Minggu, 06 Juli 2008

Menantang Matahari

Setiap hari rasanya bumi semakin panas. Bukan karena matahari buka cabang dimana-mana, tetapi semata karena pola kehidupan yang semakin tidak terarah dan seenak udel masing-masing orang. Satu orang dengan orang yang lainnya seakan saling mengintai kelengahan dan mencaploknya sebagai mangsa.
Kita tidak mengingkari hal tersebut sebab setiap hari semua itu terjadi di depan mata kita. Setiap hari kita harus menyaksikan betapa orang saling menyergap hanya untuk mendapatkan sebutir modal kehidupan. Ya, hanya sebutir yang mereka inginkan, sebab jika pingin yang banyak semakin sulit.
Dan, disini, aku terus saja melangkahkan kaki. Terus saja kuhembuskan nafas sisa pembakaran di dalam tubuhku. Dan, kuhisap oksigen banyak-banyak agar darahku tidak teracuni oleh karbon dioksida yang mengalir dari cerobong pabrik dan mulut knalpot yang terus saja berhamburan, seperti orang yang tengah asyik merokok tanpa memperdulikan kesehatan orang-orang di sekitarnya.
Memang sulit untuk menghindarkan kondisi seperti ini sebab perkembangan teknologi seakan melahap apapun yang menghadang, bahkan pepohonan di hutan yang lebat. Amblas! Tidak terkecuali tanah makam!
Jika dahulu orang hidup ketakutan setiap kali melewati tanah makam, katanya seram dan banyak hatunya, maka sekarang ini justru tanah makam, keseraman dan para hantu tersebut sudha ketakutan pada orang hidup Sekarang tidak ada lagi keseraman tanah makam. Tidak ada kejengahan saat melewati tanah makam pada saat malam gelap dan sunyi. Justru, setan, genderuwo dan sebangsanya sangat takut saat orang-orang mendekatinya.
Ya, tanah lapang sekarang ini ketakutan pada orang hidup. Kalau dahulu orang hidup takut pada orang mati, sekarang ini, bahkan anak kecil saja berani mengantar mayat menuju ke kuburan! Tumbuhan yang ada di dalam makam-pun sekarang giat menghasilkan buah sebab tidak ada lagi yang takut memakannya.
Sekarang ini memang kita tidak perlu merasa ketakutan atas segala hal yang terjadi dalam kehidupan.Sebab pada hakekatnya hidup adalah perlawanan terhadap rasa ketakutan. Semua orang mempunyai rasa takut, tetapi adalah tidak hidup jika kita termakan oleh rasa takut tersebut. Agar kita hdup, maka kita hars berani melawan rasa takut tersebut! Lawanlah!
Seperti terhadap matahari. Jika kita ketakutan terhadap matahari, itu artinya sama dengan kita telah mematikan diri kita sendiri. Kita tidak dapat hidup tanpa matahari! Maka, jangan takut terhadap matahari sebab dibalik kegarangannya sebenarnya matahari itu penuh kasih, cinta dan sayang pada kita.
Maka, ayo kita tantang matahari, siapa yang kuat dianatar kita dan matahari!

Tidak ada komentar: