Diakui atau tidak, selama ini kita terbelenggu ole berbagai konsep dasar dalam kehidupan. konsep dasar tersebut dapat berbentuk aturan-aturan ataupun nilai-nilai lain yang tentunya antagonis dngan konsep dasar di dalam diri kita.
Tetapi, selama ini, sedikit sekali yang berusaha 'mentas' dari kondisi tersebut. Kita tetap saja bertahan pada status quo yang tercipta bagi kita. Seakan kita takut, atau memang takut untuk beranjak dari zona aman hidup ini. Kita tetap saja bertahan pada kondisi yang sudah menjadi patron setiap langkah diri.
Tidak heran jika kemudian lahirlah orang-orang munafik di dalam kehidupan kita ini. Terlalu banyak lair orang-orang yang melakukan sesuatu bukan berdasarkan kata hatinya mlainkan sekedar mengikuti konsep yang telah ditetap dalam kehidupan.
Dan, jika kita runtut lagi, maka konsep dasar yang membelenggu kita tidak lain adalah pengekangan atas kreativitas diri. Kita menjadi mandul dan tidak produktif dalam segala hal. Aturan-aturan dan nilai-nilai mejadikan kita selalu was-was.
Begitu juga halnya dalam dunia tulis menulis. Selama ini yang menjadi kendala dan alasan utama mengapa orang-orang enggan melakukan kegiatan tulis menulis adalah ketakutan akan menyinggung apalagi menabrak konsep-konsep dasar dan nilai-nilai yang sudah berlaku di dalam kehidupan masyarakat.
Padahal sebenarnya, menulis itu aalah pembebasan! Ya! Menulis itu adalah pembebasan diri kita terhadap segala belenggu dan kekangan yang menjerat leher dan hati kita! JIka kita berani menuliskan semua 'uneg-uneg' yang ada di dalam hati dan pikiran kita, maka yakinlah segala beban kehidupan bakal lepas. Semua masalah mengalir keluar dari hati kita menuju media penulisan kita. Entah itu lembar kertas, layar komputer dan sebagainya.
Ketika kita menuliskan segala 'uneg-uneg' yang menggumpal di dalan hati kita, maka pada saat tersebut kita menggulirkan, mengalirkan maslaah tersebut keluar dari dalam hati kita. semakin banyak hal yang kita tulis, maka semakin berkurang 'uneg-uneg' yang ada di dalam hati. dan, ketika kita menyadari, ternyata cukup banyak hasil tulisan kita, maka pada sat etsrebut kita dapat mengevaluasi dan merefleksi segala hal untuk diambil hal-hal positif dan membuang halhal negatifnya.
Lantas, mengapa selama ini kita hanya merenung? Melamun di teras rumah sambil memandang bintang dan rembulan di langit gelap? Ayo, ambil pena, kertas dan mulailah menulis. jika perlu publikasikan tulisa-tulisan yang kita hasilkan tersebut. Publikasi diperlukan untk mendapatkan respon dari orang lain, siapa tahu kita mendaptkan solusi dari respon orang lain?
Duh, sebenarnya sangat bermanfaat kegiatan menulis yang kita lakukan. Sebab menulis itu adalah upaya membebaskan diri dan hati dari segala uneg-uneg. Bebas! sebebas-bebasnya! Ayo, kita mulaimenulis detik ini juga. Jangan takut memulai. Tulis saja apa yang hendak ditulis! Jangan perhitungkan hal-hal lainnya! Sebab hal-hal lainnya itu hanyalah setan yang akan emnghambat langkah penulisan kita!
Tetapi, selama ini, sedikit sekali yang berusaha 'mentas' dari kondisi tersebut. Kita tetap saja bertahan pada status quo yang tercipta bagi kita. Seakan kita takut, atau memang takut untuk beranjak dari zona aman hidup ini. Kita tetap saja bertahan pada kondisi yang sudah menjadi patron setiap langkah diri.
Tidak heran jika kemudian lahirlah orang-orang munafik di dalam kehidupan kita ini. Terlalu banyak lair orang-orang yang melakukan sesuatu bukan berdasarkan kata hatinya mlainkan sekedar mengikuti konsep yang telah ditetap dalam kehidupan.
Dan, jika kita runtut lagi, maka konsep dasar yang membelenggu kita tidak lain adalah pengekangan atas kreativitas diri. Kita menjadi mandul dan tidak produktif dalam segala hal. Aturan-aturan dan nilai-nilai mejadikan kita selalu was-was.
Begitu juga halnya dalam dunia tulis menulis. Selama ini yang menjadi kendala dan alasan utama mengapa orang-orang enggan melakukan kegiatan tulis menulis adalah ketakutan akan menyinggung apalagi menabrak konsep-konsep dasar dan nilai-nilai yang sudah berlaku di dalam kehidupan masyarakat.
Padahal sebenarnya, menulis itu aalah pembebasan! Ya! Menulis itu adalah pembebasan diri kita terhadap segala belenggu dan kekangan yang menjerat leher dan hati kita! JIka kita berani menuliskan semua 'uneg-uneg' yang ada di dalam hati dan pikiran kita, maka yakinlah segala beban kehidupan bakal lepas. Semua masalah mengalir keluar dari hati kita menuju media penulisan kita. Entah itu lembar kertas, layar komputer dan sebagainya.
Ketika kita menuliskan segala 'uneg-uneg' yang menggumpal di dalan hati kita, maka pada saat tersebut kita menggulirkan, mengalirkan maslaah tersebut keluar dari dalam hati kita. semakin banyak hal yang kita tulis, maka semakin berkurang 'uneg-uneg' yang ada di dalam hati. dan, ketika kita menyadari, ternyata cukup banyak hasil tulisan kita, maka pada sat etsrebut kita dapat mengevaluasi dan merefleksi segala hal untuk diambil hal-hal positif dan membuang halhal negatifnya.
Lantas, mengapa selama ini kita hanya merenung? Melamun di teras rumah sambil memandang bintang dan rembulan di langit gelap? Ayo, ambil pena, kertas dan mulailah menulis. jika perlu publikasikan tulisa-tulisan yang kita hasilkan tersebut. Publikasi diperlukan untk mendapatkan respon dari orang lain, siapa tahu kita mendaptkan solusi dari respon orang lain?
Duh, sebenarnya sangat bermanfaat kegiatan menulis yang kita lakukan. Sebab menulis itu adalah upaya membebaskan diri dan hati dari segala uneg-uneg. Bebas! sebebas-bebasnya! Ayo, kita mulaimenulis detik ini juga. Jangan takut memulai. Tulis saja apa yang hendak ditulis! Jangan perhitungkan hal-hal lainnya! Sebab hal-hal lainnya itu hanyalah setan yang akan emnghambat langkah penulisan kita!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar