Jumat, 02 September 2022

MENJAGA SEMANGAT MENULIS DI KOMUNITAS

Semangat merupakan hal penting dalam kehidupan. Dengan semangat, maka banyak hal dapat kita lakukan. Semangat adalah energi yang mendorong kita untuk menyelesaikan tugas, kewajiban, dan tanggungjawab. Dengan semangat, maka energi positif dalam diri akan terus berkembang dan melawan kemalasan. 

Untuk mendapatkan semangat ini, maka setidaknya kita perlu menyadari bahwa ada 2 (dua) asal semangat, yaitu semangat yang berasal dari dalam diri sendiri dan semangat yang berasal dari luar diri. Tentunya kedua semangat ini akan membangkitkan diri untuk dapat menuntaskan tugas, kewajiban, dan tugas. Jika diri mempunyai semangat tinggi, maka energi diri dapat meningkat sangat signifikan. Bahkan, karena adanya semangat, maka kita dapat menyelesaikan sesuatu.yang sebelumnya dianggap tidak mungkin dapat dilakukan dan diselesaikan.

Semangat dari dalam diri

Sesungguhnya, Tuhan telah melengkapkan berbagai kemampuan dalam diri kita. Di samping itu, untuk mendukung aplikasi kemampuan, maka dalam diri kita juga dilengkapi energi diri. Energi ini merupakan bagian dari kemampuan diri. Dengan energi ini, maka kemauan diri akan muncul sebagai pendorong untuk mencapai tujuan. 

Energi yang berasal dari dalam diri ini selanjutnya kita sebut sebagai semangat dan karena berasal dari dalam diri, maka disebut sebagai innert power atau juga spirit from yourself. Semangat ini merupakan pengungkapan energi dalam diri untuk mencapai tujuan. Ada dorongan dari dalam diri untuk mengerjakan kegiatan. 

Semangat dari dalam sendiri merupakan wujud dari kesadaran bahwa setiap masalah hidup harus dihadapi dan diselesaikan. Dan, semangatlah yang menjadi energi pendorong.untuk mencapai tujuan. 

Terkait dengan semangat menulis, maka dorongan dari dalam diri merupakan energi yang sangat besar untuk menjadikan seseorang menulis. Kita perlu menyadari 
bahwa kegiatan menulis untuk sebagian orang sangat berat. Baru mendengar kata menulis, maka langsung loyo. 

Jika tidak ada semangat dari dalam diri untuk menulis, maka keengganan akan melahirkan kemalasan. Maka, harapan untuk bergiat menulis akan sangat berat, bahkan tidak tercapai.

Sebenarnya, semangat dari dalam diri merupakan sumber energi yang paling besar. Keberhasilan kita dalam kegiatan sangat tergantung pada dorongan yang berasal dari dalam diri. Dorongan dari dalam diri ini adalah keinginan yang didasarkan pada kebutuhan. Jika dari dalam diri kita ada keinginan yang didasari kebutuhan, maka semangat untuk keberhasilan akan berkobar-kobar. 

Jika kita ingin membangkitkan semangat menulis pada orang-orang, maka kita harus membangkitkan keinginan berdasarkan kebutuhan dalam diri setiap orang. 

Semangat dari luar diri

Orang lain dalam kehidupan kita adalah partner hidup. Keberadaan mereka menjadikan kesempurnaan hidup. Hal ini karena setiap saat terjadi interaksi dan komunikasi personal dan massa. Kita tidak dapat hidup sendiri. Ada ketergantungan yang tidak dapat kita abaikan. Tanpa mereka, kita bukan siapa-siapa. Tanpa mereka, kita tidak dapat apa-apa. 

Kita membutuhkan semangat yang berasal dari luar diri. Semangat ini dapat berupa saran, kritik, bahkan persaingan yang bersifat positif dalam berkarya. Semua yang positif berasal dari luar diri adalah dorongan semangat agar kita terus bergiat. Hal ini sangat kita perlukan sebagai pengukur progres kegiatan. Jika progresnya kegiatan kita positif, maka pengaruh dari luar adalah positif. Tetapi, jika ternyata progres kegiatan kita negatif, menjadi buruk, maka berarti pengaruh semangat itu juga negatif. 

Kita membutuhkan semangat dari orang lain agar terjaga stamina kegiatan kita. Orang lain adalah inspirasi hidup kita. Oleh karena itu, komunikasi dan interaksi antar personal harus terus dijaga dan dikembangkan. Setiap saat kita harus berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Pada saat inilah terjadi transkoneksi yang dapat mengembangkan kemampuan diri. 

Komunitas sebagai wahana mengembangkan diri

Komunitas adalah wadah sekumpulan orang dengan visi dan misi sama untuk mencapai tujuan bersama. Visi dan misi akan mengembangkan diri secara bersama sama. Kesepakatan bersama sebagai bagian komunitas menuntut konsekuensi, dedikasi, loyalitas, dan kreativitas tinggi. Untuk kondisi tersebut, komunikasi dan interaksi personal sangat menentukan.

Pergaulan antar personal di dalam komunitas sangat memungkinkan pengembangan diri. Hal ini karena obyek dan subyek kegiatan  adalah bagian integral mereka. Mereka secara intens membahas tentang hal-hal yang mereka sukai. Setiap kali mereka berkumpul, maka mereka membahas hal-hal yang mereka sama-sama kuasai. Maka, komunikasi mereka selalu nyambung. Tidak ada.yang mengambil posisi sebagai pendengar saja, melainkan mereka adalah para pembicara diskusi.

Oleh karena itu, bukan hal baru dan aneh jika banyak personal yang berhasil mengembangkan diri setelah bergabung dengan komunitas tertentu. Mereka berkembang, bahkan secara sendiri-sendiri sesuai kemampuannya. 

Komunitas memang sangat memungkinkan bagi kita untuk mengembangkan diri. Proses pergaulan, interaksi, dan komunikasi menjadikan mereka lebih konsen pada bidangnya. Diskusi-diskusi yang mereka lakukan adalah batu asahan yang mempertajam kemampuan. Kemampuan-kemampuan tersebut berkembang beriringan dengan waktunya. 

Kita memang terus berjuang untuk mengembangkan diri. Ini merupakan upaya untuk menjaga eksistensi diri dalam kehidupan. Selain itu, kita juga perlu untuk mempertahankan eksistensi diri. Dan, eksistensi tersebut akan terjaga jika kita tampil dalam kehidupan kita. Sementara itu, untuk dapat tampil dalam kehidupan, kemampuan harus selalu diasah. Proses.pengasahan dapat kita lakukan dengan bergabung dan bergiat dalam komunitas.

Mari kita menjaga dan menjaga semangat bergiat kita dengan berkomunitas. Kita tidak mungkin dapat hidup sendiri. Kita butuh orang lain untuk tetap eksis dalam kehidupan. 

Gembongan, 8 September 2022

Tidak ada komentar: