Jumat, 04 Agustus 2023

TIPS MENJAGA KEAJEGAN MENULIS



Setiap kegiatan yang kita lakukan seharusnya dilakukan secara ajeg dan terus menerus. Hal ini karena akan berdampak pada penguasaan dan pemahaman optimal pada inti kegiatan. Seperti orang yang sedang menggali sumur, maka penggalian harus dilakukan secara ajeg dan terus menerus untuk menemukan sumber air. Sumber air adalah inti dari proses penggalian sumur. Apa jadinya jika penggali sumur melakukannya secara tidak ajeg dan terus menerus? Pasti yang didapatkan hanyalah lubang-lubang di sana-sini, tanpa ada sumber airnya. 

Begitu juga halnya dengan kegiatan menulis. Seorang penulis yang tidak ajeg dan terus menerus melakukan kegiatan menulis, pasti akan mengalami kesulitan menyelesaikan proyek tulisannya. Mereka dapat saja mengalami writer's block pada awal menulis, pertengahan, dan akhir penulisan. Sudah berusaha menulis dengan duduk berjam-jam di depan laptop atau komputer, tetapi tidak satupun tulisan berhasil dikerjakannya 

Mengapa seorang penulis mengalami writer's block salah satunya karena kurang ajegnya penulis melakukan kegiatan menulis. Hal ini menyebabkan sistem sirkulasi aliran kata mengalami gangguan, tersendat-sendat. Keajegan itu adalah rutinitas dari sebuah kegiatan. Oleh karena itu, kita harus melakukannya secara terus menulis sebagai bagian kegiatan yang tidak lepas dari kehidupan kita.

Lantas, bagaimana caranya agar keajegan menulis kita dapat terjaga dan produktivitas menulis tidak mengalami kemerosotan? Berikut langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk menjaga keajegan menulis, yaitu:.
1. Komitmen
Untuk menjaga keajegan menulis, maka penulis harus membuat komitmen, dengan diri sendiri ataupun dengan pihak lain terkait produk tulisan, misalnya media massa ataupun penerbit. Komitmen ini sangat penting sebab dapat menjadi pemicu semangat menulis. 

Komitmen merupakan kesepakatan yang dibuat untuk mencapai kondisi tertentu dari proses menulis. Kita harus membuat kesepakatkan-kesepakatan yang dapat memicu semangat menulis. Semangat menulis sangat nenentukan keajegan kita dalam menulis. Semakin kita bersemangat menulis, maka semakin ajeg kita menulis atau menghasilkan karya tulis. Komitmen ini akan selalu menjadi pengingat dan penyadar kita bahwa ada hal-hal yang harus kita tuliskan dan tuntaskan. 

Komitmen dapat kita artikan sebagai perjanjian yang harus kita lakukan untuk mencapai kondisi harapan. Kita berjanji pada diri kita atau pihak ketiga untuk secara cepat dan tepat waktu dalam menyelesaikan tulisan. Kota juga dapat bersepakat terkait produktivitas tilisan untuk setiap waktunya. Dengan demikian, maka keajegan dalam kegiatan menulis dapat tetap terjaga.

2. Konsisten

Konsisten merupakan ketetapan hati ubtuk melalukan kegiatan. Seorang penulis harus konsisten dengan hal yang sudah disepakatinya dan mewujudkannya dalam kegiatan nyata. Hal ini dapat terjadi karena penulis memahami manfaat dan cara mewujudkan kesepakatan yang sudah dibuatnya. 

Konsistensi sangat penting untuk mendukung keberhasilan komitmen yang sudah dibuat oleh penulis. Seorang penulis yang konsisten pasti akan newujudkan segala komitmen yang sudah dibuatnya sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan kegiatan. Keberhasilan mencapai keberhasilan merupakan goal atau tujuan yang disepakati sejak awal kegiatan menulis. 

Konsistensi seorang penulis dalam melaksanakan segala kesepakatan dalam kegiatan menulis sangat menentukan keberhasilannya. Hal ini karena, orang-orang dengan konsistensi tinggi adalah mereka yang siap bekerja keras dan pantang menyerah mewujudkan hasil optimal kegiatan. 

3. Konsekuen

Konsekuen dapat diartikan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban terhadap kesepakatan yang sudah dibuat oleh penulis. Konsekuen merupakan satu katakter penting yang harus dimiliki oleh aeorang penulis agar ada pertanggungjawaban jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkari pada tulisan yang dikerjakan. 

Karakter ini diyakini dapat meningkatkan keajegan kita dalam kegiatan menulis. Seorang penulis memang harus siap bertanggungjawab terhadap kesepakatan yang sudah dibuatnya untuk kelancaran kegiatan menulisnya. Jika sejak awal sudah disepakati bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menulis adalah satu jam, maka penulis harus konsekuen dan menyelesaikan tulisan dalam waktu satu jam. Tidak boleh melebihi waktu yang sudah disepakatinya. 

Setiap kegiatan yang kita lakukan pasti membawa dampak terhadap diri dan kegiatan kita. Oleh karena utu, seorang penulis garus diap bertanggungjawab terhadap segala hal yang berhubungan dengan kesepakatan yang sudah dibuat 


Seorang penulis harus menjaga keajegannya salam proses menulis. Keajegan ini akan menjaga produktivitas penulis dalam menghasilkan tulisan. Ketiga aspek ini sangat penting bagi keberhasilan proses menulis. Oleh karena itu, seorang penulis harus dapat bergiat secara optimal 


Gembongan,  7 Agustus 2023
Mohammad Saroni
*Penulis buku Orang Miskin Harus Sekolah

Tidak ada komentar: