Ya. Hidup yang terus bergulir menjadikan adanya gesekan pada setiap bagian diri dan menimbulkan panas yang cukup tinggi. Panas tersebut terus saja berkobar sehingga menjadikan hati sellau berontak pada kondisi. Setiap saat, setiap pori tubuh menghisap oksigen dan hidung menghembuskan karbondioksida begitu banyaknya dan menjadi bahan bakar di dalam tubuh.
Aku tidak dapat mengingkari bahwa setiap saat keinginan untuk menulis bagaikan gelombang, bagaikan aliran sungai dan hembusan angin yang terus menyapu permukaan bumi. Aku terus saja tergerak untuk menggerakkan hati dan memerintahkan tangan untuk menggoreskan ujung penah ke permukaan kertas. Begitulah yang selalu kurasakan setiap kali kehembuskan dan kuhisap udara.
Ya. Aku selalu saja ingin menulis!
Kobaran api semangat menulis bagaikan api abadi yang selalu diambil untuk menyalakan api obor saat diadakan pekan olahraga.
Ya. Semangatku menulis bagaikan api yang membakar kota,bahkan dunia kita!
Siapkah kalian menerima panasnya api membakar dari semangatku?
Aku tidak dapat mengingkari bahwa setiap saat keinginan untuk menulis bagaikan gelombang, bagaikan aliran sungai dan hembusan angin yang terus menyapu permukaan bumi. Aku terus saja tergerak untuk menggerakkan hati dan memerintahkan tangan untuk menggoreskan ujung penah ke permukaan kertas. Begitulah yang selalu kurasakan setiap kali kehembuskan dan kuhisap udara.
Ya. Aku selalu saja ingin menulis!
Kobaran api semangat menulis bagaikan api abadi yang selalu diambil untuk menyalakan api obor saat diadakan pekan olahraga.
Ya. Semangatku menulis bagaikan api yang membakar kota,bahkan dunia kita!
Siapkah kalian menerima panasnya api membakar dari semangatku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar