Siapkan energi ekstra untuk mewujudkannya. Sementara orang mengatakan bahwa menulis memang sebuah kegiatan yang membutuhkan energi ekstra. Energi ekstra yang kita maksudkan bukan hanya energi yang berlebih tetapi energi yang benar-benar cukup. Karena hal inilah, lantas banyak orang mengatakan bahwa pekerjaan menulis itu sulit. Bahkan yang lebih seram, tidak semua orang dapat menulis. Padahal kegiatan menulis itu pada dasarnya sebuah keterampilan. Keterampilan yang dimaksudkan adalah keterampilan msmpergunakan bahasa dalam bentuk tulisan. Sebagai sebuah keterampilan, maka satu hal yang sangat verpengaruh adalah kualitas dan kuantitas latihan. Kuantitas latihan terkait dengan frekuensi latihan yang dilakukannya. Sedangkan kualitas latihan mengarah pada kondisi pada saat melakukan latihan, rmeliputi tingkat konsentrasi, keseriusan, kemantapan hati, kontinuitas latihannya.
Tentunya, jika ada yang mengatakan tidak dapat menulis, maka berarti meteka tidak berlatih dan berlatih. Seandainya mereka melakukan proses, pasti terampil menulis. Terampil menulis berarti dapat menulis.
Terkait dengan menjaga semangat menulis, sungguh ini merupakan pertanyaan dan pernyataan yang rumit. Tetapi, jika kita kembalikan kepada kualitas latihan yang kita jelaskan di atas, maja kita sudah dapat memetakan orang-orang yang bersemangat dan tidak bersemangat. Semangat ini dapat dilihat dari kualitas melakukan kegiatan menulis. Kualitas yang kita maksudkan bukan terkait dengan produk kegiatan, tetapi kualitas melakukan proses. Mereka yang pada saat berlatih dapat menjaga semangatnya, diyakini dapat mempertahankan energi atau stamina menulisnya. Mereka tidak gampang loyo, bahkan semakin bersemangat.
Oleh karena itu, salah satu cara agar kita tidak kehilangan atau kehabisan energo ipada saat menulis, maka kita harus menjaga semangat menulis.
Bagaimana dengan Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar