He he, masih kesulitan yang menuliskan ide, gagasan dalam bentuk tulisan? Wah, untuk kondisi tersebut kita perlu melakukan sedikit kreativitas. Sebenar-nya sih bukan sesuatu yang baru, ini sudah cukup lama diterapkan oleh para penulis, khususnya mereka yang menulis pada ukuran panjang. Untuk ukuran tulisan pendek, umumya langsung menulis begitu saja!
Tetapi, saat ini tidak ada salahnya jika kita mencoba untuk menerapkannya agar tujuan kita dalam menulis benar-benar tercapai. Hal ini terkait dengan kenyata-an bahwa menulis merupakan kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan sehingga apa yang bakal kita tulis harus runtut dan tidak menyimpang dari tema yang hendak kita tuliskan. Setidaknya kita harus menyakini bahwa yang kita tulis adalah sesuatu yang dihasilkan oleh pola pemikiran yang sistemik.
Untuk itu, maka salah satu yang harus kita kuasai dan terapkan adalah out line bagi setiap tulisan yang bakal kita tulis. Out line adalah garis-garis besar ide yang hendak kita tuliskan beserta dengan sedikit rincian yang ada dalam tulisan kita.
Dengan out line yang kita susun, maka secara dini kita dapat mengetahui hal-hal yang harus kita isikan dalam tulisan kita sehigga tidak terjadi penyimpangan atau pembiasan materi tulisan. Dengan out line yang kita susun, maka kita dapat mengetahui rencana atau rancangan isi yang sesuai dengan tema tulisan kita.
Out line menjadi jalur yang harus kita ikuti pada saat menuliskan semua ide atau gagasan kita. Seperti kita ketahui bahwa tulisan itu merupakan rangkaian kalimat yang disusun secara sistematis dan berkesinambungan sehingga perlu adanya garis-garis besar yang menjadi penuntun penulis di dalam proses pengungkapan ide kita.
Out line kita perlukan agar setiap materi yang kita tuliskan merupakan bagian integral dari materi secara keseluruhan. Integralistas materi menjadi sala h satu hal yang harus kita perhatikan saat menulis. Hal ini untuk menghindarkan terjadinya materi yang tidak nyambung satu terhadap lainnya. Out line inilah yang memberikan gambaran setiap aspek atau materi yang bakal kita tuliskan dalam tulisan kita.
Sebagai seorang penulis, kita memang dituntut untuk memberikan informasi yang runtut dan realitas. Jika kita memberikan secara acak, maka hal tersebut justru menjadikan kebingungan pada semua orang yang menerima informasi kita. Bahkan informasi yang sederhana saja dapat menjadi sangat rumit jika pola penyampaiannya tidak runtut atau sistematis!
Memang dapat saja kita menulis tanpa membuat out line terlebih dahulu. Tetapi setidaknya unuk kondisi tersebut, maka kita dituntut untuk mempunyai daya ingat dan nalar yang sangat tinggi sehingga kita tidak kehilangan materi yang hendak kita tuliskan. Dan, yang juga perlu diperhatikan, jika kita menulis tanpa adanya out line, maka keterselesaian tulisan adalah secepatnya, pada saat itu juga. Kita mulai menulis, maka selanjutnya harus kita lakukan sampai materi yang kita tuliskan benar-benar tuntas dan tulisan kita jadi!
Tentunya jika kita membayangkan hal ini, maka kita bakal merasa pada sebuah kondisi yang penuh tekanan (under pressure) dan tidak semua orang mempunyai kemampuan bekerja pada kondisi tersebut. Yang banyak adalah orang melarikan diri dari kondisi pekerjaan yang under pressure tersebut. Jangankan under pressure, saat menghadapi permasalahan atau kesulitan sedikit saja sudah bayak orang yang melarikan diri.
Dengan membuat out line, maka setidaknya kita sudah mengikat topik utama yang bakal kita tuliskan sehingga tdak menuntut kemampuan pengingatan pada otak kita.
Oleh karena itulah, maka buatlah out line saat kita hendak menulis atau membuat tulisan agar lebih mudah bagi kita untuk menyatakan setiap detail materi yang ingin kita sampaikan kepada masyarakat.
Jumat, 05 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar