Jumat, 24 Juli 2020

Membacalah, Pasti Menemukan Indahnya Menulis

Membaca dan menulis itu satu paket. Siapa yang membaca, seharusnya juga menulis. Atau, siapa yang menulis pasti membaca. Ini adalah intake dan exhause pada kendaraan. Ini adalah makan dan BAB. Ini adalah minum dan pipis. Jadi, tidak. mungkin kita tiadakan satu dari yang satunya. 
Terkait dengan membaca, satu hal yang harus kita pahami bahwa dengan membaca, maka kita dapat merasakan nikmatnya menulis. Pada saat kita membaca, informasi disimpan dalam meori otak. Penyimpanan ini tidak sekedar disimpan tetapi dapat ditampil ulang saat kita membutuhkan informasi tersebut. Jika kita mudah menampil ulangkan informasi, orang mengatakan bahwa kita hafal dengan informasi tersebut. Kita hafal berarti daya ingat kita tinggi. Tetapi, tidak sedikit yang pelupa sehingga informasi yang terkumpul dalam memori otak sulit ditampil ulang. Sifat pelupa ini dapat dikurangi dengan memperbanyak membaca. Apalagi, membaca berulangulang. 
Kalau kita banyak membaca, maka kita akan mengetahui kenikmatan menulis. Menulis itu sesungguhnya sangat nikmat ketika banyak rekaman informasi dalam ingatan kita. Rekaman informasi ini dapat semakin banyak jika kita banyak membaca. Semakin banyak muatan dalam memori kita, maka semakin mudah mengalir saat menulis. Jika informasi mengalir lancar, maka menulis menjadi sesuatu yang sangat nikmat. Proses menulis lancar tanpa hambatan. 
Di sinilah kenikmatan pada saat menulis sangat kita rasakan. Kita tidak mengalami kesulitan mengalirkan materi tulisan sehingga dalam waktu singkat dapat diselesaikan. Jika kita dikejar deadline, maka bukan masalah lagi. 
Bukankah sesuatu yang dapat dijalani secara lancar, tanpa hambatan merupakan kenikmatan yang tidak terkira? 
Seperti seorang ibu yang hendak melahirkan dan prosesnya lancar, maka kenikmatan melahirkan akan dirasakannya. Tetapi, jika proses persalinannya mengalami hambatan maka yang dirasakannya adalah siksaan tidak terkirakan. Begitu juga dengan proses melahirkan karya tulis. Jika persalinannya lancar, kenikmatan menulis sungguh sangat membahagiakan. Tetapi, jika proses menulis mengalami hambatan, gangguan, maka sangat terasa kesulitan melahirkan karya tulis. 
Oleh karena itu, membacanya sepuasnya, sekenyangnya, maka kita akan menemukan kenikmatan saat menulis. 

Kalau ingin menulis maka membacalah. 
kalau kita sudah membaca, maka menulislah

Tidak ada komentar: