi jarak
melihatmu secara langsung bahkan kemustahilan
Dan, perebutan tahta juga terjadi di negeri ini
dimana seseorang berambisi menjadi penguasa
dengan dalih dimajukan oleh kelompok
mereka terus bergerak menuju puncak
Maka, kelompok-kelompok saling berseteru
kata-kata dan perbuatan saling menyerang
tidak peduli harus melawan aturan yang berlaku
sebab bagi mereka yang penting adalah menang
Perebutan tahta di negeri ini setiap lima tahun
dan, untuk itu harus dikeluarkan banyak biaya
dengan alasan sebagai pesta demokrasi
uang pun beterbangan dan bergerak bebas
Lantas, apa yang terjadi setelah menggapai tahta?
Gembongan, 1 Januari 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar