Kamis, 03 Juli 2008

Menulis sebagai kebutuhan

Wah, ini baru fenomena menarik utnuk kita bahas bersama! Bagaimana kita dapat mengatakan bahwa menulis itu adalah ekbutuhan bagi kita? Sementara kita mengetahui bersama bahwa banyak anak-anak didik, anak-anak sekolah yang saat sekarang ini enggan untuk melakukan kegiatan menulis. Menulis menjadi semacam siksaan bagi banyak anak. Tidak terkecuali para Gurunya, sehingga seringkali harus menugaskjan anak didiknya untuk mencatat di papan tulis, sementara sang guru asyik dengan pekerjan yang lainnya.
Tetapi, menulis memang sudah menjadi kebutuhan bagi kita di jaman serba global ini. Jika kita hanya mengandalkan ingatan, tentunya semua bakal hilang. Ingat, ingatan orang terbatas! Orang itu tempatnya alpa!
Sekarang ini cukup banyak kebutuhan hidup yang harus kita penuhi dan tidak sedikit yang menuntut keterampilan kita dalam menulis.
Jika kita membaca banyak media cetak, maka kita mendapatkan bahwa banyak ibu-ibu rumah tangga yang mampu menulis sehingga menjdai sumber penghasilan yang tidak sedikit bagi rumah tangganya. Coba, kita baca, beberapa diantaranya menulis skenario untuk sinetron-sinetron yang setiap sore, bahkan setiap hari kita nikmati hingga membawa kita terbahak, terenyuh sedih, marah dan sebagainya. Mereka menulisnya di rumah!
mereka tidak perlu ngantor atau berdesakan di metromini untuk berangkat ke kantor.
Mereka cukup menulis di rumah, sambil menjaga rumah, anak-anak dan sebagainya.
Jadi, singkat cerita, kita sekarang ini sangat membutuhkan keterampilan menulis, lantas mengapa kita tidak segera saja.
menulis pada saat sekarang sudah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dielakkan lagi. seperti makan dan minum serta tidur!
jadi, marilah kita bersama-sama menulis. minimal menuliskan kehidupan atau hal-hal yang kita temukan di kehidupan kita!
Ayo, kita tunggu!

Tidak ada komentar: