Kamis, 17 Juli 2008

Hari ini Kurasa Matahari Membakarku

Hari ini kurasakan matahari membakar diri dan hatiku. Sejak pagi kurasakan sengatannya begitu menusuk permukaan kulit ariku. Membakar habis seluruh bulu yang tumbuh subur di sepanjang lengan tanganku. Sekejapan kuihat butiran keringat mengalir dari pori-pori dan membasahi pangkal bulu lenganku.
Tetapi, setiap hari aku sudah bertekad, Kalahkan Matahari! Biarkan sinarnya menyengat! Terima semua itu dengan senang dan bahagia hati. Suka citalah karena adanya matahari. Dapat kita bayangkan seandainya bumi tanpa matahari!
Maka, aku tidak pernah merasa takut menantang matahari! Matahari itu bagaikan harimau, sekejam apapun harimau, dia tidak akan memangsa anaknya sendiri. Begitu juga halnya dengan matahari, Matahari adalah ibu yang menghangatkan bumi seisinya. matahari adalah ibu yang memberikan kasih sayangnya pada sang anaknya. Tidak mungkin matahari menerkam dan menghanguskan kita!
Ya, Walau hari ini kurasakan matahari menyengat dan membakarku, tapi aku yakin bahwa semua itu adalah bentuk kasih sayang dan cinta kasih yan diberikan matahari pada bumi seisinya. Matahari tidka pernah menjadikan kita mati! Justru tanpa matahari, kita dapat mati!
Biar matahari membakar kulit kita, justru kulit kita menjadi kuat dan segar, walau mungkin agak gosong, tetapi sehat!

Tidak ada komentar: