Sabtu, 12 Juli 2008

Biarkjan Tulisanmu Mengalir

Seharusnya kita menjalani hidup sebagaimana air yang mengalir pada sungai. Air itu mengalir begitu saja, kemana sungai mengarah, maka mereka mengikuti saja. Walaupun sepanjang perjalanan harus mengalami hambat, mereka tidak gentar. Mereka terus mengalir. JIka didepan mereka ada hambatan, maka mereka menyesuaikan diri dengan mencari jalur lain sehingga mereka tetap mengalir. Bahkan, ada yang begitu keras sikapnya sehingga yang emnghalangi jalur alirnya, maka mereka menggerusnya sehingga terjadi pengikisan dinding tebing tangkis sungai. Air mampu menggerus tangkis yang padat.
Ya, menulis seharusnya seperti itu. Mengalir kemanapun hati menginginkannya. KIta tidak perlu mengekang tangan kita saat hati mengisyaratkan untuk menuliskan berbagai hal dari kehidupan ini. Menulis itu sebuah lahan bebas dimana kita dapat berteriak, memaki, menjerit sakit, bahkan rasan-rasan terhadap kondisi hidup tanpa ada rasa takut.
Bebas dan bebaskan apresiasi hidup kita dalam bentuk tulisan! jangan biarkan otak kita pecah karena harus menanggung beban pikiran yang terus menumpuk tanpa ada tempat penyalurannya, tempat sampah atau tempat arsip file!
Biarkan tulisanmu mengalir memenuhi seluas permukaan bumi dan biarkan semua orang berkesempatan untuk ikut membaca segala ungkapan uneg-uneg hatimu. Kita tidak hidup sendirian di dunia ini, maka biarkan orang lain ikut membantu penyelesaikan masalahmu.
Biarkan tulisanmu mengalir, jangan pernah membendungnya sebab semua itu hanya akan menjadikanmu kerdil dalam kehidupan yang serba meraksasa ini!

Tidak ada komentar: