Senin, 28 Juli 2008

Kota Mojokerto, Siap PILKADA

Kota Mojokerto, merupakan sebuah kota kecil yang cukup padat dan mempunyai banyak sumber daya. Kota yang terdiri atas dua kecamatan ini adalah kota yang cukup aktif. Setiap hari mobilitas warganya cukup tinggi.

Saat sekarang, kota ini menyongsong PILKADA untuk posisi walikota dan wakilwalikota. Untuk periode pemilihan sekarang ini cukup banyak pasangan yang ikut berkompetisi, ada AN Nur, H2O, SUNAN, SANDI. Cukup ramai bursa pasangan ini.

Calon-calon walikota dan wawalikota sudah mulai memasang ancang-ancang didalam menyongsong saat pilkada itu. Beberapa baliho, spanduk ataupun banner sudah dipasang di tempat-tempat strategis di kota ini sehingga setiap saat warga dapat melihatnya.

Semua perangkat tersebut dipasang dalam berbagai ukuran, dari yang kecil sampai yang sangat besar. Dari sudut kampung sampai sudut alon-alon, yang nota bene adalah tempat warga berkumpul sehingga jelas terlihat oleh warganya.

Saat sekarang merupakan saat-saat yang penting sekaligus genting bagipara calon pimpinan daerah ini. Maka tidak heran jika mereka harus tampil all out agar dapat memikat perhatian masyarakat yang selanjutnya diharapkan dapat mengikat suara pada saat pilkada itu.

Rasanya berbagai cara telah ditempuh oleh masing-masing pasangan pilkada kali ini. Maka tidak heran dan ini selalu terjadi dimana saja, mereka saling mencuri start dengan berbagai balutan sampul kegiatan yang terselubung.

Pelaksanaan pilkada untuk daerah Kota Mojokerto memang masih cukup waktu untuk mempersiapkan diri, bahkan mengatur ulang strategi yang sudah dilakukan. Pilkada Daerah Kota Mojokerto dilaksanakan pada bulan Oktober.

Ternyata, posisi orang nomor satu di suatu wilayah merupakan sesuatu yang sangat berarti dan memikat bagi semua orang. Tidak heran jika pilkada menjadi semacam ‘indonesian idol’ atau seperti ‘ mamamia’ bahkan seperti ‘pildacil!”

Kita memang pantas bersyukur bahwa cukup banyak orang yang berkeinginan untuk menjadi pemimpin bagi yang lain. Kita sadar bahwa hanya dengan adanya seseorang yang memimpin, maka sebuah organisaisi, dalam hal ini pemerintah daerah, masyarakat dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan sebaik-baiknya.

Selanjutnya, yang selalu menjadi pengharapan dari masyarakat adalah bahwa kesemarakanan kompetisi dalam pilkada ini bukan sekedar upaya merebut posisi atau kursi nomor satu di wilayah tertentu. Tetapi hal hal yang lebih penting adalah sebah tugas, tanggungjawab dan kewajiban moral untuk membangun dan mengembangkan segala potensi yang dimiliki daerah, baik SDM maupun SDA, untuk memberikan atau menciptakan kondisi kehdiupan masyarakat yang kondusif.

Siapapun yang terpilih di dalam sebuah pilihan dalam hal ini pilihan kepala daerah (pilkada) berarti sudah diberikan/menerima kepercayaan dari masyarakat untuk memimpin mereka.

Sedangkan kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada calon terpilih merupakan harapan yang tinggi pada yang terpilih agar dapat mewujudkan harapan yang sudah digantungkan oleh masyarakat.

Sekarang yang terpenting bagi kita adalah berdo’a kepada Tuhan agar dibimbing hingga dapat menentukan pilihan yang tepat untuk kepala daerah. Agar tidak salah memilih sebab bagaimanapun pada saat pilkada seperti ini, kita tidak berbeda dengan membeli kucing di dalam karung. Kita hanya tahu bahwa di karung itu adalah kucing, tetapi kita sama sekali tidak mengetahui detail kucing itu. Kita tidak tahu jenis kucing tersebut! Repot kan?!

Pada sisi yang lain, masyarakat berharap agar para calon pimpinan adalah orang-orang yang mempunyai kontrol diri dan kontrol social tinggi sehingga setelah terpilih tidak menjadi orang yang lupa!

Akhirnya, kita hanya berharap agar proses pilkada yang dilaksanakan oleh masyarakat Kota Mojokerto berlangsung lancar, dama d an demokratis serta jujur dan adil. Selanjutnya, proses tersebut benar-benar berorientasi pada tujuan untuk menemukan para pimpinan yang dapat membumi dengan masyarakatnya.

Semoga!!

Tidak ada komentar: