Sejak dahulu, Mojokerto terkenal sebagai gudangnya orang sakti. Sejak jamannya kerajaan Majapahit dan bahkan sampai sekarang orang Mojokerto terkenal sakti-sakti.
Kita mengetaui dari pelajaran sejarah bangsa bahwa kerajaan Majapahit bersentral di Mojokerto, tepatnya Trowulan. Kerajaan yang diawali dari sebuah hutan kecil yang namanya, Tarik!
Hutan Tarik, yang konon ceritanya adalah sebuah hutan yang sangat sangar dan tidak bersahabat. Hutan gung lewang lewung, jalmo moro, jalmo mati. Begitulah orang menyebutnya. Tapi bagaimanapun orang Mojokerto adalah orang-orang yang pilih tanding. Orang-orang yang mempunyai kemam-puan diri yang mampu menjawab segala tantangan hidup yang kejam sekalipun. Hal tersebut dibuktikan oleh Raden Wijaya yang dengan segera dapat menyulap hutan sangar itu menjadi sebuah daerah yang sangat menarik minat orang untuk betempat tinggal dan akhirnya menjadi penduduknya sehingga dalam waktu relatif pendek Hutan Tarik menjadi daerah yang terkenal dan dinamakan sebagai Majapahit, yang artinya diambil dari buah Maja yang banyak tumbuh di darah tersebut dengan rasa yang pahit! Hal ini membuktikan bahwa orang-orang Majapahit adalah orang-orang yang sakti mandraguna!
Ya. Orang-orang Mojokerto memang terkenal sakti! Bahkan sampai sekarang kita dapat menemuinya di hamparan kota Trowulan dan sekitarnya.
Sepanjang jalan Raya Trowulan, di pinggir jalan, kita dapat melihat banyak orang sakti yang dengan kemampuananya dapat melihat bahwa di dalam bongkahan batu yang besar tersimpan sebuah atau beberapa patung!
Ya. Begitu melihat sebongkah batu, maka mereka segera tahu bahwa di dalam batu tersebut ada sebuah patung. Maka, setiap hari mereka kupas kulit batu yang menutup keberadaan sang patung. Dengan penuh kesabaran, mereka memukulkan palu pada kepala pahat. Tik…..tik…..tik…., begitu sedikit demi sedikit ujung tajam pahat mengelupas permukaan batu.
Sedikit demi sedikit bongkah batu menjadi serpihan kecil. Dan, lama kelamaan bongkahan batu itupun menampakkan bentuknya. Dan, akhirnya semua penutup patung di bongkahan batu itupun luruh, lantas muncullah patung yang sesungguhnya!
Itulah kesaktian orang-orang Trowulan, dapat mengetahui bahwa di dalam bongkahan batu besar ada patung yang indah dan mereka mengupas kulitnya hingga patung itu benar-benar muncul!
Duh, orang-orang Trowulan memang sakti!ha....ha....ha....
(Catatan tentang sesuatu yang sekarang masih hilang!)
Minggu, 17 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar