Akibatnya kita terjebak dalam kebuntuan sehingga proses menulis terhenti, baik permanen atau tertunda tanpa tahu batasnya. Tulisan pun tidak tintastuntas, bahkan tidak jarang yang terbengkalai dan sama sekali tidak selesai, menjadi sampah atau arsip abadi.
Lantas apa yang harus dilakuan jika kita terjebak dalam. situasi seperti itu?
Berjalanlah...
berjalanlah... berjalanlah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar