Ya, setiap hari kulihat di sepanjang jalan, saat aku berangkat menunaikan tugas dn kewajiban hidup, atau pada saat aku pulang istirahat setelah seharian membanting tulang untuk menepati janji bakti pada anak bangsa.
Tetapi, aku hanya dapat melihat dan melihat saja. mencatatnya di dalam hati dan kemudiannya menuangkannya di permukaan lembaran kertas, saat aku sudha sampai di rumah. Begitulah yang dapat kulakukan untuk menanggapi kondisi tersebut.
Setiap pagi, ketika aku berangkat menunaikan tugas, disetiap perempatan jalan yang kulalui selalu kudapati anak-anak kecil yang menodongkan tangan, meminta uang receh. Dan aku selalu berada pada persimpangan jalan, antara memberi dan tidak memberi. Kalau aku memberi, itu artinya aku telah menyetujui 'kegiatan' yang mereka lakukan sebagai sumber pencarian hidup. Artinya aku telah ikut memberi kesempatan pada anak bangsa untuk menjadi peminta-minta. Tetapi jika aku tidak memberi, berarti aku telah kehilangan kesempatan untuk berbuat baik pada sesama.
Sebenarnya, manakah yang lebih berarti memberi mereka ataukah tidak memberi?
Tetapi, aku hanya dapat melihat dan melihat saja. mencatatnya di dalam hati dan kemudiannya menuangkannya di permukaan lembaran kertas, saat aku sudha sampai di rumah. Begitulah yang dapat kulakukan untuk menanggapi kondisi tersebut.
Setiap pagi, ketika aku berangkat menunaikan tugas, disetiap perempatan jalan yang kulalui selalu kudapati anak-anak kecil yang menodongkan tangan, meminta uang receh. Dan aku selalu berada pada persimpangan jalan, antara memberi dan tidak memberi. Kalau aku memberi, itu artinya aku telah menyetujui 'kegiatan' yang mereka lakukan sebagai sumber pencarian hidup. Artinya aku telah ikut memberi kesempatan pada anak bangsa untuk menjadi peminta-minta. Tetapi jika aku tidak memberi, berarti aku telah kehilangan kesempatan untuk berbuat baik pada sesama.
Sebenarnya, manakah yang lebih berarti memberi mereka ataukah tidak memberi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar