Sabtu, 11 Juli 2020

Membaca dan Menulis itu Wajib

Kita hidup dalam sebuah proses yang berkesinambungan dan saling terkait. Satu hal pasti terkait dengan hal yang lain. Hidup memang tidak dapat sendirian. Kita membutuhkan yang lain agar dapat hidup  sebaik-baiknya. Tanpa orang lain atau makhluk lain, tentu dapat kita bayangkan yang terjadi. Siapa yang merasa dapat hidup sendirian? 
Tuhan memang menciptakan segalanya secara betpasangan. Ini kodrat dan tidak dapat kita sangkal, apalagi melawannya. Tidak akan kuasa kita melawan sang Maha Kuasa. Oleh karena itu, kita jalani segala kodratnya dengan sepenuh hati. Orang Jawa mengibaratkan hidup itu sekedar mampir minum (Urip iku mung mampir ngombe) dan yang slengekan menimpali, gak pakek makan ya. Karena itulah, kita pasrah atas kodratnya dengan tetap melakukan usaha sebagaimana amanahNya. Manusia memang harus pasrah pada kodratnya, tetapi tetap punya hak untuk berusaha dan berdoa, meminta padaNya. 
Kembali pada kodrat bahwa dalam kehidupan kita, berpasangan merupakan kondisi nyata. Pasangan ini saling mendukung sehingga kehidupan menjadi teratur dan nyaman. Misalnya, siang berpasangan dengan malam. Baik berpasabgan dengan buruk. Pemasukan berpasangan dengan pengeluaran. Dan sebagainya. kita Lantas apa hubungannya dengan membaca dan menulis? 
Duh, ngelantur ya.... 
Tentunya tidak demikian. Membaca dan menulis adalah satu pasangan. Setiap kali ada membaca, pasti ada menulis, Begitu. juga sebaliknya, setiap ada menulis pasti ada membaca. Ibarat, membaca itu adalah pemasukan, maka menulis adalah pengeluaran. Adakah yang punya pemasukan tetapi tidak ada pengeluaran. Sementara pada kendaraan saja saja INTAKE pasti ada EXHAUSE.  INTAKE adalah pemasukan, dimana bahan bakar dimasukkan ke ruang bakar. Di ruang bakar, bahar bakar ditekan menjadi bertekanan tinggi dan dibakar, maka didapatkan energi yang luar biasa sebagai penggerak kendaraan. Setelah dibakar, maka dihasilkan sisa pembakaran. Sisa ini tidak boleh berada di dalam ruang bakar, melainkan harus dihilangkan, dalam hal ini dikeluarkan. Proses ini disebut EXHAUSE, lewat knalpot ke udara bebas. Tifak beda dengan kita, makan dan buang kotoran. 
Membaca itu memasukkan makanan ke dalam tubuh kita.Selanjutnya,setelah diolah dalam otak kita, maka dikleluarkan dalam kegiatan menulis. 
Membaca dan menulis itu sifatnya wajib untuk kita. Jika tidak melakukan salah satunya, maka terasa pincang. 
Bagaimana dengan Anda:
1. Banyak makan tanpa pengeluaran? 
2. Banyak pengeluaran tanla makan, atau
3. Berimbang antara makan dan pengeluaran? 

Tidak ada komentar: