Senin, 28 Juli 2008

Kota Mojokerto, lebih daripada Kabupaten Mojokerto

Siang yang panas hari ini tak terasa bagiku. Saat melewati ujung jalan Majapahit, lepas dari mulut jembatan Padangan sebelah selatan, memasuki jalur kota aku memasuki jalur hijau!

Pepohonan yang menghias di sisi barat jalan membuat nyaman. Garangnya sinar matahari siang langsung hilang saat aku menepi ke bawah deretan pohon penghijau dan perindang kota yang begitu asri.

Apalagi, saat pandangan mata tertumbuk pada kios es degan yang begitu menantang air liur sehingga tanpa terasa kutelan air liurku sendiri.

Memasuki kota Mojokerto lewat pintu mulut jembatan Padangan sisi selatan memang cukup rindang dan menarik. Hal ini berlanjut pada sekeliling alon-alon. Ada banyak tanaman, pohon di pinggir jalan melingkar alon-alon.

Sungguh, ternyata, dimana-mana wilayah yang paling rindang dan asri dari sebuah kota adalah alon-alon kota. Dimanapun kita pasti mendapati bahwa di sekitar alon-alon begitu mengasyikkan dan sangat nyaman untuk masyarakat.

Di Kota Mojokerto, alon-alon pada malam hari semakin asyik bagi warganya atau warga wilayah tetangga, Kabupaten Mojokerto.

Mojokerto memang wilayah yang unik, bagaimana tidak, pada wilayah ini terdapat dua pemerintahan, yaitu Kabupaten dan Kota. Gitu kok aneh? Udah umum kan ada wilayah Kabupaten dan Kota?!

Tapi, Mojokerto memang unik, yaitu Ibukota Kabupaten Mojokerto berlokassi di dalam wilayah Kota Mojokerto, sehingga semua perangkat pemerintahan Kabupaten ada di dalam wilayah kota. Itulah uniknya!

Apakah pemerintah Kabupaten telah kontrak tempat pada pemerintah Kota?

Kondisi seperti ini menjadikan warga wilayah Kabupaten lebih banyak beraktivitas di Kota, bahkan kegiatan niaga terpusat pada wilayah kota.

Karena kegiatan niaga berpusat di kota, tentunya pemasukkan dana ke kota lebih besar daripada untuk wilayah Kabupaten. Dengan demikian, maka konsekuensi pajak, pastinya masuk ke wilayah kota. Maka tidak heran jika kota lebih siap dan mampu memperhatikan warganya daripada Kabupaten. Apalagi, wilayah yag ditangani oleh Pemerintah Kota hanyalah dua wilayah kecamatan! Sementara itu, wilayah kabupaten yang luas terbagi atas banyak wilayah kecamatan sehingga kuantitas perhatian pemerintah cukup banyak sehingga tidak heran jika banyak warga atau wilayah yang tidak terurus dengan baik dan benar. Kuantitas urusan banyak sehingga menurunkan kualitas pelayanannya.

Di malam hari, alon-alon kota Mojokerto adalah satu tempat favorit yang dipilih oleh banyak keluarga untuk menumbuh kembangkan sikap, keakraban keluarga, rasa sosial atau sekedar membuang waktu, santai setelah seharian penat bekerja.

Berbagai jenis jajanan digelar di dalam lapangan alon-alon. Bakso, martabak, pisang molen, putu, sate, mie ayam, makanan tradisional atau makanan cepat saji dan warung lesehan semua ada di alon-alon. Para pengunjung dapat menikmati semua jajanan tersebut dengan harga yang relatif murah.

Di tengah alon-alon ada sebuah bangunan tugu yang dilengkapi dengan kolam dan penyemprot air mancur. Terkadang air yang mancur mengimbaskan butiran uap air yang terbawa angin menuju pada pengunjung yang ada di sekitarnya.

Fdan, setiap hari Sabtu, malam minggu, alon-alon menjadi lebih istimewa, khususnya bagi anak-anak muda sebab pada malam tersebut alon-alon dihiasi dengan berbagai acara panggung musik di sisi selatan timur alon-alon.

Wargga sangat dimanjakan dengan adanya kegiatan niaga sekaligus hiburan, wisata di alon-alon kota ini.

Walapun terdiri atas dua wilayah, tetapi pada kenyataannya Kabupaten dan Kota Mojokerto begitu satu. Kedua warga wilayah ini selalu tumplek blek di alon-alon ini, atau di tempat lain yang berada di wiayah kota.

Begitulah kondisi Mojokerto!

Tidak ada komentar: