Sabtu, 10 September 2022

MENGAPA KITA HARUS MENULIS?

Ini satu pertanyaan klise yang dari dulu selalu ditanyakan banyak orang. Padahal, sesungguhnya pertanyaan tersebut tidak perlu ditanyakan lagi. Mengapa demikian? Sebab, kita sudah banyak menemukan hakikat dan manfaat menulis dalam kehidupan kita. Banyak hal yang dapat kita tuliskan sebagai bentuk kepedulian kita terhadap pengembangan kemampuan literasi anak bangsa. 

Kita harus mengakui bahwa menulis adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seseorang untuk hidup.  Sebenarnya ada 3 (tiga) kemampuan dasar.yang harus dimiliki seseorang agar hidupnya tidak mengalami kesulitan. Ketiga kemampuan dasar tersebut adalah membaca, menulis, dan berhitung. Kita sering menyebutnya sebagai calistung

Kemampuan membaca memungkinkan kita untuk dapat mengetahui banyak hal, informasi dalam hidup. Semisal kita bepergian ke luar kota, maka tidak akan tersesat sebab kita dapat membaca plangboard penunjuk arah dan posisi. Setiap saat kitai berada di suatu tempat, maka kita dapat mengetahui lokasi sebab membaca. Kita dapat saja bertanya pada orang-orang, tetapi tentunya hal tersebut menjadi ribet.

Sementara itu, kemampuan menulis memungkinkan bagi kita untuk menyampaikan ide, gagasan, atau yang lain kepada orang-orang. Kita dapat menuliskan banyak hal yang telah terjadi, sedang terjadi, bahkan yang akan terjadi. Dengan kemampuan menulis, maka terbuka pintu gerbang komunikasi personal maupun massal. Kita dapat menuliskan berita dan mengirimkan ke media massa sehingga masyarakat membacanya dan mengetahuinya. Inilah hebatnya kemampuan menulis. Bahkan, ada yang mengatakan bahwa kita ini tidak abadi, tetapi tulisan adalah abadi.

Dan, kemampuan ketiga adalah menghitung. Manfaat apakah yang kita dapatkan dengan mengembangkan kemampuan menghitung? Sangat banyak dan sekali lagi sangat banyak. Kemampuan menghitung dapat memberikan kemudahan bagi kita untuk mengkalkulasi, misalnya keuangan, perkiraan waktu, perkiraan tempat, dan sebagainya. 

Kita adalah makhluk sosial yang jelas menggambarkan bahwa kita tidak dapat hidup sendiri. Kita membutuhkan orang lain untuk kesempurnaan hidup kita. Kita tidak akan sempurna jika tidak ada orang lain dalam kehidupan kita. Hal ini karena kita tidak dapat memenuhi kebutuhan kehidupan sendiri. Ada peran orang lain sehingga kita dapat menjalani kehidupan secara sempurna.

Ketiga kemampuan tersebut saling terkait. Tidak terpisah satu dari yang lainnya. Oleh karena itu, kita harus menguasai ketiganya secara sama baiknya. Jika dapat membaca, pasti dapat menulis dan berhitung. Jika dapat menulis, maka pasti dapat membaca dan menghitung. Jika kita dapat menghitung, maka pasti dapat membaca dan menulis. 

Tujuan kita menulis

Untuk apa kita menulis? Mungkin, jika kita melihatnya sepintasan, kita tidak dapat menemukan 'untuk apa kita menulis?'  Padahal sesungguhnya banyak sekali manfaat yang kita dapatkan dengan kegiatan menulis. Manfaat tersebut dapat untuk diri sendiri atau untuk orang lain.

Dan, sebagai salah satu kemampuan dasar untuk menghadapi kehidupan, sesungguhnya setiap orang haruslah menulis. Kegiatan menulis ini sangat fleksibel berdasarkan kebutuhannya. Hal ini karena kegiatan menulis itu merupakan wujud dari pikiran kita. Banyak hal yang ada di dalam pikiran kita. Tersimpan dalam memori otak kita, sejak kita masih bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan tua.

Pada sisi yang lain, keberadaan kita dalam kehidupan tidak dapat terpisah dari keberadaan orang lain. Bahkan, keberadaan orang lain sangat dekat pada kita. Artinya, kita tidak dapat menghindar dari mereka. Kita butuh mereka, mereka juga butuh kita. Saling melengkapi, saling menguntungkan, tetapi kadang ada yang merugikan. Tetapi, kita tetap harus berkomunikasi dengan mereka. Salah satu bentuk komunikasi yang kita terapkan adalah surat atau komunikasi tertulis.

Jika kita memperhatikan kegiatan tulis menulis, maka kita dapat mengatakan bahwa tujuan menulis adalah:

1. Menyampaikan ide atau gagasan
Ide atau gagasan adalah informasi yang ada di dalam pikiran kita terkait sesuatu dalam kehidupan. Ide atau gagasan ini pada umumnya berbentuk respon pikiran dan hasil pemikiran terhadap stimulus lingkungan, kehidupan. 

Setiap saat dalam kehidupan kita, ada hal-hal baru yang perlu kita respon. Hal-hal tersebut akan disimpan dalam memori kita. Sebagai konsekuensinya, pikiran kita merespon dengan melahirkan ide atau gagasan. Gagasan ini merupakan counter dari kondisi yang ada. Kita merespon kondisi kehidupan dengan menciptakan kondisi imajiner dan menuangkannya dalam bentuk tulisan.

Kita menulis adalah untuk mengikat ide atau gagasan dalam bentuk tulisan. Kita berharap agar masyarakat mengetahui segala ide, gagasan yang kita miliki. Selanjutnya, semoga ide, gagasan tersebut diterima dan diterapkan masyarakat.

2. Melawan lupa
Lupa adalah sifat manusiawi. Setiap orang mempunyai kondisi ini. Kalau orang mengatakan bahwa orang-orang berumur pasti pelupa, maka hal tersebut tidak benar. Pelupa itu sifat dasar manusia, mulai dari anak-anak hingga tua renta. Hal ini kodrat yang tidak dapat dilawan. Kita memang dapat melatih agar tidak pelupa, tetapi tetap saja ada bagian  merupakan unsur lupa. 

Kondisi lupa ini terjadi karena kemampuan memori kita. Sebenarnya bukan karena keterbatasan kemampuan memori untuk mengingat, melainkan semata karena sangat banyaknya informasi yang harus disimpannya. Setiap saat, setiap hari permasalahan hidup mendatangi kita. Akibatnya, simpanan memori tertumpuk oleh simpanan baru.

Dan, menulis merupakan upaya kita untuk melawan lupa. Perlawanan kita terhadap lupa karena informasi yang seharusnya kita simpan dalam memori, kita alihkan dalam bentuk tulisan. Dengan demikian, maka setiap saat kita dapat membaca ulang tulisan tersebut. .Setiap saat kita dapat mengetahui kembali informasi yang harusnya kita simpan dalam memori otak 

3. Mengembangkan diri
Menulis adalah upaya untuk mengungkapkan perasaan, respon diri terhadap kondisi yang kita hadapi dalam simbol-simbol. Simbol-simbol yang kita maksudkan adalah huruf, kata, kalimat, paragraf, dan tulisan utuh. 

Pada saat kita menuangkan rasa, respon, saat itu kita mengembangkan kemampuan diri. Kita mencoba untuk mengembangkan kemampuan kita menyatakan ide, gagasan, respon, perasaan dalam bentuk tulisan. Kita mencoba untuk merangkai huruf-huruf menjadi kata, kata-kata menjadi kalimat, dan seterusnya. 

Kemampuan untuk menyampaikan gagasan dalam bentuk tulisan adalah kemampuan spesial.  Sesungguhnya, ini kemampuan biasa sebab semua orang mempunyai kemampuan tersebut. Tetapi, tidak semua orang dapat melakukan hal tersebut sehingga hanya orang pilihan yang dapat dan ini adalah kondisi spesial 

Dengan kegiatan menulis, maka sesungguhnya kita sedang mengembangkan diri. Orang-orang akan melihat kita kemampuan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Artinya orang-orang melihat kita sebagai sosok yang berkemampuan spesial.

4. Sumber penghasilan
Kegiatan menulis adalah kegiatan yang dapat memberikan finansial bagi.kita. Artinya, dengan karya tulis, maka kita dapat memperoleh uang. Uang inilah yang kita maksudkan sebagai finansial. 

Karya tulis kita yang sudah dikenal masyarakat, apalagi sudah menjadi penantian, pasti akan meningkatkan penghasilan penulis. Karya tulis berupa buku yang diperjualbelikan di masyarakat jika menjadi best seller, maka akan selalu ditunggu untuk buku yang baru. 
Bagaimana seorang Jk Rowling mampu meningkatkan ekonomi dirinya dengan naskah buku yang ditolak oleh penerbit dan agen penerbitan buku dan ternyata sangat disenangi banyak orang. Bahkan difilmkan. Berapa besar penghasilan JK untuk buku yang mengalami penolakan dimana mana.

5.Memviralkan nama diri
Jika sebuah buku terkenal.di masyarakat, sesungguhnya yang terkenal tidak hanya bukunya, tetapi penulisnya juga. Tidak hanya buku, tetapi tulisan-tulisan lainnya 
Seorang penulis, mungkin pada awalnya bukan siapa-siapa. Tetapi, saat buku tulisannya dikenal banyak orang, maka nama penulisnya juga dikenal 

Kegiatan menulis sebenarnya merupakan anak tangga untuk mencapai puncak kehidupan. Orang-orang yang aktif menulis, pada waktu tertentu akan dikenal banyak orang. Bahkan, dapat dikenal hingga seluruh pelosok dunia 

Jika kita memperhatikan apa yang kita dapatkan sebagai penulis, maka setidaknya dapat menjadi energi pembangkit semangat untuk menulis. Semoga.

Gembongan, 11 September 2022

Tidak ada komentar: